Kamera Koq dipasang di Jalan
Tuesday, July 23, 2013
Ini orang tidak tahu teknologi atau memang bodoh dan membodohkan diri karena ingin melakukan alibi alias pembelaan terhadap tindakan mereka yang hingga saat ini penuh dengan kekerasan. Dalam diskusi di acara televisi TV One yang dipandu oleh seorang Karni Ilayas yakni Indonesian Lawyer Club (ILC).
Pembicaraan yang dipadukan dengan rekaman sebuah kamera CCTV yang merekam saat mobil FPI menabrak pengendara sepeda motor berboncengan hingga menyebabkan satu orang pembonceng meninggal dunia.
Rekaman tersebut sangat jelas bahwa motor dengan laju sedang tiba-tiba ditabrak dari belakang. Si pengendara motor terlempar ke arah kanan dan dalam kondisi baik karena bisa langsung.berdiri. Kemudian beliau (si pengendara) mencoba mencari istrinya dengan kondisi panik.
Warga yang melihat kejadian ini langsung pada naik pitam. Mereka langsung mengejar kendaraan yang menubruk warga tersebut. Pengendara motor yang ditubruk, langsung mencari istrinya dan ternyata terseret ke bawah mobil yang menubruknya.
Mobil penubruk terhenti karena sepeda motor korban yang ditabraknya mengganjal kendaraan mereka (FPI). Saat terhenti tersebut massa dari warga yang mengamuk tersebut, langsung melakukan pembakaran terhadap mobil FPI yang menabrak warga.
Kejadian saat menabrak sangat jelas sekali terdapat dalam rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. CCTV tersebu memang untuk memantau kejadian lalu lintas di sekitar TKP penabrakan sepeda motor yang menewaskan seorang ibu-ibu.
Rekaman tersebut sudah sangat membuktikan bahwa kejadian ini bukan rekayasa. FPI melalui salah satu pembicaranya dalam ILC membela diri dengan menyebutkan bahwa ini kamera (CCTV) kenapa dipasang di jalanan.
Kamera ini sengaja dipasang dijalanan untuk menjebak kami (FPI), atau kamera yang dipasang di sebuah toko di sana. Bila memang benar ini adalah CCTV, kami akan cek ke sana." Ujar salah seorang FPI yang mencoba melakukan pembelaan.
masukan kode disini
Hahahaha lucu ya, FPI itu. :)) Sebenarnya saya gak tahu duduk perkara ini, karena beberapa minggu ini saya gak lihat tipi sama sekali (koran juga). Saya ketawa pas mbaca dua paragraf terakhir. Kasihan, pembelaan yang gak bermutu. :D
ReplyDeleteSaya ngakak waktu lihat diskusinya di TV One. :D
ReplyDelete