-->

ads

Showing posts with label Sampah. Show all posts
Showing posts with label Sampah. Show all posts
Hujan besar yang melanda wilayah Kecamatan Purwadadi dan Lakbok tadi malam, membawa berkah bagi seluruh makhluk semesta alam. Rasa syukur terpanjatkan atas segala anugerah Allah yang dicurahkan untuk umat manusia, tumbuhan dan hewan. Tidak terkecuali rekahan tanah pesawahan yang menganga akibat kekeringan perlahan mulai tampak tertutup rapat, bahkan sebagian kecil tanah sawah yang terkena air hujan sudah terdapat genangan.

Namun, dibalik hujan deras tersebut ternyata ada sesuatu yang mengganjal perasaan saya ketika melihat banyaknya kumpulan sampah yang terbawa arus sungai. Sampah menumpuk akibat guguran pepohonan atau masyarakat yang sengaja membuang sampah sembarangan adalah faktor pemicu macetnya saluran irigasi.

Sosok tua yang sedang menyogrok sampah bernama Ki Entus (65 Tahun), merupakan warga Karangpaningal RT 21 Desa Karangpaningal, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis ketika mencoba membersihkan selokan irigasi dari tumpukan sampah dan diangkat dari selokan di sekitaran pekarangan kosong. Berbagai jenis dedaunan, pampers, plastik dan pohon pisang adalah sumbangsih terbesar bagi masyarakat terhadap kotornya dan sumbatan saluran irigasi.

Beliau adalah warga asli Karangpaningal yang sebelumnya domisili di Bandung untuk usaha berdagang dan tinggal kembali di Karangpaningal kurang lebih baru 1 tahun lamanya. Saya berharap apa yang dilakukan beliau dapat dijadikan contoh bahwasanya kebersihan saluran irigasi merupakan cerminan warga masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar saluran irigasi.

Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan 
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik 
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi
November 06, 2015
Kondisi lingkungan dan tata kota ruang yang kurang memadai serta semrawutnya berbagai fasilitas umum yang ada, membuat ibukota negara ini menjadi semrawut keberadaannya. Hal ini ditinjau dari berbagai permasalahan yang ada yakni kemacetan, lingkungan kumuh, sampah serta banjir yang selalu menghantui saat musim penghujan tiba. Lalu apakah hal ini akan terus dibiarkan hingga Jakarta sebagai pusat negara menjadi lebih semrawut? Ini bukan tanggung jawab gubernur saja lho, melainkan pihak pemerintah pusat selaku kepentingan lebih juga harus berperan lebih aktif tentunya. Mengenai banjir, saya kira ini permasalahan yang sudah berlangsung cukup lama dan perlu perhatian dari semua pihak baik instansi pemerintah maupun warga yang berada disekitar aliran sungai untuk lebih mendewasakan diri agar tidak semena-mena dalam memperlakukan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Berbagai proyek maupun masyarakat yang tinggal di areal sungai memang membuat mereka berperilaku cenderung seenaknya saja, ketika ditanya mengapa buang sampah sembarangan atau mengapa limbah pabrik anda buang bebas ke sungai? Paling mereka akan menjawab, "Tidak ada cukup ruang untuk membuang sampah yang memadai, atau limbah yang kami kelola sudah aman untuk dialirkan ke sungai". Lantas siapakah yang harus disalahkan ketika berbagai statement ini mencuat? Waduh koq pemerintah lagi, ya harusnya setiap stake holder yang ada turut andil bagian dalam permasalahan ini. Misalkan untuk lingkungan tempat tinggal, warga harus lebih berinisiatif untuk mensosialisasikan gerakan sehat mengenai pengelolaan sampah baik itu organik maupun yang anorganik. Lalu apabila mereka menjawab, "kami tidak ada biaya untuk swadaya pengelolaan sampah ini". Nah disinilah pemerintah harus lebih besar serta tepat cepat tanggap dalam menganalisa lingkungan agar dampak bencana bisa diminimalisir. #bm http://bangmisno.com http://bangmisno.blogdetik.com
January 18, 2013