Semar Mbangun Khayangan by Ki Dalang Langgeng Hidayat
Monday, October 5, 2015
Baru pertama kali mendengar nama dalang Ki Langgeng Hidayat dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Padahal biasanya dalang yang sering dipakai oleh masyarakat di seputaran LakbokRaya adalah Ki Eko Suwaryo. Karena saya mencintai kebudayaan wayang kulit, akhirnya saya dan istri yang sedang hamil tua mencoba menonton wayang yang berada di Sindanghaji.
Ketika pertama sampai di lokasi, belum terlalu ramai oleh penonton. Akan tetapi setelah penyerahan wayang semar sebagai pertanda permintaan lakon, tamu undangan maupun penonton mulai berduyun-duyun memadati sekitar panggung.
Wayang kulit memang mulai agak malam yakni sekitar jam 9 dan pagelarannya kali ini diawali dengan seni ibing oleh sinden dengan gandrung badut. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jumlah nayaga ada 19, pranata acara 1, sinden 8, badut 1 dan ki dalang Langgeng Hidayat sendiri.
Walau terbilang baru di Sindanghaji, rupanya Ki Dalang Langgeng Hidayat dari Gombong ini menarik simpatik, antusiasme maupun rasa penasaran yang tinggi dari penonton. Saya pun berdecak kagum dengan masih banyaknya warga masyarakat Sindanghaji maupun seputaran LakbokRaya yang mencintai kebudayaan wayang kulit. Semoga rasa cinta terhadap budaya tanah air semakin meningkat.
Gembus makanan pengganti beras |
Pecel jodohnya gembus |
Ups, sebelum saya tutup uraian artikel ini, sebagai pelengkap nonton wayang biasanya beli kacang goreng yang dikemas dengan harga Rp 100,- dan kini kepengen banget makan pecel sama gembus yang konon harganya setinggi langit bak roti belanda lantaran tanaman singkong makin langka. Alhamdulillah bisa beli pecel sama gembus seharga Rp 5.000,- untuk dimakan bareng istri.
Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi