Menikmati Pesona Menuju Purwokerto
Sunday, May 19, 2013
Saat bus mulai melaju menuju Purwokerto
Alhamdulillah akhirnya bus armada ASLI yang memiliki trayek Sidareja - Purwokerto mulai berpacu di jalanan aspal. Tepat jam 07.24 wib di hari kamis pas tanggal 9 Mei 2013, bus yang melewati rute Cinangsi - Karangpucung - Lumbir - Wangon - Ajibarang - Cilongok - Karanglewas hingga ke terminal Purwokerto melaju dengan kecepatan rata-rata 50km/jam.
Sembari berfoto-foto berbagai situasi yang dilewati dalam perjalanan, saya ngobrol sejenak dengan kondektur bus yang terlihat ramah maupun dengan para penumpang yang duduk samping saya dan notabene adalah nenek tua berumur sekitar 61 tahun.
Kondektur itu menghampiri saya lantaran ingin menarik uang pembayaran alias ongkos bus tersebut, dan saya pun bertanya pula mengenai waktu tempuh dari Sidareja menuju Purwpkerto. Dengan ramahnya sang kondektur pun menjawab bahwa lama perjalanan menuju Purwokerto ini rata-rata 2,5 jam.
Sang sopir dengan fokusnya mengendarai Armada ASLI
Sembari iseng deh foto-foto itu si sopir yang mengenakan kemeja lengan pendek dan bertopi merah. Dengan seriusnya si sopir memperhatikan jalan raya dan melirik ke spion guna memperhatikan laju kendaraan di belakangnya.
Terkadang sang sopir juga harus melihat aba-aba dari para calon penumpang yang berdiri di pinggir jalan. Mereka biasanya melambaikan tangan pertanda ingin menaiki bus, dengan gesitnya si sopir pun menginjak pedal rem.
Rupanya memperhatikan situasi di sekeliling saya membuat diri ini lelah, ditambah lagi tadi malam posting blog sampai jam 1 pagi dan tentunya kurang istirahat. Akhirnya perlahan tapi pasti mata saya terpejam sejenak tentunya dengan memangku tas yang berisi netbook beserta handphone di dalamnya.
Tertidur selama kurang lebih setengah jam dari cinangsi hingga ke lumbir, cukup membuat diri ini merasa lebih segar dan seperti mendapatkan tenaga baru. Kembali deh tangan ini merogoh saku untuk mengambil handphone bermerk blackberry curve 8520 berwarna hitam yang kudapatkan dari lomba live tweet, lalu buka menu dan tertuju ke tombol kamera.
Tertidur selama kurang lebih setengah jam dari cinangsi hingga ke lumbir, cukup membuat diri ini merasa lebih segar dan seperti mendapatkan tenaga baru. Kembali deh tangan ini merogoh saku untuk mengambil handphone bermerk blackberry curve 8520 berwarna hitam yang kudapatkan dari lomba live tweet, lalu buka menu dan tertuju ke tombol kamera.
Rupanya kamera tak bisa bertahan cukup lama lantaran batrei handphonenya sudah menunjukkan low pertanda harus segera dicharge. Tertunduk lesu karena harus bisa menghemat energi baterai, saya merogoh saku celana guna mengambil handphone Mito yang berisikan operator Telkomsel.
Kubuka menu pesan dan kuhantarkan message ke Kang Didno yang sedari tadi pagi jam empat telah sampai di Solo. Pesan berisikan pertanyaan mengenai registrasi dan angkot yang dipakai menuju ke hotel Kusuma Sahid. Rupanya Kang Didno bersama kawan gurunya yang bernama Pak Agus Doank diantarkan angkot dengan tarif 10.000.
Pesan demi pesan pun terhantarkan hingga tak sadar bahwa perjalanan sudah hampir sampai, dan saat menengok ke arah jendela rupanya terpampang bahwa rute ke arah kanan menuju purwokerto sementara arah kiri ke arah Tegal dan Jakarta.
Ingat dalam pikiran bahwa ini ternyata Ajibarang, sebuah tempat yang menghubungkan antara Tegal - Bumiayu dengan Purwokerto maupun wilayah selatan Pulau Jawa. Selain itu Ajibarang juga menyimpan kenangan saat saya masih bersekolah dan terdapat seorang penumpang bus di armada yang berbeda.
Penumpang tersebut yang tercatat seorang siswi SMA dengan manisnya memberikan senyuman kepada saya hingga selalu terkenang hingga sekarang. Bila ada kesempatan tentu saja kuajak berkenalan, namun apa daya itu semua sudah berlalu dan hanya kekuasaan Allah saja yang bisa mempertemukan saya dengannya.