Kerusakan jalan yang terjadi sejak beberapa tahun lalu nampaknya belum ada rencana perbaikan dari pihak Balai Besar Sungai Citanduy. Pihak yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan saluran irigasi dan jalan raya yang terletak di sampingnya.
Hal ini tentu saja sangat mencolok karena jalan irigasi yang berhulu di Kota Banjar ini nampak bagus dengan lapisan hotmix di atasnya. Campuran hotmix dapat kita jumpai sepanjang saluran irigasi yang lokasinya masih wilayah Kota Banjar.
Akan tetapi, ketika sudah memasuki wilayah yang administratifnya Kabupaten Ciamis, walau sejatinya Lakbok ini masih group atau lingkungan Banjar tetapi jalan raya irigasinya masih rusak parah. Apabila terjadi penambalan aspal maupun perbaikan jalan, pihak pemborong hanya melakukan pengaspalan dengan metode curah tanpa hotmix.
Sedari dulu sudah kita perhatikan di lingkungan ini, bahwa campuran hotmix dan aspal curah daya tahannya tentu saja berbeda. Hotmix memiliki kekuatan yang lebih lama karena bisa kuat bertahun-tahun. Sementara pengaspalan dengan metode curah hanya bisa bertahan paling cepat satu bulan saja.
Lantas tahukah mengapa bisa terjadi perbedaan semacam ini. Apakah kurangnya dukungan atau kerjasama dari pihak pemerintah Kabupaten Ciamis terhadap pihak Balai Besar Sungai Citanduy? Semoga Pemerintah Kabupaten Ciamis sadar akan kewajibannya yang lalai, dan pejabatnya khususnya di Jajaran Sekda maupun bagian proyek tidak terlena dengan korupsi. Walau kita tahu pihak Pejabat Sekda Ciamis suka korupsi dengan meminta fee dari pencairan proposal. Terlalu....
