Pencuri Satroni Tiga Rumah Dalam Semalam
Sunday, April 28, 2013
Suasana yang tenang dan sepi nampaknya menjadi moment bagus bagi seorang psikopat alias maling dadakan. Niat ada karena tercipta kesempatan terbuka lebar, begitulah gambaran yang terjadi saat malam hari menjelang pagi yakni Minggu 28/04/2013 di RT 25 RW 04 Dusun Sindangasih Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok Kota Banjar.
Pencuri yang beraksi seorang diri mulai diketahui sebagian warga dengan gerak-geriknya yang cukup mencurigakan. Sekitar jam 01.00 WIB dini hari, Bapak Sankasdik yang merupakan salah satu korban kemalingan tersebut menuturkan bahwa saat itu ada seorang lelaki dengan perawakan sedang dan berbadan agak gemuk mengenakan celana kolor selutut, kaos hitam warna seperti baju pramuka, membawa tas pinggang, serta senter charge yang diletakkan di kepala sambil memikul gasrokan (alat untuk mengorek padi).
Pencuri tersebut telah berhasil mencongkel jendela rumah mbah Muradi dan masuk ke dalam kamar bagian depan. Sementara Sankasdik yang terbangun karena mendengar gelagat mencurigakan itu terbangun dan berteriak kencang hingga si pencuri ketakutan. Lalu pencuri tersebut kabur melalui jendela yang terhubung ke kamar depan. Sankasdik lalu dengan gemasnya menyusul si pencuri hingga keluar rumah. Dengan santainya si pemuda itu pun berlalu tanpa menghiraukan pertanyaan atau teriakan Bapak Sankasdik tersebut.
Selang satu jam kemudian, di kediaman bapak Arjono yang masih satu lingkungan rukun tetangga si pencuri beraksi dengan mencongkel jendela depan rumah. Yogi yang merupakan anak dari bapak Arjono saat itu tidak bisa tidur dan mendengar kalau ada langkah orang yang berada di depan rumahnya.
Bagian Jendela yang dirusak Pencuri
Pengait Jendela yang Patah
Engsel dalam yang Rusak dan Serpihan Kayu
Dengan perasaan was-was Yogi berusaha membangunkan bapak Arjono namun tak dihiraukan karena dikira suara tersebut adalah kucing yang biasanya menabrak jendela untuk menangkap cicak. Kecurigaan berlanjut karena ada suara benda retak di sekitar jendela, ternyata memang benar bahwa engsel pengait jendela tersebut rusak disongkel si pencuri.
Ibu Tani yang juga terbangun karena teriakan Yogi tersebut pun sempat meneriaki maling yang saat itu sudah masuk ke dalam kamar bagian depan. Pencuri tersebut bukannya berlari malah berjalan dengan santai menuju halaman rumah pak Arjono sembari kabur. Ibu Tani yang merasa ketakutan hanya bisa melihat si pencuri dari balik jendela dan mengamati jenis pakaian yang dikenakan pencuri tadi.
Tepat jam 03.05 WIB selang satu jam tepatnya dari kejadian di rumah Bapak Arjono, pencuri kembali beraksi dengan memasuki rumah Mbah Muradi. Bapak Sankasdik yang merupakan anggota keluarga Mbah Muradi, sedang tidur di balai ruang tamu. Pencuri masuk melalui jendela bagian depan rumah dan langsung ke kamar Mbah Sayem yang saat itu tidur bersama Mbah Muradi.
Pencuri berulah dengan menjambret kalung yang sedang dikenakan Mbah Sayem. Melihat aksi pencuri yang berada di depan mata tersebut, Mbah Sayem berteriak dengan mengeluarkan kalimat "Sapa kuwe, sapa kuweee?" (Siapa itu, Siapa itu???).
Usai menjambret si pencuri langsung keluar rumah melalui jendela yang sama saat masuk, dan orang-orang yang di dalam rumah itu terbangun semua sembari berteriak "Maliiiinnggg,,,maliiingg".
Bapak Sudiarjo, Ibu Sijem dan Sumi yang rumahnya tepat berada di sebelah barat rumah Mbah Muradi pun ikut terbangun. Melihat suara gaduh yang dilontarkan mbah Sayem (maklum beliau orangnya sudah tuli dan cerewet), mereka bertiga bergegas ke halaman rumah dan mempertanyakan kasus yang sedang terjadi.
Bapak Sankasdik pun langsung mempertanyakan kepada Sumi yang merupakan pedagang makanan ringan dan membuat warung kecil di depan rumah. Sumi dengan perasaan kaget langsung melihat warungnya sendiri sembari penasaran apakah ada barang yang diambil atau ikut dicuri.
Sesampainya di warung kecil depan rumahnya, Sumi melihat jendela depan warung tersebut sudah terbuka karena dicongkel. Kemudian cek barang-barang dagangan yang ada di dalamnya, dan ternyata yang dicuri adalah kopi yang mengandung krimer seperti Coffeemix, ABC Susu, ABC Moca, Fressco, Top Coffee, dll.
Beruntunglah karena beberapa barang berharga seperti rokok dan uang Sumi simpan di dalam rumah. Sehingga saat kejadian tersebut pelaku hanya mengambil kopi-kopian yang mengandung susu krimer. Sementara kerugian yang dicapai mbah Sayem berupa emas yang dibeli anaknya dari Kebumen seberat 5gr.
Seorang warga bernama Tunjang yang tinggalnya di gubug kecil samping kiri rumah Bapak Sudiarjo mendengar percakapan dua orang pemuda yang berasal dari sekitar warung Sumi. Para pemuda itu sembari ngobrol berjalan kaki dari warung Sumi ke arah barat.