Hujan besar yang melanda wilayah Kecamatan Purwadadi dan Lakbok tadi malam, membawa berkah bagi seluruh makhluk semesta alam. Rasa syukur terpanjatkan atas segala anugerah Allah yang dicurahkan untuk umat manusia, tumbuhan dan hewan. Tidak terkecuali rekahan tanah pesawahan yang menganga akibat kekeringan perlahan mulai tampak tertutup rapat, bahkan sebagian kecil tanah sawah yang terkena air hujan sudah terdapat genangan.
Namun, dibalik hujan deras tersebut ternyata ada sesuatu yang mengganjal perasaan saya ketika melihat banyaknya kumpulan sampah yang terbawa arus sungai. Sampah menumpuk akibat guguran pepohonan atau masyarakat yang sengaja membuang sampah sembarangan adalah faktor pemicu macetnya saluran irigasi.
Sosok tua yang sedang menyogrok sampah bernama Ki Entus (65 Tahun), merupakan warga Karangpaningal RT 21 Desa Karangpaningal, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis ketika mencoba membersihkan selokan irigasi dari tumpukan sampah dan diangkat dari selokan di sekitaran pekarangan kosong. Berbagai jenis dedaunan, pampers, plastik dan pohon pisang adalah sumbangsih terbesar bagi masyarakat terhadap kotornya dan sumbatan saluran irigasi.
Beliau adalah warga asli Karangpaningal yang sebelumnya domisili di Bandung untuk usaha berdagang dan tinggal kembali di Karangpaningal kurang lebih baru 1 tahun lamanya. Saya berharap apa yang dilakukan beliau dapat dijadikan contoh bahwasanya kebersihan saluran irigasi merupakan cerminan warga masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar saluran irigasi.
Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi