Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan
Sunday, April 14, 2013
Merupakan suatu ajang unjuk kebolehan yakni menguji sebuah hewan ternak berupa sapi yang dilakukan guna mengetahui sapi–sapi mana yang memiliki kualitas dan kekuatan. Sapi yang dilombakan ini nantinya juga akan dinilai dari kondisinya yang terkuat dan tercepat.
Dalam setiap perlombaan tentu saja terkadang menemui berbagai permasalahan seperti terjadinya tawuran antar penonton bahkan bisa juga dari para peserta itu sendiri yang tersulut oleh aksi para pendukung.
Kejadian semacam ini tentu saja biasa terjadi dalam suatu perlombaan, namun hal tersebut tidak boleh terjadi sepanjang waktu. Mengenai perlombaan sapi atau yang biasa kita kenal dengan karapan sapi untuk kali ini bertema “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan”.
Melihat pertandingan karapan sapi yang kita kenal sudah menjadi budaya di daerah Madura ini, merupakan hal menarik yang menjadi ajang silaturahmi para pemilik sapi. Melalui acara karapan sapi ini pun kita bisa mengetahui sapi mana yang memiliki kualitas terbaik dari segi kecepatannya.
Sapi yang sehat tentu saja bisa dipertandingkan dalam acara ini, akan tetapi sapi yang tercepat sudah pasti memiliki kondisi fisik yang prima. Mengenai hasilnya nanti, selain sapi yang mendapat hadiah karena larinya paling cepat, juga bisa memiliki nilai jual sapi yang lebih mahal dari pada sapi kebanyakan.
Semakin sering mengikuti kontes karapan sapi ini, maka sapi tersebut akan terus mengalami peningkatan dari segi harganya. Merawat sapi agar menjadi kuat tentu saja tidaklah mudah, harus diberi pakan teratur dan gizi yang cukup selama dalam perawatan.
Setiap hari usai diberi pakan ternak, sapi-sapi yang kita miliki itu tadi juga harus sering dilatih agar bisa berlari dengan cepat. Nampaknya memang tidak mudah ya memiliki sapi unggul agar bisa menang dalam kontes karapan sapi ini.
Dengan semangat kerja keras dari para pemiliknya, semua sapi pasti bisa bersaing ketat dan kalau pun tidak menjadi juara pertama paling tidak sudah mendekati maksimal untuk bisa mendekati juara pertama.
Mengapa karapan sapi identik atau istilahnya sering terjadi kekerasan di dalam setiap pertandingannya? Karena hal itu lebih banyak dipicu oleh aksi para penonton yang tidak terima lantaran sapi yang dijagokannya kalah.
Mengetahui hal tersebut tentu saja sudah disiagakan pasukan aparat dari kepolisian guna mengamankan jalannya pertandingan karapan sapi 2013 ini. Sehingga dengan tema yang mengusung yakni berisi “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan”.
Harapan ke depan bahwa dalam setiap pertandingan karapan sapi ini, tidak terjadi lagi kekerasan atau perkelahian antara penonton di tengah lapangan. Hal yang membuat kerusuhan tersebut tentu saja sangat mengganggu, apalagi karapan sapi juga dinikmati oleh para wisatawan baik asing maupun domestic.
Para wisatawan dari luar negeri maupun nusantara ini juga sering melihat pertandingan karapan sapi, bahkan tak jarang dari mereka harus terjebak di arena kekerasan saat penonton naik pitam karena sapi yang diunggulkannya kalah.
Para wisatawan yang terjebak tersebut pun memang sempat merasa khawatir, tapi ditanggapi dengan sedikit senyuman yakni merupakan sebuah seni apabila terjadi suatu kekerasan dalam pertandingan.
Namun kekerasan yang terjadi dalam pertandingan karapan sapi 2013 kali ini, diharapkan tidak ada lagi kekerasan yang timbul akibat kekalahan dari sapi yang dijagokannya.
Sapi yang baik dan siap untuk dilombakan dalam karapan sapi adalah yang memiliki postur badan agak gemuk namun kakinya kuat. Sehingga dalam berlari pun bisa jauh lebih cepat dan terus melangkah hingga benar-benar mencapai garis finish.
Sapi yang dimiliki itu harus pula dilatih secara berkesinambungan dan pakan ternak yang digunakan juga harus mengandung gizi yang sehat guna menjaga kondisi kesehatan dari sapi itu sendiri.
Melalui tulisan dan lomba di blog ini, diharapkan karapan sapi yang biasa dilombakan setiap saat tertentu akan lebih mengundang banyak wisatawan dari asing maupun domestik.
Karena kekerasan yang sering terjadi dalam pertandingan karapan sapi ini akan memicu ketakutan para penontonnya yang lain. Menjaga kerukunan sebagai sesama manusia tentu harus benar-benar ditingkatkan.
Kekerasan yang terjadi sebetulnya merusak baik itu lingkungan tempat acara lomba, maupun merusak fasilitas lain serta membuat kesan tidak baik yang dinilai para wisatawan.
Semoga dengan tema “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan” bisa mendorong kita untuk menyaksikan karapan sapi yang merupakan budaya orang Madura agar berjalan dengan tertib dan aman.
Dalam setiap perlombaan tentu saja terkadang menemui berbagai permasalahan seperti terjadinya tawuran antar penonton bahkan bisa juga dari para peserta itu sendiri yang tersulut oleh aksi para pendukung.
Kejadian semacam ini tentu saja biasa terjadi dalam suatu perlombaan, namun hal tersebut tidak boleh terjadi sepanjang waktu. Mengenai perlombaan sapi atau yang biasa kita kenal dengan karapan sapi untuk kali ini bertema “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan”.
Melihat pertandingan karapan sapi yang kita kenal sudah menjadi budaya di daerah Madura ini, merupakan hal menarik yang menjadi ajang silaturahmi para pemilik sapi. Melalui acara karapan sapi ini pun kita bisa mengetahui sapi mana yang memiliki kualitas terbaik dari segi kecepatannya.
Sapi yang sehat tentu saja bisa dipertandingkan dalam acara ini, akan tetapi sapi yang tercepat sudah pasti memiliki kondisi fisik yang prima. Mengenai hasilnya nanti, selain sapi yang mendapat hadiah karena larinya paling cepat, juga bisa memiliki nilai jual sapi yang lebih mahal dari pada sapi kebanyakan.
Semakin sering mengikuti kontes karapan sapi ini, maka sapi tersebut akan terus mengalami peningkatan dari segi harganya. Merawat sapi agar menjadi kuat tentu saja tidaklah mudah, harus diberi pakan teratur dan gizi yang cukup selama dalam perawatan.
Setiap hari usai diberi pakan ternak, sapi-sapi yang kita miliki itu tadi juga harus sering dilatih agar bisa berlari dengan cepat. Nampaknya memang tidak mudah ya memiliki sapi unggul agar bisa menang dalam kontes karapan sapi ini.
Dengan semangat kerja keras dari para pemiliknya, semua sapi pasti bisa bersaing ketat dan kalau pun tidak menjadi juara pertama paling tidak sudah mendekati maksimal untuk bisa mendekati juara pertama.
Mengapa karapan sapi identik atau istilahnya sering terjadi kekerasan di dalam setiap pertandingannya? Karena hal itu lebih banyak dipicu oleh aksi para penonton yang tidak terima lantaran sapi yang dijagokannya kalah.
Mengetahui hal tersebut tentu saja sudah disiagakan pasukan aparat dari kepolisian guna mengamankan jalannya pertandingan karapan sapi 2013 ini. Sehingga dengan tema yang mengusung yakni berisi “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan”.
Harapan ke depan bahwa dalam setiap pertandingan karapan sapi ini, tidak terjadi lagi kekerasan atau perkelahian antara penonton di tengah lapangan. Hal yang membuat kerusuhan tersebut tentu saja sangat mengganggu, apalagi karapan sapi juga dinikmati oleh para wisatawan baik asing maupun domestic.
Para wisatawan dari luar negeri maupun nusantara ini juga sering melihat pertandingan karapan sapi, bahkan tak jarang dari mereka harus terjebak di arena kekerasan saat penonton naik pitam karena sapi yang diunggulkannya kalah.
Para wisatawan yang terjebak tersebut pun memang sempat merasa khawatir, tapi ditanggapi dengan sedikit senyuman yakni merupakan sebuah seni apabila terjadi suatu kekerasan dalam pertandingan.
Namun kekerasan yang terjadi dalam pertandingan karapan sapi 2013 kali ini, diharapkan tidak ada lagi kekerasan yang timbul akibat kekalahan dari sapi yang dijagokannya.
Sapi yang baik dan siap untuk dilombakan dalam karapan sapi adalah yang memiliki postur badan agak gemuk namun kakinya kuat. Sehingga dalam berlari pun bisa jauh lebih cepat dan terus melangkah hingga benar-benar mencapai garis finish.
Sapi yang dimiliki itu harus pula dilatih secara berkesinambungan dan pakan ternak yang digunakan juga harus mengandung gizi yang sehat guna menjaga kondisi kesehatan dari sapi itu sendiri.
Melalui tulisan dan lomba di blog ini, diharapkan karapan sapi yang biasa dilombakan setiap saat tertentu akan lebih mengundang banyak wisatawan dari asing maupun domestik.
Karena kekerasan yang sering terjadi dalam pertandingan karapan sapi ini akan memicu ketakutan para penontonnya yang lain. Menjaga kerukunan sebagai sesama manusia tentu harus benar-benar ditingkatkan.
Kekerasan yang terjadi sebetulnya merusak baik itu lingkungan tempat acara lomba, maupun merusak fasilitas lain serta membuat kesan tidak baik yang dinilai para wisatawan.
Semoga dengan tema “Karapan Sapi 2013 Tanpa Kekerasan” bisa mendorong kita untuk menyaksikan karapan sapi yang merupakan budaya orang Madura agar berjalan dengan tertib dan aman.
karapan sapi itu asalnya dari mana sih mas
ReplyDeletewaw bagus artikel ny
ReplyDeletekren gan infony...............
ReplyDelete