-->

ads

Showing posts with label PMI. Show all posts
Showing posts with label PMI. Show all posts
Bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih bisa menikmati kehidupan hingga saat ini. Hari ini tepat tanggal 11 Desember 2017 merupakan momentum bahagia dan penuh rasa syukur, karena perjuangan Sukarelawan PMI dari berbagai daerah yang diinisiatori oleh Mr. Clean telah membuahkan hasil.

Undang-undang Kepalangmerahan yang merupakan bentuk perlindungan hukum terhadap relawan PMI yang bertugas di lapangan, telah SAH atas nama hukum dalam persidangan DPR yang diketuai oleh Fadli Zon. Hadiah untukmu Mr. Clean, doa kami semua untukmu yang telah mendahului.

Download Kode Cheat GTA PS2
December 11, 2017

Sejumlah relawan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara, mengirimkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo. Surat tersebut juga ditembuskan kepada Ketua PMI Pusat yang juga Wakil Preseiden RI, dan Gubernur Aceh.

Surat terbuka itu dikirim terkait penetapan penahanan dua relawan UTD PMI Aceh Utara oleh Pengadilan Negeri Lhokseumawe, atas kasus salah transfusi darah terhadap seorang pasien di Rumah Sakit Arun atas nama Badriah Daud, warga Glumpang Sulu Timu, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.

