-->

ads

Showing posts with label Lakbok. Show all posts
Showing posts with label Lakbok. Show all posts

Saat ini Rawa Lakbok bertransformasi menjadi lahan padi. Tanah gambutnya sering ditambang untuk menanam jamur dan tanaman hias.

Jika keluar kata "lahan gambut" di Indonesia, maka lokasi yang teringat pertama adalah Pulau Sumatra atau Kalimantan. Namun, pada tahun 1933, peneliti asal Belanda, Betje Polak, menyimpulkan bahwa Pulau Jawa juga memiliki lahan gambut di Rawa Lakbok, Ciamis, Jawa Barat.

Hasil studi Polak diterbitkan tahun 1949 dan mengindikasikan gambut Rawa Lakbok terbentuk berkat materi kayu dan hutan hujan. Membuat lahan gambut di lokasi ini berbeda dengan lokasi lahan gambut pada umumnya.

Saat ini Rawa Lakbok bertransformasi menjadi lahan padi. Sesuai dengan peta yang dikeluarkan Bakorsurtanal (kini BIG) tahun 1999, tanah di lokasi ini adalah inseptisol. Berbekal penelitian Polak, tiga peneliti Indonesia: Budi Sumawawinata, Budi Mulyanto, dan Nia S.Sunarti melakukan kajian kembali dan menelurkan jurnal ilmiah berjudul "Land Use Evolution of Peatland in Rawa Lakbok, West Java" pada tahun 2004.

Menurut laporan ketiga peneliti ini, selain bertani, aktivitas yang mencolok di Rawa Lakbok adalah menambang tanah gambut. Materi gambut hasil penambangan digunakan untuk menanam jamur atau tanaman hias.

Sedangkan dari sisi ekologi, menambang tanah gambut sengaja dilakukan untuk menurunkan permukaan tanah untuk mencegah kekeringan di musim kemarau.

"Lahan gambutnya kini sebagian besar dilapisi sedimen liat. Di bawah lapisan liat, lapisan gambutnya masih terawat dengan baik dan menunjukkan vegetasi yang tersisa seperti pakis, daun, pohon, dan semak-semak," ujar Hans Joosten, Profesor Studi Lahan Gambut dan Paleoekologi dari Institut Botani dan Ekologi Lanskap, Jerman.

Dalam perbincangan dengan National Geographic Indonesia, akhir Februari 2013, Joosten tertarik dengan Rawa Lakbok dan potensi gambutnya. Ketika berkunjung ke sana, Joosten memperkirakan luasan lahan gambut Rawa Lakbok tidak banyak berkurang dibanding tahun 1930-an yang mencapai 3.000-an hektare.

Masyarakat setempat juga tahu betul mengenai keberadaan gambut di wilayah mereka. Salah satu indikasinya terlihat ketika membuka lahan, masyarakat setempat sudah siap mengikis lahan gambut yang ada dengan cangkul.

Disarankan Joosten agar diadakan investigasi menyeluruh mengenai luas, kedalaman, dan deposito dari gambut di Rawa Lakbok. Termasuk melakukan penelitian paleoekologi untuk mengetahui paleo-sejarahnya.

"Berikan juga restorasi dari vegetasi gambut yang sebenarnya, agar masyarakat di masa kini dan mendatang tahu bagaimana rupa wilayah ini di masa lampau," saran Joosten.

Sumber 
Master MultimediaDownload Anemon Laut di Sini
November 01, 2017
Ini merupakan catatan facebook yang terdapat dalam sebuah grup "Paguyuban Warga Lakbok". Sebuah wadah silaturahmi warga Lakbok yang berada di manapun dan ingin terus menjalin silaturahmi sesama orang Lakbok. Berikut detail isi curhatannya :

LAKBOK OH LAKBOK

***PECEL***

Dua puluh lima tahun sudah saya meninggalkan tanah kelahiran saya. Lakbok. Alasan kepergian saya saat itu adalah karena ingin menuntut ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Ciamis. Sebenarnya, saat itu di Lakbok sendiri pun sudah ada SMA walaupun, kalau tidak salah, baru berdiri dan untuk yang pertama kalinya baru akan menerima siswa baru. Namun, karena dorongan yang kuat ingin belajar hidup mandiri, jauh dari orang tua (hehehe...lebay), maka sedikit pun saya tidak tergoda untuk sekolah di sekolah yang bernama SMA Negeri Lakbok tersebut. "Geus we, tong jauh-jauh teuing sakola mah, di Lakbok ge aya" kata orang tua saya saat itu sedikit melarang.

