3-5 Hektar Hutan di Indonesia Hilang
Saturday, March 30, 2013
Sungguh ironi apabila kita mengetahui bahwa ternyata hutan yang kita miliki ini jumlahnya berkurang dalam menitnya. Tak kurang dari tiga sampai lima menit, hutan di Indonesia berkurang akibat ilegal logging maupun penebangan untuk lahan kelapa sawit atau tanah rakyat. Dengan semakin berkurangnya hutan yang mencapai jumlah tersebut, bisa dipastikan lambat laun hutan akan punah dan mungkin hanya hutan lindung saja yang masih ada dan jumlahnya jauh dari kadar cukup.
Sementara data dari Kementerian Kehutanan disebutkan bahwa hutan yang masih dalam kondisi bagus hanya tinggal 64 juta hektar saja, kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan apabila terus dibiarkan hutan Indonesia akan hilang. Faktor-faktor yang akan timbul dari hilangnya hutan tentu saja cuaca ekstrim dari suhu matahari akibat lapisan ozon yang semakin menipis dan sinar ultraviolet semakin lebar menembus bumi. Bencana alam baik itu badai angin topan, puting beliung, pasang laut dan sebagainya akan terus menerus menerjang bumi.
Saat itulah nyawa manusia akan dipertaruhkan karena hilangnya keseimbangan alam, sementara kita hidup bergantung alam. Kendati demikian manusia tidak sadar bahwa sepenuhnya kita menghirup oksigen pun dari hutan yakni pepohonan di sekitar kita. Oksigen tercipta bukan dari bunga mawar, hiasan pot tetapi lebih didominasi oleh pepohonan yang terdapat pada hutan belantara pada umumnya. Saat ini pun kita sudah menyadari bahwa kondisi cuaca berupa panas matahari sudah cukup melampaui batas, dan musim penghujan pun sudah tidak bisa diprediksi lagi oleh para ilmuwan maupun petani.
Kerusakan hutan ini pun berdampak pada punahnya satwa liar yang ada di dalam hutan itu sendiri. Artinya semakin kita menghilangkan hutan, maka semakin dekat pula kita pada bencana yang akhirnya menjadikan kita korban dari alam. Saatnya kesadaran akan pentingnya hutan untuk kembali dilestarikan demi mencegah bencana yang dahsyat ini perlu ditingkatkan. Belum ada kata terlambat untuk menjaga hutan, bukan hanya demi kepentingan kita saja sebagai manusia, tetapi makhluk lain berupa hewan dan satwa langka yang bernaung di bawah pepohonan hutan sana.
Sementara data dari Kementerian Kehutanan disebutkan bahwa hutan yang masih dalam kondisi bagus hanya tinggal 64 juta hektar saja, kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan apabila terus dibiarkan hutan Indonesia akan hilang. Faktor-faktor yang akan timbul dari hilangnya hutan tentu saja cuaca ekstrim dari suhu matahari akibat lapisan ozon yang semakin menipis dan sinar ultraviolet semakin lebar menembus bumi. Bencana alam baik itu badai angin topan, puting beliung, pasang laut dan sebagainya akan terus menerus menerjang bumi.
Saat itulah nyawa manusia akan dipertaruhkan karena hilangnya keseimbangan alam, sementara kita hidup bergantung alam. Kendati demikian manusia tidak sadar bahwa sepenuhnya kita menghirup oksigen pun dari hutan yakni pepohonan di sekitar kita. Oksigen tercipta bukan dari bunga mawar, hiasan pot tetapi lebih didominasi oleh pepohonan yang terdapat pada hutan belantara pada umumnya. Saat ini pun kita sudah menyadari bahwa kondisi cuaca berupa panas matahari sudah cukup melampaui batas, dan musim penghujan pun sudah tidak bisa diprediksi lagi oleh para ilmuwan maupun petani.
Kerusakan hutan ini pun berdampak pada punahnya satwa liar yang ada di dalam hutan itu sendiri. Artinya semakin kita menghilangkan hutan, maka semakin dekat pula kita pada bencana yang akhirnya menjadikan kita korban dari alam. Saatnya kesadaran akan pentingnya hutan untuk kembali dilestarikan demi mencegah bencana yang dahsyat ini perlu ditingkatkan. Belum ada kata terlambat untuk menjaga hutan, bukan hanya demi kepentingan kita saja sebagai manusia, tetapi makhluk lain berupa hewan dan satwa langka yang bernaung di bawah pepohonan hutan sana.