Dalam surat terbuka tersebut, relawan UTD PMI Aceh Utara meminta keadilan atas kesalahan yang bukan dilakukan oleh dua orang relawannya atas kasus salah transfusi darah.
Berikut kutipan lengkap Surat Terbuka untuk Presiden dan Gubernur Aceh:
Kepada YTH:
  1. Bapak Presiden
  2. Bapak Gubernur Aceh
  3. Ketua Umum PMI Pusat
 Assalamualaikum. Wr. Wb.
Tiada kata paling indah selain ucapan salam. Kami berdoa agar pemimpin-pemimpin kami selalu sehat guna dapat menjalankan kerjanya dengan maksimal.
Palang Merah Indonesia yang disingkat dengan PMI, usianya kini sama halnya dengan usia Republik Indonesia. Ditilik dari sejarah pembentukannya, PMI hadir 1 bulan setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya 17 September 1945. Mereka yang mengerti sejarah paham betul bahwa PMI merupakan organisasi yang memiliki andil besar dalam kemerdekaan Indonesia. Dalam perannya, PMI selalu indentik dengan kebencanaan dan pelayanan darah. Tidak heran PMI yang tergabung dalam Internasional Red Cross (IRC) sangat dihargai baik di luar negeri maupun dalam negri, hal ini tampak jelas saat konflik dan tsunami Aceh. 
Di masa konflik dahulu antara TNI dan GAM, tampak jelas peran PMI terutama dalam menelusuri hutan belantara, jalanan di desa maupun kota dalam melakukan evakuasi baik itu korban hidup maupun mati akibat konflik yang terjadi. Maka tidak heran lambang PMI saat itu sangat dihormati.
Kepada pemimpin-pemimpin kami saat ini kami ingin mengadu, PMI yang di dalamnya ada Unit Transfusi Darah sedang dikriminalisasi. Unit Transfusi Darah (UTD) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011, Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 84 Tahun 2014, dan Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 91-92 Tahun 2015, menjelaskan terkait tugas dan tanggungjawab yang dimiliki oleh unit transfusi darah.
UTD bertanggungjawab dalam hal melakukan donor recruitment, screening darah, konfirmasi golongan darah, uji silang serasi dan pendistribusian darah ke rumah sakit jejaringnya. Tanggungjawab yang diberikan tidak mudah, apalagi jika ini hanya dibebankan kepada UTD PMI saja, padahal jelas di PERMENKES Nomor 83 Tahun 2014 mengatakan tanggungjawab ini bersama-sama dengan pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan.
Pemimpin-pemimpin kami, saat ini kami dikriminalisasi.
Kasus kesalahan transfusi itu kembali dibuka. Saat jelas sampel darah yang dikirimkan oleh petugas rumah sakit salah, namun kami ikut dipersalahkan, padahal jelas jika sampel darah yang dikirimkan itu berbeda dengan sampel si pasien, maka hasil dari pemeriksaan yang dilakukan juga akan berbeda. Apakah itu fair jika petugas kami juga dipersalahkan terkait kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
Pemimpin-pemimpin kami, saat ini petugas kami mengalami paranoid. Mereka ketakutan, karena kasus yang merebak saat ini. Mereka telah bekerja sebaik mungkin guna menjaga keamanan darah itu sendiri seakan sia-sia akibat kasus ini. Pihak lain yang melakukan kesalahan kami yang disalahkan.
Kami hanya minta keadilan, tolong jangan kriminalisasi kami terhadap sesuatu yang tidak kami lakukan.
Wassalam
Sementara itu Direktur UTD PMI Aceh Utara dr Ivo Febriani kepada LayarBerita.com, Minggu (22/10/2017) mengatakan, surat terbuka itu merupakan kesepakatan sejumlah relawan UTD PMI Aceh Utara sebagai bentuk solidaritas atas dua rekan mereka yang sudah ditahan di Lapas Klas IIA Lhokseumawe.
“Surat terbuka ini sebagai bentuk solidaritas atas penahanan dua rekan kami. Untuk itu kami hanya minta keadilan kepada pemimpin-pemimpin kami. Tolong jangan kriminalisasi kami terhadap sesuatu yang tidak kami lakukan,” ujarnya.
October 22, 2017
Sukarelawan PMI sedang mendistribusikan bantuan pasca banjir
Sejumlah Sukarelawan PMI Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mulai mendistribusikan bantuan kepada korban yang terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Pangandaran, salah satunya di Dusun Sangkanbawang, Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih. Di lokasi ini PMI menyambangi para korban yang terdampak dan mendistribusikan bantuan bencana.
"Kita mendistribusikan bantuan kedaruratan berupa family kit, kitchen set, selimut,terpal dan ember" ungkap Staf Bidang Pelayanan PMI Kabupaten Pangandaran, Silvi Priyonika Pratama.
Menurutnya, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh para korban yang terdampak banjir yang saat ini masih belum menempati rumahnya dan mengungsi sementara di rumah tetangga kerabatnya.
Silvi berharap Pemberian bantuan dari PMI ini dapat meringankan beban penderitaan warga yang terkena bencana banjir.
Sebelumnya banjir bandang dan longsor yang menerjang wilayah kabupaten pangandaran yang telah mengakibatkan korban jiwa dan luka luka serta ratusan rumah terendam, sejumlah Sukarelawan PMI Kabupaten Pangandaran bersama aparat TNI dan Warga membersihkan lumpuran tanah yang masih menumpuk paska kejadian. #pmisiapbantu
Informasi lebih lanjut hubungi: Staf Bidang Pelayanan PMI Kabupaten Pangandaran, Silvi Priyonika Pratama. No Hp. 082129755124, kontak media: Atep Maulana: 08559103056.
October 09, 2017
PMI Berikan Program Dukungan Psikososial (Psychosocial Support Programme/PSP) bagi Anak pengungsi Di Sumedang.

Sebanyak 75 anak yang berada di lokasi pengungsian GOR Tadjimalela yang merupakan korban terdampak bencana longsor di Sumedang mendapatkan pelayanan dampingan PSP dari Sukarelawan PMI Sumedang.

Kesemua anak ini merupakan korban yang terdampak bencana longsor yang terjadi pada selasa malam (20/9/2016) di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
" Sedih dan tidak betah tergambar pada anak anak yang terdampak yang berada di lokasi pengungsian GOR Tadjimalela ini", ungkap salah satu Sukarelawan PMI sumedang Roly Angga, Minggu (25/9).