Maka sejak saat itu, tepatnya pertengahan 1992, saya resmi meninggalkan kampung halaman tercinta. Kampung halaman yang menyimpan berjuta cerita, seperti keindahan alamnya, keramahan penduduknya, keunikan budayanya, dan kelezatan kulinernya. Pecel, misalnya, sebagai salah satu olahan makanan khas masyarakat Jawa, cita rasanya berbeda dengan pecel-pecel yang ada di daerah lain, khususnya Jawa Tengah sebagai asal-muasal penganan tersebut. Pecel khas Lakbok memiliki ciri khas tersendiri. Bumbunya, yaitu berupa kacang tanah yang dihaluskan biasanya dicampur dengan garam, gula merah, kencur, cabe dan sedikit asam jawa. Jika saat saya masih kecil, cara menghaluskan bumbunya menggunakan cowet (cobek) dan mutu (ulekan) dengan cara digerus, sekarang mungkin sudah menggunakan alat khusus penghalus kacang tanah.

Bumbu kacang tanah yang telah bercampur rempah-rempah tadi kemudian diberi sedikit air sehingga bisa disiramkan ke dalam sayur-sayuran yang telah direbus atau dikukus. Nah, untuk sayur-sayuran ini pun berbeda dengan pecel dari daerah lainnya. Pecel ala Lakbok selain berisi sayur-sayuran pada umunya, seperti bayam, kangkung dan tauge, juga dilengkapi dengan sayur-sayuran yang, mungkin, hanya tumbuh di Lakbok. Apa sajakah sayur-sayuran khas Lakbok tersebut? Salah satunya adalah bunga kecombrang, bunga yang berasal dari sejenis tumbuhan yang tumbuh berkelompok seperti bambu namun tidak tergolong ke dalam tanaman keras. Aroma dan rasa bunga ini cukup keras dan sedikit masam, sehingga memberikan kesan khusus terhadap pecel.

Selain bunga kecombrang, sayuran khas lainnya adalah bunga turi. Pohon turi biasanya tumbuh di pematang sawah atau sebuah area terbuka yang banyak terkena sinar matahari. Pohonnya hampir mirip dengan pohon petai cina, sedangkan bunganya mirip bunga sedap malam namun ukurannya lebih besar. Warnanya hijau keputih-putihan. Jika bunga ini direbus atau dikukus dan digabungkan dengan sayur-sayuran lainnya dalam pecel, maka akan memberikan citarasa tersendiri.

Selanjutnya adalah daun krema. Daun ini sebenarnya merupakan rerumputan khas dataran rendah yang tumbuh di pematang sawah dan rawa-rawa. Karena berupa rumput, maka tumbuhannya pun pendek namun berumpun. Daunnya bulat dan halus serta berwarna hijau. Jika direbus maka rasanya pun sedikit kesat dan lembek, tidak seperti kangkung yang alot. Kelembekannya setelah direbus lebih mendekati kelembekan bayam.

Terakhir, biasanya ada tambahan daun cakra-cikri. Tanaman ini biasanya berupa perdu, biasa dibuat untuk pagar hidup di pekarangan rumah. Daunnya berbentuk lancip dan pinggirannya sedikit bergerigi. Jika direbus pun sedikit memberikan rasa langu. Cocok bagi penikmat kuliner yang bosan dengan rasa pecel yang monotan alias yang itu-itu saja.

Jika kesemua sayuran itu telah selesai dimasak baik secara bersamaan maupun terpisah, maka campurkan masing-masing sayuran tersebut secukupnya dalam satu porsi makan di atas piring atau daun pisang, lalu siram dengan bumbu kacang tanah tadi. Setelah disiram, jangan lupa aduk-aduk agar bumbunya menyatu dengan sayuran. Nah, kini saatnya Anda menyantap pecel tersebut.

Jika suapan pertama berhasil menyentuh lidah Anda, dijamin ....rasanya..... mak nyusss

Lanjutan isi catatan tersebut bisa di baca di sini. Lakbok memang sumber pangan dunia yang memiliki banyak potensi dan dirindukan.
August 10, 2016

Desa Sindanghaji yang rencananya akan dijadikan sebagai nama baru bagi desa yang berada di wilayah Kecamatan Lakbok merupakan perluasan dari Desa Sidaharja. Desa Sindanghaji Kecamatan Lakbok akan memiliki dua wilayah yaitu Dusun Sindanghaji dan Dusun Sindangasih dengan jumlah penduduk sekitar 5.000 jiwa lebih.

Pemekaran ini diperlukan karena jumlah penduduk yang paling banyak di Kecamatan Lakbok. Menurut data yang diperoleh dari Kasi Pemerintahan Desa Sidaharja, Usep Suprayogi, penduduk Desa Sidaharja sudah mencapai 10.000 jiwa lebih. Hal ini tentu saja mendorong beberapa inisiator untuk berupaya sekuat mungkin memekarkan wilayah Desa Sidaharja ke dalam bentuk dua wilayah baru.

Aset yang dimiliki Desa Sindanghaji yaitu perbukitan Titisara Pasir Rombeng dengan luas 42 hektar. Perbukitan ini dapat diolah menjadi DAM, wisata alam, outbond dan area hijau yang dapat menumbuhkan kembali habitat alam.

Sedangkan aset Desa Sidaharja yang berada di sisi timur yaitu pasar desa, terminal angkutan desa dan pasar hewan. Karena pembangunan pasar hewan yang berdekatan dengan pasar desa, diprediksi pemekaran akan berlangsung alot nantinya sehingga jalan tengah adalah pemekaran secepatnya.

Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan 
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik 
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi

Melalui pemekaran yang nantinya memiliki nama yaitu Desa Sindanghaji dan Desa Sidaharja (lama) diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yaitu dengan turunnya dana desa secara serentak, pembangunan di dua desa tersebut akan lebih cepat terwujud.

Pemekaran akan lebih cepat terwujud apabila pejabat lama yang merasa sudah memberikan kontribusi dalam pembangunan Sidaharja, tidak menghalangi upaya pemekaran jika wilayah pasar masuk ke dalam desa baru.

December 06, 2015
Hujan besar yang melanda wilayah Kecamatan Purwadadi dan Lakbok tadi malam, membawa berkah bagi seluruh makhluk semesta alam. Rasa syukur terpanjatkan atas segala anugerah Allah yang dicurahkan untuk umat manusia, tumbuhan dan hewan. Tidak terkecuali rekahan tanah pesawahan yang menganga akibat kekeringan perlahan mulai tampak tertutup rapat, bahkan sebagian kecil tanah sawah yang terkena air hujan sudah terdapat genangan.

Namun, dibalik hujan deras tersebut ternyata ada sesuatu yang mengganjal perasaan saya ketika melihat banyaknya kumpulan sampah yang terbawa arus sungai. Sampah menumpuk akibat guguran pepohonan atau masyarakat yang sengaja membuang sampah sembarangan adalah faktor pemicu macetnya saluran irigasi.

Sosok tua yang sedang menyogrok sampah bernama Ki Entus (65 Tahun), merupakan warga Karangpaningal RT 21 Desa Karangpaningal, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis ketika mencoba membersihkan selokan irigasi dari tumpukan sampah dan diangkat dari selokan di sekitaran pekarangan kosong. Berbagai jenis dedaunan, pampers, plastik dan pohon pisang adalah sumbangsih terbesar bagi masyarakat terhadap kotornya dan sumbatan saluran irigasi.

Beliau adalah warga asli Karangpaningal yang sebelumnya domisili di Bandung untuk usaha berdagang dan tinggal kembali di Karangpaningal kurang lebih baru 1 tahun lamanya. Saya berharap apa yang dilakukan beliau dapat dijadikan contoh bahwasanya kebersihan saluran irigasi merupakan cerminan warga masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar saluran irigasi.

Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan 
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik 
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi
November 06, 2015

Saluran irigasi yang mengairi persawahan di Kecamatan Lakbok dan Purwadadi sudah mulai dibuka sejak Jum'at (16/10) kemarin. Nampak debit air di samping Pasar Jamban belum begitu deras lantaran terbagi ke berbagai titik dan itu pun sementnara untuk mengisi rekahan tanah akibat kekeringan.

Irigasi yang bersumber dari sungai Citanduy dan diatur oleh Balai Besar Sungai Citanduy, merupakan objek yang sangat vital untuk pertanian Lakbok Purwadadi.

Mengingat pentingnya irigasi sebagai sumber kehidupan bagi dunia pertanian, maka petani berharap agar distribusi air bisa seimbang antara wilayah Kota Banjar dengan Kecamatan Lakbok - Purwadadi.

Perbedaan waktu dalam mengairi persawahan antara Lakbok - Purwadadi dengan Kota Banjar adalah bahwasanya Saluran tersebut diatur oleh Balai Besar Sungai Citanduy yang notabene terletak di Kota Banjar. Tentunya mereka memprioritaskan kebutuhan irigasi di wilayahnya sedangkan untuk Lakbok - Purwadadi diatur tidak menentu.

Secara tidak langsung Pemerintah Kota Banjar memiliki kuasa penuh atas pengairan sawah yang dialiri dan tentu memprioritaskan irigasi di wilayah mereka.

Bahkan karena kondisi inilah banyak bahkan sebagian besar petani ingin sekali wilayah Lakbok - Purwadadi disatukan ke dalam wilayah Kota Banjar. (#BMS86) 


Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan 
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik 
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi
October 16, 2015
Obyek Wisata Bendung Manganti

Obyek Wisata Bendung Manganti adalah sebuah bendungan besar yang terletak di Dusun Manganti, Desa Sidarahayu, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Bangunan tersebut membendung sungai besar Citanduy dengan membentang selebar kurang lebih 100 meter. Bendungan yang dibangun mulai tahun 1972 dan diresmikan pada tahun 1990 oleh Presiden Soeharto merupakan ikon sekaligus kebanggaan masyarakat Sidarahayu.

Wisata Keliling dengan Kereta Odong-odong

Pengunjung Bisa Menikmati Pemandangan dengan Menaiki Kuda

Taman Hijau Untuk Berpiknik Bersama Keluarga
Bendung Manganti menjadi sentral pengaturan irigasi yang mengairi pesawahan Sidareja dan sekitarnya. Fungsi utama yaitu mengatur debit air saat musim kemarau agar sawah-sawah dapat terus teraliri hingga masa panen. Air dialirkan melalui jaringan irigasi dari Sidareja ke Cihaur termasuk wilayah #LakbokRaya, Ciamis, Jawa Barat.

Bendung Tersier Pembagi

Bendungan ini terdiri dari saluran utama, primer, sekunder dan tersier dengan pintu utama berupa pintu angkat dengan kerangka beton dan digerakkan menggunakan mesin. Aliran dari Bendung Manganti ini dapat dinikmati petani di 27 desa yang tersebar di Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Wanareja, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari dan Kawungan. Hasil pertaniannya pun menjadi salah satu komoditas padi terbesar di Jawa Tengah bagian barat selatan.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


July 25, 2015
Senyuman Mengerikan Nini Tuyem :-)

Bagi pasangan yang sudah lama menikah atau baru menikah tentu saja sangat mendambakan kehadiran sang buat hati. Anak merupakan pemersatu atau penguat sebuah hubungan keluarga. Tanpa anak pasangan suami istri rentan sekali terhadap hasutan atau godaan hingga timbul adanya percekcokan. Akan tetapi dengan hadirnya anak, perselisihan tersebut bisa diredam oleh kedua belah pihak dengan pertimbangan masa depan anak.

Bagaimana dengan pasangan yang sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak, apakah itu permasalahan dari hormon, atau kondisi kandungan dan keluhan lainnya? Beberapa poin tersebut tentu sebuah kendala mengapa pasangan suami istri belum memiliki keturunan. Di Desa Sidaharja terdapat seorang dukun pijat khusus ibu hamil dan perempuan yang bisa menebak apakah seorang perempuan lemah kandungan, mandul atau apapun serta memperbaiki posisi janin akibat getaran, aktivitas maupun usai berkendara.

Rumah Mbok Tuyem di Desa Sidaharja #LakbokRaya

Mbok Tuyem biasa kami panggil namanya dan bertempat tinggal di Barat Balai Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis. Aku serta istriku sering mampir ke tempat beliau untuk pijat dan silaturahmi. Kami meminta bantuannya untuk memperbaiki kondisi janin yang bergeser atau salah posisi karena sering berkendara di jalan rusak. 

Selain itu, Mbok Tuyem yang terkadang disapa Nini Tuyem juga dapat mengobati orang yang kesurupan melalui pijatan. Pernah sewaktu mampir ada seorang perempuan yang sedang pijat, dan rupanya ketempelan makhluk halus. Nini Tuyem pun berusaha mengeluarkan makhluk tersebut dengan satu kali penanganan. Alhamdulillah daya upaya tersebut bisa dilakukan tentu dengan tebusan mahal yakni puasa. Apabila jin yang merasuk cukup kuat, beliau bisa sampai muntah-muntah dan kemampuan tersebut katanya turunan dari eyang buyut.

Semoga beliau bisa membantu para pasangan suami istri untuk memiliki keturunan tentunya dengan seijin Allah SWT. Keluhan apakah mandul, posisi rahim tidak pas atau gangguan makhluk halus Insya Allah dapat dibantu. Mengenai upahnya atau wujud terima kasih terkadang kami beri seikhlasnya dan biasanya 30ribu rupiah.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


July 25, 2015
Pemilu Presiden ke-3 di Indonesia yang berlangsung dengan tertib dan aman pada tanggal 9 Juli 2014 kemarin, telah memenangkan pasangan capres cawapres Jokowi-JK untuk wilayah Desa Sidaharja Lakbok Ciamis. Dari 6.300 DPT ada sekitar 3.000 lebih yang memilih Jokowi-JK dan 1.000 lebih untuk pasangan Prabowo Hatta. Terdapat 2.400 DPT yang tidak melakukan pencoblosan lantaran sedang bekerja di luar kota maupun luar negeri.

Saya sendiri pun telah memilih di TPS 15 Sindanghaji RT 27 RW 05 Sidaharja Lakbok Ciamis. Walau TPS tempat saya mencoblos tidak dijaga ketat oleh aparat kepolisian, namun kondisi di lokasi tersebut tergolong aman. Banyak warga yang berdatangan di pagi hari sekitar jam 8, mereka sengaja meliburkan diri dari aktivitas bertani karena sangat mengharapkan capres mereka terpilih dan tidak memilih golput.

Padahal seperti yang kita ketahui bersama, bahwa mayoritas penduduk Desa Sidaharja Lakbok Ciamis sebagian besar adalah petani yang sedang memasuki masa tanam. Dengan melihat perolehan angka yang mencapai 3rb lebih untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 2, tentu para kawula alit (golongan petani dan pedagang) lebih memilih Capres Jokowi-JK.

Berbeda dengan kaum guru dan PNS pada umumnya, mereka lebih memilih Prabowo-Hatta lantaran berharap kenaikan gaji apabila Capres nomor 1 terpilih. Itu karena visi misi dari Prabowo tidak berbeda jauh yakni sesuai dengan apa yang pernah disampaikan oleh Prabowo bahwa beliau akan meneruskan program-program dari si mbah Susilo Bambang Yudhoyono.

Harapan saya pribadi terhadap siapapun yang terpilih adalah pembangunan ruas jalan di area Sindanghaji dan Sidaharja Lakbok Ciamis, dibangun segera dengan kualitas hotmix. Saya mengajak kaum pengusaha untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan jalan ini, pasalnya kalau menunggu hotmix dari pemerintah entah kapan dibangunnya. Mari kita semua bahu membahu agar pembangunan di Indonesia khususnya Sidaharja bisa berlangsung cepat.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


July 09, 2014
Anda mungkin belum pernah merasakan aura Sindanghaji yang penuh dengan berbagai hal kekayaan alam seperti pepohonan dan tambang mineral, tetapi juga terdapat banyak unsur ghaib yang bisa dirasakan auranya. Apabila anda peka, Sindanghaji memiliki banyak panembahan yang dihuni oleh makhluk ghaib, diantaranya adalah Mbah Dipa dan Mbah Marmagati. 

Panembahan Marmagati sendiri sering dijadikan tempat ngadem atau istilahnya mencari kesunyian di tengah hiruk pikuk kehidupan. Mereka yang biasanya ngadem sering begadang di tempat ini yakni Panembahan Mbah Marmagati pada malam jumat kliwon.

Saya sendiri memang belum pernah ikut begadang di panembahan ini, tetapi salah seorang guru sewaktu saya masih SD yakni Pak Ripono menuturkan kalau usai melek di Marmagati esoknya pikiran terasa adem. Walaupun ada masalah baik keuangan atau istilahnya hutang piutang selalu saja dapat solusi untuk menyelesaikannya.

Untuk panembahan lain yakni Mbah Dipa, memang sudah jarang atau tidak pernah mengetahuinya bahwa di tempat ini juga sering untuk bergadang. Mereka tidak tidur semalaman sembari ngobrol atau bakar ayam yang penting tidak tidur pas malam jumat kliwon tersebut.

Sahabat yang memang penasaran dengan dunia ghaib di Panembahan Marmagati dan Mbah Dipa, tentu bisa datang langsung ke sini. Untuk check atau singgah boleh di tempat saya, lokasinya di Sindanghaji RT 27 Sidaharja Lakbok Banjar Ciamis.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


November 04, 2013
Tukang Cukur Rambut Singapur

Memiliki gaya rambut yang sesuai dengan mode merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Tentunya kebutuhan tersebut adalah bagian dari nafsu yang sering tidak bisa kita tolak. Ibarat kata bagi kalangan muda adalah trend alias gaul. Tentu untuk menyesuaikan mode tatanan rambut yang sesuai dengan gaya masa kini atau perkembangan terbaru, harus menyesuaikan kondisi lingkungan yang tercipta dari menonton sebuah televisi. Tatanan rambut yang biasa dikaji oleh banyak generasi muda tentu menganut kepada tayangan di televisi.

Bagi masyarakat dari berbagai kelompok umur yang tinggalnya di daerah Kecamatan Lakbok Raya, tentu yang tinggalnya di daerah Desa Kalapa Sawit sudah tidak asing dengan istilah Singapur. Singapur ini bukan nama sebuah tempat tinggal atau daerah pedukuhan dan juga bukan nama suatu negara. Nama Singapur ini muncul karena diambil dari sebuah lokasi yang berada di dekat/pinggir Sungai Apur.

Singapur ini nama sebuah tempat cukur yang letaknya berada 50m di sebelah timur Balai Desa Kalapa Sawit. Lokasinya menghadap langsung ke pesawahan yang terhampar luas dengan pemandangan alam terbuka. Tentu saat menunggu antrian, kita bisa asyik chating, browsing bagi yang bawa perlengkapan IT dan juga sembari ngopi yang bisa dipesen di warung belakang.

Tukang Cukur Singapur (Sing Sanding Apur) memiliki kualitas cukuran yang luar biasa halus, rapih dan pastinya bakal membuat ketagihan karena kualitasnya yang bisa diandalkan. Hasil cukuran yang rapih sudah membuat tukang cukur Singapur ini terkenal hingga seantero #Sindanghaji. Tukang cukur Singapur ini buka tiap hari dari jam 9 pagi hingga 10 malam. Terkadang antrian saat mau bercukur bisa mencapai 5 orang, wah harus bersabar ya karena banyak yang menginginkan hasil cukuran memuaskan di sini. Lokasi detailnya 50m timur Kantor Desa Kalapa Sawit, Kecamatan Lakbok Raya.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


November 03, 2013
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ciamis periode untuk 2013-2018 nampaknya adem ayem. Apakah ini karena akan membludagnya golongan putih alias netral bak TNI Polri, ataukah memang mereka sengaja adem ayem tidak melakukan kampanye secara besar-besaran seperti periode sebelumnya. Entah jawaban apa yang akan kita dapatkan, tentu saja berharap semoga mendapatkan Ciamis yang lebih baik.

Sebagai golongan yang menjaga netralitas yakni golongan putih, saya berkewajiban untuk tidak mengikutsertakan diri sebagai pemilih pada pilbup Ciamis. Mengapa demikian, karena saya memandang selama puluhan tahun ini wilayah tempat tinggal saya yakni di Kecamatan Lakbok tidak ada perubahan sama sekali. Jalanan penghubung antar desa dan kecamatan dibiarkan terbengkalai dengan lubang menganga sepanjang jalan.

Masyarakat Lakbok kayaknya juga akan ramai-ramai melakukan netralitas, pasalnya mereka juga ingin agar wilayah Lakbok segera direalisasikan masuk ke wilayah Kota Banjar. Mengapa bisa demikian, pandangan masyarakat Lakbok terkait pembangunan baik itu irigasi dan jalan raya dinilai masih sangat jauh dari kelayakan. Hal ini dapat dipantau ketika melewati area perbatasan antara kota Banjar dengan Lakbok.

Sepanjang jalan khususnya ketika di jalan irigasi yang notabene masih dalam kekuasaan Kota Banjar, jalanan begitu halus laksana sutera karena dibalut dengan aspal kualitas hotmix. Namun saat roda kendaraan anda mulai menginjakkan kaki di daerah perbatasan yang sudah masuk Kecamatan lakbok Kabupaten Ciamis, tubuh anda laksana digoyang-goyang karena lubang yang berjejer seperti sempoa.

Itulah sekelumit kisah daerah Lakbok yang masih jauh dari layak, padahal hasil yang didapat dari Lakbok ini begitu besar yakni padi. Kecamatan Lakbok ini merupakan lumbung padinya Ciamis, tetapi jalan rayanya malah rusak tak terpelihara. Ibarat tumbuhan tebu, habis manis sepah dibuang. Saya yakin bahwa masyarakat Kecamatan Lakbok akan memilih netral alias golput


Sedia Propolis untuk mengobati segala jeins penyakit termasuk HIV/AIDS, Jantung, Ginjal, Liver, Katarak dan penyakit lainnya yang ada dalam tubuh manusia. Untuk pemesanan silahkan order via sms 0858712656677 atau 085221882886. Untuk 1 Paket Rp 600.000,- 3 Paket Rp 1.700.000,- 7 Paket Rp 3.900.000,-


September 19, 2013

Tidak sengaja mendapat banyak pencerahan atau lebih tepatnya pandangan baru mengenai keadaan di Desa Sidaharja. Sebuah informasi dari seorang warga yang sangat giat menggerakkan para pemuda Karang Taruna. Perbincangan dengan seorang anggota BPD Sidaharja bernama Rasimun dengan seorang warga tersebut, menarik perhatian saya untuk mendekatinya. Mencengangkan karena terdapat statement bahwa Sidaharja merupakan desa terkaya di Kabupaten Ciamis.

Saya sangat kaget dan ternyata memang benar fakta yang ada di Sidaharja, kekayaan yang ada begitu berlimpah dan bisa untuk kemakmuran rakyat apabila dikelola dengan baik. Salah satu kekayaan yang paling menonjol adalah sebuah tanah raja. Merupakan sebuah wilayah perbukitan milik negara yang terletak di kampung Sindanghaji dengan luas 42 Ha. Kondisi tanahnya memang sebagian merah, namun bisa ditanami berbagai tanaman seperti kayu-kayuan dan ubi-ubian.

Masyarakat setempat yang berada di Kampung Sindanghaji lebih banyak memanfaatkan tanah raja tersebut untuk menanam ubi kayu. Memang hal itu menjadi primadona karena sudah bertahun-tahun masyarakat lebih menyukai bercocok tanam jenis ubi kayu. Pernah tanah raja disewa oleh seorang pengusaha bernama Wardini. Perbukitan tanah raja yang begitu luas tersebut ditanami dengan kayu Albasia. Bahkan karena begitu luasnya, sang pengusaha tersebut membuatkan jalan raya di area hutan tersebut.

Namun kebobrokan kembali terjadi lantaran pekerja yang ditugaskan sebagai mandornya melakukan tindakan menyimpang, yakni berani menjual kayu-kayu yang ada di sana hingga berulang kali. Perbuatan ini membuat kerugian besar bagi Wardini. Oleh karena kejadian tersebut, tidak berlangsung lama akhirnya pengusaha itu mengalami kebangkrutan.

Kekayaan lain milik Sidaharja selain tanah raja tersebut juga ada pentasan penyebrangan lintas propinsi yang terletak di Dusun Kedawung. Omset harian penyebrangan tersebut bisa hampir 1 juta. Penghasilan tersebut apabila dikelola dengan baik tentu bisa membawa banyak manfaat besar guna pembangunan Sidaharja. Pasar maupun sawah di Sidaharja juga bernilai banyak apabila tata kelola berlangsung baik.



Sedia Blangkon berbagai ukuran, Call Me 085871265667
August 26, 2013
Bagiku menggunakan subjek kata "Relawan" lebih luas maknanya daripada mengelompokkan ke dalam suku tertentu seperti KSR, TSR dan sebagainya. Pengelompokkan tersebut cenderung lebih mengkotakkan makna general dari relawan. Jujur saja dengan menggunakan kata relawan, lebih ada ekspresi khusus yakni bisa sebagai individu yang memiliki jiwa sosial tanpa menyebutkan apakah dirinya dari grup KSR, TSR, PMR maupun DDS di lingkungan PMI.

Hal ini lebih santai saat ditanya "anda KSR mana?". Lantas kita pun seringnya menjawab "Oh saya KSR Unit Satpol PP" (ingat waktu upacara penutupan #TKNV2013 di Selorejo Malang). Saat itu memang petugas upacara penutupan Temu Karya Nasional V PMI 2013 untuk petugas pengibar bendera diambil dari Satpol PP. Memang nyleneh itu panitia Jawa Timur, khususnya arek Relawan PMI Malang sendiri juga mengubah berbagai peraturan dan konsep awal pelaksanaan Jumbara. Hadeuh piye iki dab, mosok aku kudu ngomong dancok ro arek PMI Malang. Tapi ya sudah, ini menjadi bagian dari evaluasi. Alangkah baiknya lho bila petugas Paskibra diambilkan dari perwakilan masing-masing kontingen. Sekian ribu personel pasti ada yang bisa dilatih Paskib.

Kembali ke Laptop. Menggunakan kata "Relawan" itu lebih luas maknanya sehingga kita bisa luwes. Yup intinya saya sendiri lebih nyaman menggunakan kata itu ketimbang harus menyebutkan KSR, TSR, PMR maupun DDS dari kelompok mana. Kalau yang lain nggih monggo mau menyebutkan dirinya dari kelompok mana. Terus ada lagi, saat menjadi relawan yang mandiri adalah suatu anugrah lebih yang diberikan kepada kita. Kelebihan tersebut salah satunya berbentuk materi, dengan kelebihan rejeki ini kita bisa menyokong PMI maupun aktivitasnya. Artinya Awake dewek iso ngopeni PMI dan bukan Awake dewek diopeni PMI.

Tulisan saya kali ini nampaknya agak melenceng jauh ya dari judul yang dibuat. Intinya ketika 3 hari yang lalu duduk di rumah paklik Sarwan. Datanglah seorang tamu berambut hitam ditambahin puluhan uban, dengan ciri khasnya tersendiri ke rumah pamanku. Saat itu saya sedang asik membuka file-file wayang kulit yang kubawa dari Bantul. Kebetulan juga kaos yang kupakai adalah saat relawan PMI memakainya di tugas kemanusiaan tsunami Aceh. Tamu yang setelah ditelusuri bernama Iis Iskandar, bertanya padaku "PMI mana mas?". Langsung aja ku jawab, "Banjar".

Padahal dalam hati ku saat itu mau jawab Banjarnegara, tapi ya memang ku besar di PMI Banjarnegara, Namun saat ini lebih banyak aktivitas di Lakbok (Sebuah Kecamatan Baru di Kota Banjar). PMI Banjar yang letaknya dekat RSU Banjar, juga tempat saya terkadang singgah walau sekedar untuk donor darah. Akhirnya obrolan pun nyambung hingga ke masalah kegiatan di Selorejo. Foto selama kegiatan berlangsung, saya tunjukkan kepada saudara Iskandar tersebut. Beliaupun sempat menyesali kenapa saat TKN V di Malang dirinya tak ikutan hadir. Udah sekian aja. Wassalam.


Sedia Blankon, Keris dan Gamelan. Untuk Gamelan terbuat dari perunggu Asli. Harga 600juta full set dengan wayang. Kontak 085871265667. Tanpa Perantara.


August 14, 2013
Perbedaan pembangunan antara Banjar dengan Ciamis sungguh sangat mencolok. Hal ini saya pantau ketika melewati jalan irigasi yang mengalirkan debit air dari Dobo Banjar ke arah Sidaharja Lakbok. Saat melintasi jalan irigasi yang memang masih wilayah Kota Banjar, jalannya enak karena full hotmix.

Sementara ketika menginjakkan roda dua di wilayah mulai dari Kampung Cikawung, Desa Cintaratu, Lakbok jalanan banyak dipenuhi kubangan ikan lele (sindiran) dan berlubang di mana-mana. Ironis sekali pembangunan jalan di wilayah Lakbok ini.

Mengapa permasalahan jalan di Lakbok perlu ditinjau lebih jauh. Terang saja bahwa Lakbok merupakan sentra penghasil padi nasional yang wilayahnya sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat satu provinsi Jawa Barat.

Tetapi perhatian pemerintah terhadap pembangunan prasarana jalan sebagai prioritas utama masih sangat lamban, bahkan terkesan tidak ada perhatian sama sekali. Pantas saja banyak kawan-kawan yang ketika melewati Langensari jalan enak, namun saat berada mulai wilayah pasar Cikawung jalannya rusak parah. Dalam perbincangan mereka akan bilang "oh ini sudah sampai Ciamis".

