Bagi sebagian warga desa Peniron, Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen, bertani tembakau merupakan kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Ibarat kata bercocok tanam tembakau merupakan kegiatan pokok layaknya padi.
Mengapa begitu dan sejauh apa sih tembakau dari kebumen ini? Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal tembakau asal Desa tempat lahir ayah saya. Tepatnya 55 tahun yang lalu ayah saya lahir di desa tersebut, dan karena kebutuhan mencari rizki akhirnya ayahku bertempat tinggal sekarang di Banjar Jawabarat.
Tembakau dari desa Peniron ini memiliki kualitas dan aroma yang sangat khas, harum bila dicium apalagi ketika dihisap dengan minum secangkir kopi hitam. Tambah lezat saja menemani waktu santai itu.
Menanam tembakau tidaklah mudah, sebab harus membutuhkan ketekunan baik dalam penyiraman air maupun perawatan dari ulat serta hama daun yang sering mengganggu. Ibaratnya menanam tembakau itu layaknya merawat bayi yang tiap saat harus dijaga dengan penuh kasih sayang.
Tembakau peniron biasa dipasarkan oleh para petani ke tengkulak dengan harga kadang mencapai 8ribu per kg daun basah. Namun apabila sedang ada permainan dari para tengkulak ini mereka biasa mematok harga yang sangat murah.
Harga tembakau yang siap santap alias kering dari petani pun bisa kita dapatkan dengan harga ketika sedang bagus bisa mencapai 100ribu per kg. Akan tetapi ketika sedang anjlok bisa saja harga tembakau turun drastis hingga bisa mencapai 40ribu per kg nya. Iya itulah gambaran mengenai nasib petani tembakau yang harganya suka dipermainkan para tengkulak.
Trik para petani ini ketika harga turun mereka lebih memilih menyimpannya di rumah ketimbang harus menjual dengan harga murah. Sebab disamping akan menguntungkan tengkulak.
Mengapa begitu dan sejauh apa sih tembakau dari kebumen ini? Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal tembakau asal Desa tempat lahir ayah saya. Tepatnya 55 tahun yang lalu ayah saya lahir di desa tersebut, dan karena kebutuhan mencari rizki akhirnya ayahku bertempat tinggal sekarang di Banjar Jawabarat.
Tembakau dari desa Peniron ini memiliki kualitas dan aroma yang sangat khas, harum bila dicium apalagi ketika dihisap dengan minum secangkir kopi hitam. Tambah lezat saja menemani waktu santai itu.
Menanam tembakau tidaklah mudah, sebab harus membutuhkan ketekunan baik dalam penyiraman air maupun perawatan dari ulat serta hama daun yang sering mengganggu. Ibaratnya menanam tembakau itu layaknya merawat bayi yang tiap saat harus dijaga dengan penuh kasih sayang.
Tembakau peniron biasa dipasarkan oleh para petani ke tengkulak dengan harga kadang mencapai 8ribu per kg daun basah. Namun apabila sedang ada permainan dari para tengkulak ini mereka biasa mematok harga yang sangat murah.
Harga tembakau yang siap santap alias kering dari petani pun bisa kita dapatkan dengan harga ketika sedang bagus bisa mencapai 100ribu per kg. Akan tetapi ketika sedang anjlok bisa saja harga tembakau turun drastis hingga bisa mencapai 40ribu per kg nya. Iya itulah gambaran mengenai nasib petani tembakau yang harganya suka dipermainkan para tengkulak.
Trik para petani ini ketika harga turun mereka lebih memilih menyimpannya di rumah ketimbang harus menjual dengan harga murah. Sebab disamping akan menguntungkan tengkulak.