Blogger Cilacap Jelajah Pelosok Negeri |
Terinspirasi dari ucapan macansewu bahwa perjalanan yang dilakukan dari Tasikmalaya ke Cikatomas merupakan runtutan kisah dalam membuka lebar-lebar jendela dunia. Sebuah kisah diawali ketika kami berlima yakni Ahmad Fauzan Ibnu Zaend Yossy Suparyo Sobat Bercahaya @kang mas baurekso melakukan kunjungan ke dukuh Sangkili Desa Cogreg Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Selatan. Ini bukan perjalanan yang terschedule karena niat awal setelah usai dari acara #lautangalow di Gedung Sukapura Tasikmalaya, akan langsung meluncur ke rumah masing-masing.
Terprovokasi oleh seorang guru dan juga merangkap sebagai Kepala Sekolah di sebuah MTs Sangkili, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi dukuh terpencil tersebut dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang blog kepada warga khususnya murid-murid MTs Sangkili. Sempat terkendala dengan sebuah sinyal, karena di lokasi tersebut hanya terdapat sinyal dari jaringan @Telkomsel @simPATI @kartu_as. Untungnya salah seorang dari kami yang merupakan penggagas gerakan desa membangun membawa gadget berisikan kartu telkomsel.
Saat asyik bercengkrama dengan para penghuni rumah yakni mas Anas Hasbuloh, tiba-tiba terdengar suara gemericik air turun dari atas langit. Alhamdulillah terucap puji penuh syukur bahwa hujan kembali tiba walaupun hanya sementara. Setidaknya itu sudah merupakan anugrah di musim kemarau. Kontan saja yang ada di dalam rumah segera berhamburan untuk mengamankan helm agar tidak basah terkena air hujan.
Semua udah terselamatkan, kini tinggal melanjutkan aktivitas selanjutnya yaitu pembelajaran blog kepada warga setempat. Walau hanya 1 orang yang belajar, semua bisa berjalan dengan baik dan lancar. Tugas saat itu jatuh kepada Fauzan untuk mengajarin blog. Belajar blognya berlangsung lancar, tetapi sontak pada bergumam karena warga yang belajar blog tiba-tiba membuka alamat facebook. Hadueh sudah jauh-jauh datang dengan bersusah payah, yang diajarin blog malahan main facebook. Dalam pandangan Fauzan sendiri selaku tutor, yakni sang murid seolah-olah menggampangkan diri, ibaratnya "Gampang nanti saja dibuka lagi".
Sebetulnya banyak para blogger lokal atau orang yang melek IT untuk bisa diajak berama-sama mengembangkan ilmu pengetahuan tentang blog. Artinya kang Yossy berharap bahwa penggiat melek IT yakni Iteung Justina, terlebih dahulu memanfaatkan SDM lokal untuk diajak bersama-sama memberikan pengetahuan tentang blog sebagai sarana berpromosi atau menginformasikan tentang kondisi real di daerah tersebut.
Sejauh ini kami memandang bahwa pemberdayaan kearifan lokal itu perlu dilakukan. Selanjutnya bila memang kapasitas kurang memadai, memberdayakan yang pengetahuannya lebih haru dilakukan. Saling berbagi ilmu itu sesuatu yang membuat pengetahuan kita justru bertambah. Terlebih manfaat dunia akhirat bisa didapatkan dengan keikhlasan berbagi. Mari tunjukkan rasa cinta tanah air dengan berbagi terhadap sesama sesuai dengan kapasitas kita.