-->

ads

FPI Perlu Belajar Teknologi

Thursday, July 25, 2013
Bentrokan yang terjadi antara FPI dengan warga Sukorejo Kendal menewaskan seorang ibu-ibu yang menjadi pembonceng sebuah kendaraan sepeda motor. Beliau meninggal sesaat setelah sampai di sebuah rumah sakit. Korban saat itu sedang melintas di arena TKP bentrokan antara FPI vs Warga.

Dalam kamera CCTV yang terpasang untuk memantau arus lalu lintas di sekitar tempat kejadian perkara. Terekam jelas bahwa korban yang saat itu dibonceng suaminya, tiba-tiba disruduk oleh sebuah kendaraan milik komplotan FPI.

Suami korban terjatuh ke sebelah kanan dan korban tersruduk mobil FPI hingga masuk ke bawah mobil hingga terseret sejauh 50 meter. Sementara itu, mobil yang menabrak korban terus melaju hingga motor yang mereka tubruk tadi menghentikan laju kendaraan karena masuk ke bawah mobil.

Video ini ditayangkan saat siaran langsung ILC di TV One dengan pembawa acara Karni Ilyas. Tayangan tersebut sudah jelas berasal dari CCTV yang digunakan untuk memantau arus lalu lintas. Begitu pula terdapat tayangan dari video amatir yang beredar di youtube.

Lalu apa yang mereka sampaikan di sini bahwa FPI merasa kalau video tersebut sebuah rekayasa. Mereka meyakini bahwa kamera ini sengaja di pasang untuk menjebak kami (FPI). Komentar lainnya dari orang yang sama, mengapa kamera dipasang di jalanan.

Komentar tersebut muncul dari salah seorang tokoh besar FPI, lantas mereka bodoh atau memang tidak tahu teknologi. Lantas selama ini mereka bertindak hanya mengandalkan otot alias emosi dan kekerasan saja kalau begitu.

Apabila memang demikian, FPI perkumpulan preman yang mengedepankan aspek kekerasan ketimbang akal dan nurani. Hal ini kontak membuat saya dan teman-teman yang menyaksikan ILC tertawa. Apakah mereka tidak mengetahui apa itu CCTV dan fungsinya.

Dalam tayangan lain juga tampak FPI yang menjarah toko minuman, di tempat tersebut terpasang CCTV yang merekam dengan jelas tindakan FPI merusak toko tersebut. Perlunya FPI belajar teknologi dan memahaminya agar bertambah pengetahuan bukan cuma kekerasan.

0 comments:

Post a Comment test