Wayang Tontonan Tuntunan Tatanan
Saturday, September 14, 2013
Masih teringat dengan percakapan di Bantul bersama pak Seto Handoko dan pak Dalang Geseh, bahwasanya wayang itu merupakan sebuah tontonan, tuntunan dan tatanan. Wayang merupakan sebuah sarana hiburan yang digunakan oleh para wali sebagai media dakwah Islam. Wayang memiliki keluwesan karena isinya mudah dipahami oleh masyarakat jawa sehingga bisa diselipkan wejangan-wejangan dakwah agama.
Wayang bisa menjadi tuntunan karena dalam cerita pewayangan itu cakupannya luas dan banyak piatur-piatur yang dapat menuntun manusia untuk berlaku baik, bijaksana dan penuh didikan. Wayang memiliki banyak falsafah tersembunyi yang dapat diartikan oleh kalangan tertentu saja. Seperti contoh ketika dalang memulai penampilan wayang yakni ketika membuka gunungan, "heng wilaheng" sepintas orang memandang itu seperti nyanyian biasa kayak lagu "hooo hooo hooo". Ternyata lebih dari itu, contoh yang bisa kujelaskan Ooooo..ooooo yang dapat bermakna "O" artinya ono (ada) menjadi "O" ora ono (tidak ada).
Makna ketiga yaitu wayang sebagai "Tatanan". Hal ini dapat dimaksudkan bahwa dalam cerita pewayangan terdapat berbagai kisah yang menjelaskan bagaimana seharusnya laku hidup manusia. Tindakan dalam bersosialisasi di berbagai tingkat lingkungan agar bisa sejalan harmonis dengan makhluk lainnya. Tatanan inilah yang tentunya apabila dijalankan dengan baik oleh masyarakat Indonesia, akan menciptakan kemakmuran, kesejahteraan dan keamanan bersama.
Mari kita renungi, pahami dan cintai kebudayaan sendiri. Karena budaya merupakan warisan leluhur yang tentunya banyak manfaat untuk keharmonisan dan kebahagiaan laku hidup manusia. Cintai budaya sebagai wujud bangsa yang memiliki rasa nasionalisme.
Sedia Blangkon dengan berbagai ukuran. Kontak 085871265667