Rasional Dalam Hadapi Konflik, Badai Pasti Berlalu
Saturday, September 29, 2012
Akhir-akhir ini memang banyak sekali terjadi isu-isu yang beredar di internet maupun secara terang-terangan yang disebarkan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab. Tidak dipungkiri bahwa hal ini juga terjadi dalam pertarungan politik, segala sesuatu dihalalkan demi sebuah kemenangan yang nantinya juga belum tentu untuk kemaslahatan Umat. Mengapa kita perlu kritis dalam menghadapi serangan ini dan tindakan apa yang patut dilakukan agar tidak menyebar terlalu luas di masyarakat?
Kita pernah mendengar bahwa beberapa minggu yang lalu, terkait dengan pertarungan dalam pilkada DKI terjadi isu penyebaran SARA yang bertujuan mengadu-domba masyarakat DKI agar memilih salah satu pasangan calon gubernur dan wakilnya. Namun hal ini ditanggapi dengan santai dan penuh sedikit gurauan oleh calon gubernur yang lainnya.
Ini kilasan sedikit dari maraknya kasus penyebaran SARA yang terkadang berujung pada bentrokan maut dan menewaskan warga yang tidak bersalah serta tidak mengetahui pokok permasalahan yang terjadi sebenarnya. Salah satu kasus lagi yang menelan korban adalah kasus SARA yang terjadi di Sampang, Madura beberapa waktu silam. Pertikaian antara dua kubu yakni Suni dan Syiah menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa yang dalam kondisi prihatin, hal ini tidak perlu sampai terjadi.
Namun, dalam ajang blogilicious yang digelar 29-30 September 2012 tahun ini, Mas Anggara selaku narasumber dalam hal ini mengatakan, "Isu sara maupun konten yang bertentangan dengan kondisi umum, hendaknya dilawan pula dengan konten yang positif". Dalam uraian singkat tersebut pun, "beliau juga sempat menyayangkan bahwa kasus terhadap pengecaman film Innocent of Muslim, juga harus dihadapi pula dengan membuat film yang lebih positif", ujarnya
Semoga dalam keadaan apapun, kita bisa mengendalikan diri dalam menghadapi unsur maupun konten yang berlawanan dengan norma dan dihadapi menggunakan sesuatu hal yang positif. Ibarat air jernih yang tersiram nila, bila ditambahi terus dengan nila maka akan menjadi keruh karenanya. Namun bila dihadapi dengan menuangkan air jernih secara kontinyu, akan terhempas dan bersih secara perlahan.