Lebih lanjut Sukarelawan yang menjadi pendamping layanan PSP ini mengatakan, dengan cara sederhana seperti yang dia dilakukan bersama Tim PSP lainya paling tidak menghibur suasana hilangkan kesedihan dan mengembalikan senyum ceria mereka, melupakan sejenak bencana yang terjadi.

"Melalui Interaksi dengan anak-anak dengan cara mengajak bernyanyi, cerita, dan beberapa permainan edukatif serta pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kami berharap mereka dapat menerima kenyataan dengan tetap memiliki semangat dan mental yang kuat,” ungkap pria dengan sapaan akrab Angga.

Berdasarkan data posko PMI Sumedang, longsor menyebabkan dua desa mengalami dampak terparah diantaranya desa Ciherang dan Desa Citengah.
Sementara yang mengungsi di Posko pengungsian GOR Tadjimalela ada sekitar 833 jiwa dan 320 kepala keluarga.

Rencananya pelayan PSP ini akan dilaksanakan juga besok hari di lokasi pengungsian kedua yang bertempat di Makodim 0610 Sumedang.
Informasi lanjut dapat menghubungi : Roly Angga 085779751722 (Petugas PSP)

Source : Lihat di sini
September 25, 2016
Pembicaraan mulai menyinggung tentang bagaimana penamaan Sukarelawan PMI pada saat disampaikan ke publik. Tujuannya agar publik mengetahui bahwa Sukarelawan PMI tidak sekedar "Sukarelawan" tapi mempunyai kompetensi. Tidak dipersamakan dengan relawan-relawan lain yang sebagian besar hanya bermodal niat dan tenaga saja. Walaupun saya tahu ada juga relawan di luar PMI yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Tapi, pembicaraan kita mengerucut bahwa Sukarelawan PMI tidak boleh diremehkan. Tidak boleh paling ujung disebutkan, tidak boleh paling belakang saat dibariskan.


PMI adalah organisasi berbasis Sukarelawan, dan ini juga berlaku bagi perhimpunan Nasional lainnya di seluruh dunia yang tergabung dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Sehingga istilah Sukarelawan adalah kewajiban. Namun, disinyalir kata Sukarelawan itu kurang "menjual" karena tidak tampak sisi kompetensinya. Oke, saya anggap ini benar, karena PMI sedang berusaha membangun persepsi sesuai misi yaitu profesional dan dicintai masyarakat.

Pembicaraan berkembang; "Kalau begitu, sesuai dengan konteksnya, karena ada banyak keahlian yang dilatihkan dan dikuasai oleh para Sukarelawan PMI". Intinya "Branding" kita adah PMI. Jadi yang utama adalah kata PMI. Sebagai contoh kalimat yang menunjukkan kompetensi PMI:

"Petugas medis PMI sedang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada korban bencana di Garut".

"Tim ambulans PMI Jakarta Selatan berhasil mengevakuasi korban runtuhnya JPO di Pasar Minggu".

Atau sebutan lain seperti Tim SAR PMI, dll.

Namun, sebutan Sukarelawan PMI sesuai konteksnya harus juga disebutkan, sebagai contoh:

"1000 Sukarelawan PMI sedang melakukan apel persiapan siaga Lebaran di Monumen Nasional Jakarta".

Penyebutan untuk publikasi adalah sangat penting agar informasi atau pesan secara optimal dapat diserap oleh masyarakat. Benar, tepat dan dimengerti. Hindari peristilahan atau singkatan yang membingungkan masyarakat seperti KSR, ERU, Watsan, RFL, WASH, dan lain-lain.Terpenting, "Brand" kita PMI.

Salam kemanusiaan
September 01, 2016
Sebagian besar masyarakat yang belum mengetahui bila melakukan transfusi darah biasanya dihangatkan dengan cara-cara tradisional , seperti menempelkan di bawah ketiak, dengan air hangat, bahkan microwave.

