Hangatnya Sambutan Blogger Cilacap di Kost at Papringan Jalan Solo
Wednesday, May 15, 2013
Rencana terkadang tak sesuai dengan keadaan karena faktor yang begitu banyak dan mempengaruhi segala aktivitas kita. Hal ini berlaku pula bagi saya yang seakan harus menerima kenyataan bahwa minggu sore pasca Kopdar #ABFI di Solo ini harus bermalam di Jogja dengan keadaan letih. Padahal sebelumnya saya ingin meluncur langsung ke PMI Solo guna melakukan donor darah, namun faktor kelelahan saya sadari akan membuat tekanan darah tinggi saya naik.
Malam senin menuju tanggal 13 Mei 2013 akhirnya saya memutuskan untuk menginap di kost teman bernama Khotibul Umam tersebut. Selama semalam penuh tepatnya sampai dengan jam 1 dini hari, kami bertiga melepaskan penat di malam hari dengan posting sesuai gaya menulis masing-masing. Tentunya sembari ngopi dengan ditemani cemilan yang membuat suasana perut semakin terisi.
Rupanya cemilan pun tak cukup untuk mengobati rasa lapar dalam tubuh ini dan terpaksa harus keluar mencari warung yang masih buka. Tanpa berfikir panjang saya dan Rohman Alhayat memutuskan untuk membeli nasi goreng di warung nasi seberang kost-kostan. Dengan wajah lesu bak pendekar mabok lantaran ngantuk, kami ngobrol tentang kenangan tadi di acara Asean Blogger.
Selang beberapa menit nasi goreng pesanan kami pun sudah siap dihidangkan, dengan diawali doa Bismillah nasi goreng tersebut langsung saya santap dengan lahapnya. Anehnya ketika hidung ini mencium aroma nasi goreng tersebut, mata saya langsung terbelalak lantaran menahan lapar tiada terkira. Padahal nggak lapar amat sih cuma pengen berbagi rejeki aja dengan pemilik warungnya.
Seperti kebiasaan saya sebelumnya bahwa setiap moment harus difoto (bukan kewajiban sih sebenarnya), saya bernarsis ria di depan nasi goreng yang masih panas itu. Sendok demi sendok nasi goreng itu pun habis, dengan gaya sempoyongan saya langsung bayar ke pedagangnya dengan tunai (tanpa hutang). Kembali meluncur ke arah kost-kostan dan langsung deh buka netbook lagi dan kawan-kawan keheranan karena saya sudah ngantuk tapi begitu pegang netbook langsung terjaga.
Rupanya hal ini tak bertahan lama hingga mata benar-benar ngantuk dan tertidur dengan pulasnya. Berbenah terlebih dahulu deh netbooknya agar tak terinjak kaki atau badan saya yang berbobot 65kg ini. Masih berpakaian kaos dari #ABFI berkerah tersebut, saya mencoba memejamkan mata hingga benar-benar lelap dengan posisi miring ke kanan (sesuai anjuran Rasulullah SAW). ZZZzzzzzzzz.....