Saat saya melakukan perbincangan dengan petugas PU, bahwa sarana irigasi beserta jalan yang ada di atasnya merupakan tanggung jawab dari Balai Besar Sungai Citanduy. Namun mengapa terlihat mencolok sekali perbedaan pembangunannya. Apakah kurangnya koordinasi dari pihak Kabupaten Ciamis terhadap Balai Besar Sungai Citanduy? Semoga permasalahan ini segera di atasi.
March 13, 2013
Pesta demokrasi yang diselenggarakan oleh KPUD Provinsi Jawa Barat untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur sebentar lagi akan dimulai. Tepatnya besok tanggal 24 Februari 2013 warga jawa barat akan berbondong-bondong datang ke TPS di lingkungannya masing-masing guna memilih pasangan gubernur dan wakilnya sesuai dengan hati mereka.

Untuk wilayah Lakbok hampir beragam namun pasangan calon gubernur dan wakil gubernur bernama Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki nampaknya mendominasi. Sedangkan untuk wilayah Banjarsari dan sekitarnya pasangan Dede Yusuf-Laksamana Maeda hampir menyeluruh. Ini hanya gambaran untuk wilayah yang dekat dengan kami saja.

Guna keseluruhan dari pada gambaran mengenai siapa yang akan unggul secara nasional, saya tidak bisa berbicara terlalu banyak lha wong pemilihannya saja besok hari. Soal survei dan berbagai macam agenda yang dilakukan LSI maupun lembaga survei lainnya itu kan hanya pengambilan sample dari beberapa orang saja.

Siapapun yang terpilih harapan kami untuk wilayah Lakbok, Banjar dan sekitarnya terutama masalah jalan raya yang  tak pernah dalam kondisi layak. Lakbok merupakan lumbung padi nasional yang keberadaannya sangat diperhitungkan, namun seolah-olah hanya diperas sarinya saja ibarat habis sepah dibuang. Fasilitas jalan yang rusak bertahun-tahun diharapkan untuk diprioritaskan, karena kondisi ini memicu masyarakat lebih memilih golput dari pada golhit tetapi tidak ada tindak lanjut jika terpilih.
February 23, 2013
Kerusakan jalan yang terjadi di seluruh hamper 70% wilayah kecamatan Lakbok masih Kabupaten Ciamis akan menjadi pemicu terjadinya golput besar-besaran. Pasalnya sudah hamper 10 tahun lebih jalan yang rusak parah dibiarkan begitu saja, dan pemerintah yang masih mengayomi wilayah lakbok seolah enggan atau tutup mata terhadap kerusakan jalan yang terjadi.

Apalagi lakbok merupakan wilayah lumbung padi terbesar se jawa barat, namun jalan rusak yang sudah berlarut tersebut dibiarkan terbengkalai. Ibarat pepatah bahwa gula yang sudah diperas kemudian dibuang saja. Artinya lakbok yangmemiliki kekayaan alam berupa hasil padi hanya dibiarkan terbengkalai sementara hasil panennya mereka ambil.

Sejauh mata memandang bila kita berjalan ke wilayah Lakbok Blok Kota Banjar anda akan disuguhi dengan berbagai pemandangan alam. Pemandangan yang terhampar luas lumbung padi yang kini sedang mratak  (hamil) menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah dan tengkulak.

Bila kita mengkaji lebih jauh maka secara kelesuruhan sawah yang ada di wilayah Lakbok Banjar ini merupakan sawah irigasi plus tadah hujan. Namun untuk saluran irigasinya sendiri bersumber dari sungai citanduy yang berhulu dari kota Banjar. Saluran tersebut merupakan pokok dalam pengairan terhadap sawah yang ada di Lakbok ini.

Sungguh wajar apabila wilayah Lakbok yang kaya akan sawah padi tersebut ingin memisahkan diri dan bergabung ke kota Banjar. Namun karena kekayaan alam inilah Ciamis enggan untuk melepas Lakbok dari cengkeramannya. Tetapi sayang kepedulian dari pemerintah Ciamis akan fasilitas jalan raya serta beberapa jembatan yang ada di Lakbok ini tidak diurus dengan baik.

Ciamis terhadap Lakbok hanya ibarat vampire atau tengkulak yang hanya mengambil manisnya saja tetapi tidak mau b erjuang memperbaiki fasilitas jalan raya yang ada di Lakbok ini. Engkon Komara yang sudah dua kali menjabat Bupati Ciamis saja tidak pernah tengok Lakbok apalagi memperbaiki layanan jalan di Lakbok ini.

Masyarakat Lakbok sepakat untuk memisahkan diri dari Ciamis dan bergabung dengan Kota Banjar agar fasilitas dan prasarana bisa lebih cepat dibangun dan serta lebih baik. Untuk nilai pajak naik sedikit tak masalah asal pembangunan nyata dan cepat serta berkesinambungan demi mewujudkan Banjar dan Lakbok yang lebih baik.
February 23, 2013