Praktik ini dianggap benar dan masih lazim dilakukan sebagian masyarakat bahkan petugas medis untuk menjaga suhu darah agar tidak dingin. Karena jika mentransfusi darah yang dingin bisa mengakibatkan gangguan irama jantung (latin: Cardiac Arrest). Meskipun suhu dingin darah juga penting dan harus dipertahankan.

Kepala Bidang Rekrutmen dan Pembinaan Donor di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Pusat dr Sri Hartaty, mengatakan kebiasan ini banyak dipraktikkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan petugas medis serta minimnya fasilitas yang ada. Kebiasan ini, katanya, bukan tidak berefek. Jika menghangatkan darah tanpa alat khusus (blood warming), dikhawatirkan akan menurunkan kualitas darah.

“Akan terjadi kontaminasi pada darah karena kantong darah mempunyai pori-pori yang tidak terlihat secara kasat mata,” terang dr Sri Hartaty, usai memberi pelatihan pengelolaan darah bagi teknisi Unit Transfusi Darah (UTD) dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) Se-Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Rabu (27/7).

Bila terkontaminasi bakteri pada darah, tambah Putri—sapaan dr Sri Hartaty--bisa mengakibatkan hemolisis yaitu pecahnya sel darah marah. Sehingga transfusi darah yang dilakukan malah menimbulkan reaksi transfusi bagi pasien, seperti alergi dan menggigil dan muntah.

Lulusan Universitas Indonesia (UI) ini juga menjelaskan, selain menyinggung alat blood warmer yang belum ada di banyak di rumah sakit, ia juga menyebutkan soal bank darah di rumah sakit. Menurutnya, seharusnya rumah sakit harus memiliki bank darah. Namun, baru rumah sakit besar yang memiliknya.

Bank darah, kata Putri, sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan darah untuk transfusi di rumah sakit, juga sebagai untuk menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah. Karena darah yang sudah dikeluarkan dari penyimpanan harus ditransfusi dalam waktu 30-60 menit. Jika tidak kualitas darah akan berkurang.

“Makanya diperlukan bank darah di rumah sakit, supaya darah yang sudah diambil dari penyimpanan di UTD tidak rusak,” jelas Kepala Bidang Rekrutmen dan Pembinaan Donor UTD PMI Pusat asal Aceh itu.
July 30, 2016

SEMPOR - Hari ketiga pencarian korban tanah longsor didusun semampir sampang sempor tidak menemukan korban.pasalnya banyak batu batu yang besar dan sulit untuk diangkat kecuali pakai alat berat."kami kesulitan mengangkat batu batu yang besar itu,kecuali pakai alat berat mas,kalau tidak ya diledakan tapi kalau diledakan resikonya tinggi mas"ungkap salah satu relawan kepada berita kebumen.


Setelah kemaren sore tim SAR dan relawan berhasil menemukan satu orang korban tewas.korban terakhir ditemukan pada senin (20/6/2016) sekitar pukul 15.00 WIB. Korban yang ditemukan adalah Sarinem (34) yang merupakan istri dari Satimun (44) yang lebih dulu ditemukan pada Minggu (19/6) sore.

Adapun korban lain yakni Rustin (55), Marsiyem (50), dan Sutinem (25) masih belum ditemukan. Sebelumnya dua korban yang sudah ditemukan pada Minggu (19/6) sore bernama Poniyem (50) dan Satimun (44). Poniyem ditemukan sekira pukul 15.00, namun baru bisa dievakuasi pukul 17.00 WIB.

Pasalnya, tim SAR gabungan kesulitan mengangkat jasad korban lantaran bagian kaki tertindih material longsoran. Sedangkan Satimun ditemukan pukul 16.00 langsung bisa dievakuasi.

