Periksa HIV AIDS Gratis dengan Donor Darah Sukarela
Wednesday, May 1, 2013
Batas Usia Pendonor Darah 17-60 Tahun
Bagi sebagian orang terutama mereka yang pernah melakukan permintaan darah guna keperluan transfusi akibat anemia, perdarahan dan sebagainya memiliki pandangan negatif tentang donor darah. Hal ini bisa dipahami bahwasanya untuk apa donor darah itu, sedangkan kita butuh darah harus beli.
Maksut dari pernyataan ini adalah bahwa saat mendonorkan darah, kita tak mendapatkan fee dan hanya menu donor seperti mie instant (pop mie atau mie instant lainnya), susu kotak, roti (malkist roma biasanya), dll. Menu donor tersebut hanya sebatas penyegar usai pendonor menyumbangkan darahnya.
Lantas dengan gratis ini apa manfaatnya, berarti PMI dapat untung banyak donk karena menjual darah yang kita sumbangkan secara gratis? Baik akan saya jawab ya sahabat semuanya, Donor Darah Sukarela merupakan upaya menyumbangkan darah kita secara sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun.
Donor Darah Sukarela dilakukan dari dalam diri tanpa tekanan orang lain guna membantu sesama yang membutuhkan dalam keadaan darurat. Namun kita juga pernah kan mendengar istilah Donor Pengganti?
Ini bedanya Donor Darah Sukarela dengan Donor Darah Pengganti. Donor Darah Sukarela dilakukan guna membantu pasokan darah di UDD PMI setempat. Sedangkan Donor Darah Pengganti merupakan upaya menyumbangkan darah sebagai pengganti stok darah di UDD PMI. Donor Pengganti ini dilakukan oleh anggota keluarga maupun rekan sejawat dari pasien yang membutuhkan Transfusi Darah.
Sudah jelas kan perbedaan antara DDS dengan DDP? Nah mengenai kalau donor gratis kalau butuh koq beli padahal kita pendonor aktif? Sebetulnya yang kita sumbangkan secara sukarela adalah darahnya saja. Mengenai kantong darah, pengolahan darah, pemeriksaan kesehatan darah terhadap virus, tenaga pengolah darah dan lain sebagainya membutuhkan biaya.
Mengenai biaya tersebut dibebankan kepada pihak yang membutuhkan transfusi darah sebagai biaya penggantian pengolahan darah. Kantong darah sendiri pun Indonesia belum memproduksi sendiri, sehingga harus mengimpor dari negara lain seperti Jepang.
Untuk pemeriksaan kesehatan darah itu juga meliputi HIV AIDS, Hepatitis A dan C, tensi meter dan Haemoglobin. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan virus secara meluas melalui darah yang kita sumbangkan, jadi sebelum ditransfusikan harus benar-benar steril Apabila kita bandingkan bahwa biaya pemeriksaan kesehatan terhadap HIV AIDS, Hepatitis A & C juga membutuhkan biaya yang besar.
Melalui Donor Darah Sukarela ini kita selain menambah persaudaraan dengan komunitas Pendonor, juga bisa memeriksakan kesehatan secara berkala setiap tiga bulan sekali secara gratis. Banyak sekali manfaatnya kan, kalau sekarang sudah paham Ayo Dono Darah Sukarela yuksss...