-->

ads

Showing posts with label Lingkungan. Show all posts
Showing posts with label Lingkungan. Show all posts
Kondisi lingkungan dan tata kota ruang yang kurang memadai serta semrawutnya berbagai fasilitas umum yang ada, membuat ibukota negara ini menjadi semrawut keberadaannya. Hal ini ditinjau dari berbagai permasalahan yang ada yakni kemacetan, lingkungan kumuh, sampah serta banjir yang selalu menghantui saat musim penghujan tiba. Lalu apakah hal ini akan terus dibiarkan hingga Jakarta sebagai pusat negara menjadi lebih semrawut? Ini bukan tanggung jawab gubernur saja lho, melainkan pihak pemerintah pusat selaku kepentingan lebih juga harus berperan lebih aktif tentunya. Mengenai banjir, saya kira ini permasalahan yang sudah berlangsung cukup lama dan perlu perhatian dari semua pihak baik instansi pemerintah maupun warga yang berada disekitar aliran sungai untuk lebih mendewasakan diri agar tidak semena-mena dalam memperlakukan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Berbagai proyek maupun masyarakat yang tinggal di areal sungai memang membuat mereka berperilaku cenderung seenaknya saja, ketika ditanya mengapa buang sampah sembarangan atau mengapa limbah pabrik anda buang bebas ke sungai? Paling mereka akan menjawab, "Tidak ada cukup ruang untuk membuang sampah yang memadai, atau limbah yang kami kelola sudah aman untuk dialirkan ke sungai". Lantas siapakah yang harus disalahkan ketika berbagai statement ini mencuat? Waduh koq pemerintah lagi, ya harusnya setiap stake holder yang ada turut andil bagian dalam permasalahan ini. Misalkan untuk lingkungan tempat tinggal, warga harus lebih berinisiatif untuk mensosialisasikan gerakan sehat mengenai pengelolaan sampah baik itu organik maupun yang anorganik. Lalu apabila mereka menjawab, "kami tidak ada biaya untuk swadaya pengelolaan sampah ini". Nah disinilah pemerintah harus lebih besar serta tepat cepat tanggap dalam menganalisa lingkungan agar dampak bencana bisa diminimalisir. #bm http://bangmisno.com http://bangmisno.blogdetik.com
January 18, 2013
Duh hari ini sebel banget deh, niatnya mau ke kota bikin tabungan baru eh malah nggak tahunya libur karena hari kejepit. Entah sejak kapan aku sudah tidak begitu ingat ketika waktu itu hari libur hanya diperkenankan untuk hari pahlawan maupun hari yang berhubungan dengan pahlawan bangsa kita. Peraturan tersebut rupanya sudah berganti dan kini hari libur itu diganti dengan perayaan natal, waisak dan lain sebagainya yang entah dengan landasan apa saya juga tidak mengerti dengan sangat.

Mengenai makna libur yang terjadi ketika hari pahlawan memang dampaknya sangat positif karena para siswa jadi paham mengapa libur??? Ketika ditanya mereka faham, oh ini berkaitan dengan hari Kartini, Hari kebangkitan nasional dan lain sebagainya. Kini ketika para pelajar libur mereka akan menjawab "Oh hari kejepit bung". Namun saat ditanya kapan hari Kebangkitan Nasional atau Hari sumpah pemuda misalnya, mereka akan membutuhkan jeda yang cukup lama untuk menjawabnya.

Peraturan akan harpitnas memang perlu ditinjau ulang agar pelayanan publik bisa terus berjalan dengan semestinya. Bukan berarti saya menyalahkan kinerja mereka para PNS yang sedang atau bahkan ingin sekali berlibur, tetapi lebih kearah efektivan dalam bekerja. Dengan menghapus hari libur karena kejepit itu menurut saya sih dihapuskan aja, dan untuk hari-hari besar nasional seperti sumpah pemuda, kebangkitan nasional, kesaktian pancasila, hari kartini itu promosinya harus lebih digencarkan agar pemuda Indonesia bisa memahami betul makna dan sejarah perjalanan bangsa ini. Agar ke depan generasi bisa memahami asal muasal dan sejarah bangsa dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (eh koq malah jadi nyinggung proklamasi yaaa, hehe). Begitulah beberapa pandangan saya deh dan semoga bisa menjadi inspirasi para pegawai negeri yang memberikan pelayanan publik dengan maksimal. Buat yang nggak setuju dengan pendapatku boleh aja koq share dan koment di blog ini tapi dengan jujur yaaa. /eh
December 24, 2012
Gas Elpiji Alternatif Pengganti Bensin