Sedikitnya 18 elemen terlibat dalam pencarian korban. Antara lain dari PMI, TNI, Polri, PMI, Satpol PP, Senkom Mitra Polri, SAR Elang Perkasa, Tagana, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, hingga Menwa terjun melakukan pencarian.
June 21, 2016


Lomba Blogger yang diadakan selama 1 bulan sejak 12 Mei hingga 12 Juni dalam rangka memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Dunia pada 8 Mei kemarin, telah terjaring 20 blogger yang bakal menjadi juara 1, 2, 3 dan 15 blogger lainnya untuk mendapatkan hadiah marchandise.

Lomba Blogger dalam rangka #RedCrossDay kali ini bekerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Komunitas Tau Dari Blogger dan berikut 20 blogger yang beruntung untuk menjadi pemenang hadiah utama dan marchandise :



1Yusuf Efendi  Menjadi Relawan Adalah Pengabdian
2IswatiBerani Menjadi Relawan Siap Siaga
3M Dio Riza       Kisahku Bersama PMI
4Imawan Anshari       PMI Mengabdi sepenuh hati
5Dina Mariana       Semula Bantu Keponakan Teman, Kini Sudah 55 Kali Donorkan Darah
6Wulan Endah Penanaman Lubang Biopori
7Al-hanan   Mengisi senja bersama PMI
8Muhammad FawwazMonumen Sepatu Anakku
9Dwi Suparno  Relawan PMI Selalu Hadir di Manapun
10Dwi Ernawati   Beraksi dalam aksi donor darah
11Rahmi Isriana PMI dalam Hati
12Mahmudi    PMI, Peran dan Kehadirannya Yang Kian Terasa
13Akhmad Solihin  SIBAT: Kolaborasi Sukarelawan PMI dalam Pengurangan Risiko Bencana di Wilayah Pesisir
14Elisabeth Murni PMI, Ada Dimanapun Untuk siapapun
15Khairunisa Maslichul  Lestari Lingkungannya, sibat PMI donornya
16Sella Rizky Asilya    Tidak hanya darah, lingkungan hidup juga
17Lutfi Kurniawan Berbenah dengan sampah
18Ira Guslina Sufa     Selalu ada PMI di segala situasi
19Tauhid Patriajaya    PMI riwayatmu kini
20SyamsiahIkhlas beramal berdayakan lingkungan

Selamat, bagi kamu yang masuk seleksi awal 20 besar. Tunggu pengumuman selanjutnya ya! Baca data selengkapnya di sini dan rekomendasi tulisan terbaik bisa dibaca di sini.
June 17, 2016
PMI dalam respon bencana alam
Perjalanan panjang Palang Merah Indonesia (PMI) dalam mengatasi berbagai bencana alam sudah terbukti tangguh, sigap tanggap kapanpun, di manapun dan untuk siapapun. PMI lahir atas dasar kemanusiaan yang beriringan dengan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelum membahas lebih jauh tentang ketangguhan PMI dalam respon bencana, mari kita lihat berbagai peristiwa tentang adanya organisasi kemanusiaan tertua di NKRI ini. Harapannya agar perjuangan dalam mengelorakan semangat untuk sahkan #RUUKepalangmerahan segera terealisasi sebagai bentuk perlindungan terhadap tugas kemanusiaan.

Sejarah Lahirnya Palang Merah Indonesia
  • 21 Oktober 1873
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian namannya menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI).
  • 1932 dan 1940
Pada 1932 timbul semangat untuk mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dipelopori oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan. Kemudian, proposal pendirian diajukan pada kongres NERKAI (1940), namun ditolak. Pada saat penjajahan Jepang, proposal itu kembali diajukan, namun tetap ditolak.
  • 3 September 1945
Pada 3 September 1945 Presiden Soekarno memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk suatu Badan Palang Merah Nasional untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa keberadaan Negara Indonesia adalah suatu fakta nyata setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
  • 5 September 1945
Pada 5 September 1945, dr. buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki dan dr. Sitanala, untuk mempersiapkan pembentukan Palang Merah di Indonesia.
  • 17 September 1945
Tepat pada tanggal 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta.
  • 16 Januari 1950
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional, maka Pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan menyerahkan asetnya kepada PMI. Pihak NERKAI diwakili oleh dr. B. Van Trich sedangkan dari PMI diwakili oleh dr. Bahder Djohan. 
  • 1950 dan 1963
PMI terus melakukan pemberian bantuan hingga akhirnya Pemerintah Republik Indonesia Serikat mengeluarkan Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 dan dikuatkan engan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963. Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI.
Adapun tugas utama PMI berdasarkan Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963 adalah untuk memberikan bantuan pertama pada korban bencana alam dan korban perang sesuai dengan isi Konvensi Jenewa 1949.
  • 1950
Secara Internasional, keberadaan PMI diakui oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada 15 Juni 1950. Setelah itu, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Oktober 1950.
  • Saat ini
Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per-Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan



