-->

ads

Kelangkaan Pasokan Gas Elpiji 3kg, Picu Protes di Berbagai Daerah

Saturday, June 2, 2012
Kelangkaan gas elpiji di pasaran menyebabkan rakyat kecil sengsara. Pasalnya untuk kebutuhan memasak mereka tidak memiliki alternatif lain, lantaran pemerintah sudah mengkonversi penggunaan minyak tanah menjadi gas elpiji. Gas elpiji kemasan 3kg yang menghilang akhir-akhir ini memang menjadi masalah serius yang harus ditangani oleh pemerintah dalam waktu segera. Jika hal ini terus dibiarkan, rakyat kecil akan menderita, apalagi bagi mereka yang memiliki usaha dagang warung nasi alias warteg.

Salah satu kelangkaan gas elpiji 3kg diantaranya terjadi di wilayah Sagulung, Batam, Kepulauan Riau. Saking kesalnya mereka nekat menyandera truk pengangkut gas elpiji dari agen Dian Koresene Pratama, Selasa (15/5) yang lalu.

Aksi tersebut berlangsung cukup tegang karena masyarakat sudah terlanjur emosi akibat kelangkaan ini. Namun peristiwa tersebut tidak sampai terjadi tindakan anarkis, namun serbuan warga tersebut membuat sopir dan kernetnya tidak bisa berbuat banyak.

Agen Menaikkan Harga Jual Elpiji
Lain lagi dengan yang terjadi di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Akibat kelangkaan yang berlangsung cukup lama ini, beberapa agen di daerah ini sengaja menaikkan harga jual elpiji bersubsidi kemasan 3kg sebesar Rp 11.700 per tabung, berarti telah terjadi kenaikkan harga sebesar Rp 500,- karena sebelumnya harga di tingkat agen sebesar Rp 11.200,-. Namun harga ini tidak mempengaruhi harga jual di tingkat konsumen yang konstan sebesar Rp 13.000,- per tabung.

Walaupun kenaikkan tersebut masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur, yakni sebesar Rp 11.750,- per tabung. Namun hal ini dipertanyakan oleh beberapa agen penjual gas elpiji kemasan 3kg tersebut, karena berdampak mengurangi keuntungan mereka.

"Saya mengetahui kenaikkan harga di tingkat agen setelah membaca surat yang dikeluarkan paguyuban agen di Probolinggo" kata Riska, salah seorang agen elpiji Kabupaten Probolinggo dari Kecamatan Maron, sabtu (2/6) pagi tadi. Isi dari pada surat tersebut adalah bahwa tabung gas kemasan 3kg dinaikkan sebesar Rp 500 pertabungnya.

Kenaikkan tersebut diputuskan setelah kalangan agen menggelar musyawarah di sebuah rumah makan di Kota Probolinggo, Selasa (29/5) lalu. "Kok para agen bisa memutuskan kenaikkan harga, mengapa tidak pemerintah saja yang melakukan hal ini?".

Terlepas dari keuntungan politik atau apapun, semoga kelangkaan gas elpiji kemasan 3kg ini tidak berlarut-larut. Pemerintah beserta jajaran terkait harus segera bertindak agar rakyat kecil tidak menderita berkepanjangan. Seperti pepatah yang sering kita dengar, "Yang kaya makin kaya, yang miskin makin sengsara".

0 comments:

Post a Comment test