Semakin memprihatinkan memang, kondisi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di samping membawa dampak positif juga tak sedikit efek negatif yang ditimbulkannya. Salah satu permasalahan yang dihadapi dewasa ini khususnya Pertamina adalah semakin menipisnya sumber daya mineral yakni minyak bumi  yang ada. Pemicu dari keterlangsungan ini adalah jumlah kendaraan yang diproduksi oleh berbagai pabrikan meningkat drastis beriring dengan daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Oleh karena itu, agar kedepan kehidupan manusia bisa berlangsung dengan aman dan nyaman, maka perlu ada langkah nyata dalam penghematan maupun menciptakan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Perlu kita ketahui, setiap detik volume sumber daya mineral berkurang dari jumlah yang ada. Karena pada dasarnya memang energi Bahan Bakar Minyak Bumi dan Gas yang dikelola Pertamina termasuk batu bara tidak bisa diperbaharui atau diproduksi ulang menggunakan teknologi. Namun, sebagai makhluk yang berbekal dengan akal pikiran, kita selalu punya ide cemerlang untuk menggali energi alternatif baru maupun yang bersifat modern dengan skala daya lebih besar tentu dengan tidak mengesampingkan sisi keamanan lingkungan.

Beberapa pilihan alternatif energi yang bisa dimanfaatkan untuk keberlangsungan hidup manusia diantaranya:
1.    Panas Bumi
Merupakan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk digunakan sebagai pembangkit listrik yang berasal dari magma di dalam bumi. Bahwa Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang aktif, tentu saja di dalamnya juga terkandung magma vulkanik yang cukup banyak dan energi panasnya bisa digunakan sebagai tenaga pembangkit listrik. Dengan kondisi demikian, maka berbagai lingkup dalam pemanfaatan energi yang tadinya hanya sebagai ancaman, kini magma vulkanik atau yang biasa disebut dengan istilah gheotermal/panas bumi bisa digunakan sebagai energi bagi umat manusia.

2.    Biogas dari Kotoran Hewan
Nampaknya ide ini bukan suatu barang baru, karena kita pernah mendengan hal ini beberapa waktu silam. Ide ini dicetuskan lantaran kondisi masyarakat yang sedikit merasa resah dan jijik ketika melihat kotoran sapi yang berantakan dan bau tentunya, agar bisa diolah sedemikian rupa agar bermanfaat. Melihat hal itu, dalam ilmu pengetahuan memang dikenal istilah bahwa bau yang ditimbulkan dari kotoran sapi misalnya mengandung beberapa unsur gas, yakni Metana (CH4), Karbondioksida (CO2), dan O2, H2, H2S. Jenis gas ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan memasak, pembangkit listrik mini, dan gas isi ulang (tentu dengan studi keamanan).

3.    Solar Cell
Energi yang dihasilkan oleh panas matahari bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Karena dalam pemanfaatannya panas yang dihasilkan oleh matahari akan diserap kemudian disimpan dalam sebuah accumulator / aki. Hal ini bisa dilakukan sebagai tindakan nyata dalam mengurangi penggunaan BBM, karena tiap individu bisa memilikinya walau saat ini harga sollar cell masih terbilang mahal.
4.    Nuklir
Merupakan sebuah materi atom yang terdiri dari unsur neutron dan proton, dalam penggunaannya memang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik hingga senjata pemusnah massal. Terkait dengan hajat hidup orang banyak, kita tentunya bisa memanfaatkan energi nuklir sebagai pembangkit listrik seperti yang sudah diterapkan oleh beberapa negara maju seperti Jepang, China, India, Rusia dan Korea Selatan. Pertamina selaku pemasok energi juga perlu memanfaatkan nuklir ini sebagai pembangkit listrik, karena dari sisi lingkungan lebih hemat tempat dan daya yang dihasilkannya pun cukup besar.


Selanjutnya kita memang harus berfikir serius untuk menghadapi krisis energi secara global, apalagi Pertamina memang dituntut untuk mengedepankan sisi lingkungan dalam penciptaan energi guna kelangsungan hidup manusia. Sobat bumi, ini memang tugas kita semua untuk mulai berinovasi dalam memanfaatkan energi yang ramah lingkungan, agar kelak sumber daya yang sudah menipis ini bisa kita manfaatkan dalam jangka waktu yang lama.



December 07, 2012