Alm. H. Tutur Priyanto (Pahlawan Kemanusiaan)
Berbagai peristiwa panjang dan pahit tentang perjuangan sukarelawan PMI dalam respon bencana salah satunya terlihat jelas ketika erupsi gunung Merapi tahun 2010 silam. Bencana alam yang menewaskan sukarelawan PMI asal Bantul bernama H. Tutur Priyanto (alm) merupakan salah satu cerminan atau wujud betapa PMI cepat tanggap dan sigap dalam merespon suatu bencana.

H. Tutur Priyanto, relawan TSR PMI Kab. Bantul gugur saat melakukan evakuasi penduduk dusun terdekat dengan puncak ketika erupsi Gunung Merapi 2010. Ia bersama reporter Viva News, Wawan, gagal membujuk Mbah Maridjan untuk turun gunung sehingga dirinya beserta mobil yang saat itu digunakan untuk evakuasi hangus tertelan awan panas.


Beliau dengan semangat kerelawanannya selalu berusaha terdepan dalam berbagai bencana, bahkan dalam setiap kesempatan selalu membisikkan kepada rekan-rekan sukarelawan di kalangan PMI Bantul dengan kalimat "Humanity Hingga Titik Darah Penghabisan".

Offroad Satgana PMI Bantul (Legendaris)
Setahun sebelum tewasnya beliau, Sukarelawan PMI Bantul dengan biaya sendiri meluncur ke Padang dengan menggunakan kendaraan offroad milik almarhum H. Tutur Priyanto pada September 2009. Beberapa relawan asal Bantul sempat singgah di Markas Pusat guna melakukan koordinasi. Gempa Padang dengan kekuatan 7.2 SR menewaskan seribu lebih korban jiwa. Data Satkorlak kala itu menunjukkan korban jiwa mencapai 1.117 orang.

Catatan lain yang menunjukan ketangguhan sukarelawan PMI dalam atasi bencana yaitu ditunjukkan ketika erupsi gunung rokatenda di NTT pada Februari 2013. Relawan PMI yang pernah bertugas kala itu yakni Mas Eko Legok asal PMI Sleman, menuturkan bahwa untuk bertahan hidup dirinya harus mengendapkan air yang telah tercampur debu vulkanik.

Sungguh besar perjuangan dan kini ditengah ketangguhan sukarelawannya dalam merespon berbagai bencana, mereka masih terus berjuang walau belum ada perlindungan hukum yaitu Undang-undang Kepalangmerahan. Semoga melalui postingan ini pihak pemerintah khususnya DPR tergerak hatinya untuk turut serta melindungi perjuangan sukarelawan PMI layaknya slogan dari H. Tutur Prinyanto (Alm) yakni "Humanity hingga titik darah penghabisan" melalui pengesahan RUUKepalangmerahan.

Note : Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog dalam rangka memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia 8 Mei 2016 Kerjasama antara Palang Merah Indonesiadan Komunitas Tau Dari Blogger.

Sumber :
June 12, 2016
Mayat pria tak dikenal ditemukan di RT 2 RW 11 Dusun Kemusuk Desa Pucang Kecamatan, Kamis (5/5) pukul 16.20 WIB. 

