-->

ads

Showing posts with label Volunteer. Show all posts
Showing posts with label Volunteer. Show all posts
Lontong Opor Masakan Mba Latifah at PMI Bantul
Berada di Markas PMI Bantul selama dua hari nampaknya mengobati rasa kangen yang selama ini dirasakan. Sempat menjadi gundah gulana lantaran rasa kangen itu memuncak hingga tertuangkan ke dalam sebuah tulisan. Apa daya lantaran sudah lima tahun tidak berkunjung dan bermalam di Bantul tercinta ini.

Kini saya dan kawan-kawan komunitas Voltage selama dua hari menikmati kehangatan DIY di Markas PMI Bantul dengan agenda utama rembug relawan terkait berbagai permasalahan yang komplek dan berkepanjangan.

Alhamdulillah rembug yang diawali kemarin pagi oleh mas Tri Sugiarto dari Semarang dan beberapa moderator lainnya dengan perwakilan sekitar 4 orang dari PMI Pusat antara lain Dedi, Ahmad, Yani dan satu lagi lupa namanya.

Semoga hasil rembug relawan tersebut bisa dibawa ke Munas 2014 di Bali untuk kemajuan PMI yang lebih baik sebagai organisasi kemanusiaan. Minggu pagi ini kami para relawan masih bersantai ria guna persiapan ke pantai sekedar refreshing dan menjernihkan pikiran.

Eko (Kriwil) Suprianto Saat Menikmati Lontong Opor

Nampaknya perjalanan bakalan menyenangkan karena perut sudah terisi dengan opor lontong yang dimasak oleh mba Latifah beserta rekan-rekan relawan PMI Bantul. Sebuah menu yang baru saya rasakan selama di Bantul ini dengan kolaborasi kentang goreng yang dipotong berbentuk kotak, daging ayam yang disewiri, bakwan goreng dan tentunya lontong sebagai menu pokok.

May 25, 2013
Informasi yang sangat berharga ini saya dapatkan langsung semalam dengan mengunjungi warung makan nasi goreng yang terletak di Jalan Imogiri Barat tepatnya daerah Sudimoro. Letak warung nasi goreng ini persis samping warung online kedai Joglo.

Bersama rombongan relawan Voltage yakni sebuah komunitas relawan PMI yang berusaha mencari solusi atas keluhan yang tidak ditanggapi oleh pihak pengurus itu sendiri. Komunitas voltage ini dengan sukarela berkumpul di Bantul DIY mencari titik temu atas keluhan dan permasalahan di berbagai daerah guna menyusun satu visi dan misi PMI.

Salah satu bahasan yang ditemukan adalah mengenai permasalahan antara relawan dengan pengurus. Dalam hal ini pengurus merasa benar sementara relawan juga merasa benar, tetapi mereka tidak pernah bertemu guna membuat sebuah solusi. Akhirnya timbullah berbagai wacana yang mereka bawa ke dalam grup digital voltage ini.

Sembari  istirahat usai maghrib kami berburu makanan untuk mengisi perut yang sudah lapar ini. Seorang dokter Seno yang merupakan dokter asal Surabaya menjadi pemandu kuliner kali ini dengan mengarahkan kami ke sebuah warung makan nasi goreng di Sudimoro, Jalan Imogiri Barat.

Di tempat ini kami memesan berbagai minuman seperti teh manis panas, es teh dan nasi goreng tentunya dengan ditambahkan telur atau hati empela ayam sesuai selera masing-masing. Saya pun pesan nasi goreng pakai telur tetapi setelah menunggu lama ternyata habis, dan akhirnya pesan nasi goreng pakai daging.

Alhamdulillah setelah bersabar selama satu jam saya bisa makan nasi goreng yang murah ini. Hanya dengan tiga ribu rupiah saja dan teh manis cukup dengan total sama nasi gorengnya menjadi lima ribu. Perut pun terasa kenyang dan tiduran sejenak sebelum akhirnya pulang pas jam 10.
May 25, 2013
Perjalanan panjang dari Ciamis ke Jogja dalam waktu kurang lebih 8 jam dengan kecepatan santai yakni 50 km/jam melelahkan sangat bagi saya. Walau pun demikian saya bersyukur bisa sampai di lokasi dengan selamat dan menunggu waktu untuk persiapan musyawarah antara relawan dengan pengurus PMI.

Berangkat tepat jam 19.45 wib per tanggal 24 Mei 2013, saya berpamitan dengan mengantongi berbagai peralatan mulai dari netbook, blekberi sebagai alat rekam gambar dan beberapa pakaian pengganti selama dua hari di jogja.

Usai berkemas langsung saja aku nyalakan sepeda motor vega ZR dengan nopol  R 3703 WD berwarna merah. Saya sediakan pula helm guna pembonceng bila di perjalanan bertemu seseorang yang ingin ndompleng, eh sejatinya sih ada teman pak Itong dari Kebumen yang ingin bareng.

Berangkat sudah dan meninggalkan rumah untuk 2-3 hari melewati kuburan yang terkenal banyak penghuni kubur alias orang yang dikubur di dalamnya. Sesampainya di pasar jamban, saya mampir ke toko untuk membeli sebotol mizone dan proman.

Akhirnya sepeda motor pun kupacu kembali dengan perlahan dan santai lantaran saya merasa cukup kedinginan karena tak mengenakan sarung tangan. Sembari mengawasi berbagai sudut jalan yang berlobang antara perempatan sidareja hingga kantor pos sidareja, akhirnya sampai di pom bensin tentunya melewati palang pintu perlintasan kereta api dan menunggu kereta tersebut lewat.

Mengisi bensin sebanyak 15 ripu rupiah cukup untuk memenuhi isi tank bahan bakar sepeda motorku ini, dengan mengenakan masker kembali melaju lewati Gandrungmangu, Kawunganten dan berhenti sejenak di Jeruklegi guna minum air sejenak.

Lanjut deh petualangannya dengan lewati daerah kreweng - lebeng yang terkenal masih banyak kerusakan lantaran tanah di tempat tersebut labil.Akhirnya Kesugihan pun menyapa dengan keramaian lingkungan pondok dan maos sudah nampak sepi.

Ternyata di maos ini aku menghirup sebuah aroma yang tak asing dan sangat aku suka, yakni mendoan anget. Sudah menjadi langganan setiap berada di Banjarnegara kalau setiap minggu malam nongkrong di perempatan semampir makan mendoan dan secangkir kopi.
 
Bernostalgia dengan keadaan tersebut tanpa lelah akhirnya aku sudah sampai di daerah Sruweng Kebumen. Berhenti di sebuah warung kopi pinggir jalan yang lebih tepatnya angkringan namun nasi kucingnya sudah habis dan cuma tersedia mie telor rebus.
 
Akhirnya aku hanya memesan segelas kopi rasa mocca yang juga merupakan kesukaan bagi diriku, dengan kondisi yang masih panas ku sruput saja menggunakan sendok. Kopi habis aku pun langsung bayar 2ribu, tancap kembali deh walau di perjalanan banyak berhentinya karena ngantuk.
 
Lelah tentu sudah menjadi teman sejati selama perjalanan, hingga kini saya sudah berada di PMI Bantul sejak jam 4 subuh tadi. Tidur selama satu jam nampaknya sudah membuat tubuh saya bertambah sedikit tenaga untuk memulai rembug relawan.
May 24, 2013