Korban diperkirakan telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan. Oleh karena itu, tubuh korban mulai mengeluarkan bau membusuk.Kapolsek Bawang, AKP Kusrin yang meninjau langsung ke lokasi mengatakan identitas korban tidak diketahui. “Setelah dievakuasi, korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,”jelasnya.

Dijelaskannya, korban ditemukan oleh Sukamto (34) warga RT 1 RW 10 Desa Pucang. Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengapung di tepi Sungai Serayu. Sedangkan seorang saksi lain yang juga dimintai keterangan atas penemuan korban yaitu Agus (40) warga RT 3 RW 11 Desa Pucang.Dikatakan oleh Kusrin, korban mengenakan baju lengan pendek berwarna hitam totol warna putih dan kaos warna putih. 

“Korban mengenakan celana pendek warna hitam dan celana dalam warna hitam,” jelasnya. Sedangkan usianya diperkirakan 30 an tahun. Karena tidak ada kartu identitas pada tubuh korban, identitasnya belum diketahui. “Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, segera menghubungi pihak kepolisian. Bisa ke Polsek Bawang atau Polres Banjarnegara,” lanjutnya.
May 10, 2016
Anton Hidayat Amati Longsor Jemblung 12 Desember 2014 Silam
Bencana tanah longsor yang terjadi usai ashar sebelum maghrib telah meluluhlantakkan rumah yang berada di bawahnya. Ratusan jiwa mengungsi dan sebagian tertimbun reruntuhan tanah labil di atasnya. Sukarelawan PMI Banjarnegara bersama TNI/POLRI dan BPBD pun langsung meluncur ke TKP untuk menilai keadaan guna evakuasi. Hewan, kendaraan dan manusia yang berasal dari luar Jemblung turut menjadi korban lantaran sedang melintas jalan raya Banjarmangu-Karangkobar.

Anton Hidayat (13) warga Ciamis yang saat itu sedang berlibur ke Banjarnegara pun turut prihatin atas duka Jemblung yang terjadi akhir tahun 2014 lalu. Pemuda pemberani tersebut baru saja berwisata dengan mengunjungi Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara dan Kolam Renang Paweden dengan suguhan musik dangdut modern.

Anton Hidayat yang saat itu merasa penasaran akan peristiwa besar yang menelan puluhan korban jiwa, akhirnya melihat secara dekat dan nyata akan kuasa Allah melalui peristiwa alam tersebut. Sang kakaknya yang turut mendampingi pun sedikit memberikan penjelasan mengapa bukit tersebut setinggi kurang lebih 100 meter bisa longsor. Semoga kita masih diberi waktu untuk menjalani hidup dengan baik dan penuh arti. Aamiin. 


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


July 29, 2015
Sempat berjumpa dan berbincang-bincang dengan punggawa DPR yakni Marzuki Ali di sela-sela sarasehan tentang Rencana Undang-undang Kepalangmerahan di Selorejo akhir Juni 2013. Dalam perbincangan yang melibatkan ratusan relawan dari tanah air dan beberapa perwakilan relawan negara donatur turut mengamati jalannya diskusi tersebut.

Acara yang digelar guna meminta kejelasan akan Undang-undang Kepalangmerahan yang diharapkan segera disahkan guna memperjelas kekuatan hukum akan PMI. Pasalnya bila ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan ada kegalauan yang melanda sehingga kegiatan para relawan menjadi carut-marut. Hal ini juga menimbang terkait dengan pramuka yang kegiatannya menjadi wajib di rancah ekstrakurikuler.

Tentu ini menjadi pembeda yang sangat dikeluhkan oleh para relawan mengapa palang merah dalam skala PMR bukan kegiatan ekstra wajib tetapi hanya sebatas pilihan semata. Memang ada sebagian yang berpendapat bahwa ini terjadi karena menginginkan konsep bahwa PMR adalah kegiatan yang tidak boleh memaksakan tetapi atas dasar kemauan.

Keluhan-keluhan dan pengaduan tersebut, kami sampaikan langsung kepada beliau di acara tersebut. Tentu pak Marzuki Ali, menyampaikan bahwa beliau bisa menerima berbagai bentuk pengaduan langsung. Namun tidak semua sms atau telepon yang masuk bisa dibalas langsung. Paling tidak beliau akan menindaklanjuti dengan tindakan secara langsung.

Pengaduan maupun keluhan yang disampaikan kepada Marzuki Ali hendaknya juga mengedepankan etika dan unggah-ungguh. Beliau bersedia menerima sms dari masyarakat Indonesia kapanpun, tentu dengan sebatas rasa menyesuaikan dengan kondisi fisik. Bila malam kita sampaikan keluhannya, mungkin tidak langsung dijawab lantaran sedang istirahat. Terkait kontak telepon beliau, anda bisa dapatkan langsung di SINI.


Relawan PMI Siaga Mudik Lebaran dan Arus Balik. Anda butuh informasi seputar perjalanan mudik, follow twitter @bangmisno


July 28, 2013
Mudik dan Arus Balik lebaran yang akan tiba beberapa hari lagi, tentu akan diiringi dengan maraknya kendaraan pribadi. Mereka berbondong-bondong pulang ke kampung halaman dari berbagai kota besar di Indonesia. Salah satu kota yang menjadi titik awal keberangkatan mudik tentu saja DKI. Karena ibukota negara ini memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dari berbagai penjuru tanah air.

Moment lebaran ini  mereka manfaatkan untuk mengunjungi sanak saudara. Berharap mudik ini bisa mempertemukan mereka dengan orang tua dan saudara-saudaranya yang ada di luar kota lainnya. Wah bahagia rasanya bila bisa bertemu jua dan berkumpul dengan keluarga.

Perjalanan mudik yang menggunakan kendaraan bermotor milik pribadi ini, juga sering mengundang terjadinya lakalantas. Terutama sepeda motor yang paling rawan mengalami kecelakaan lalu lintas. Tentu harus ada pihak yang selalu siaga memberikan pelayanan pertolongan pertama kepada mereka yang mengalami lakalantas.

PMI di segala lini, harus mempersiapkan relawannya untuk siap dalam memberikan pelayanan pertolongan pertama pada musim arus mudik dan balik Lebaran 1434 H. Kesiapan ini tentu akan mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan aman. PMI menempatkan relawannya di berbagai titik rawan lakalantas, termasuk di Pos Terminal dan Markas PMI.

Untuk membekali pertolongan pertama ini agar bisa sigap dengan penuh tindakan yang tepat. Relawan harus kembali mendapatkan refresh materi pertolongan pertama. Hal ini bertujuan agar mereka mengingat kembali ilmu-ilmu yang sudah didapatkan dan lebih memahami akan prosedur keselamatan. Semoga dengan adanya refresh materi Pertolongan Pertama, tindakan relawan PMI di lapangan bisa lebih tepat dan cepat.


masukan kode disini


July 26, 2013
Ini hanya sekedar cerita masa lalu, saat saya bersama banyak kawan relawan dari Malang, Klaten, Banjarnegara, Kebumen dan Bantul DIY. Mereka melakukan banyak hal terkait penanganan pasca gempa tersebut. Saat itu banyak sekali rumah yang hancur dan tidak bisa dihuni. Akibatnya warga yang menjadi korban gempa bumi yang berlokasi di selatan pantai Bantul tersebut, harus tinggal sementara di bawah naungan tenda lantaran trauma apabila masuk ke dalam rumah.

Cerita yang penuh inspirasi tersebut, maaf maksudnya bernostalgia menceritakan pengalaman terdahulu pasca gempa. Kami para relawan yang didanai oleh pihak donatur dengan disupport oleh PMI-IFRC selaku pemilik program.

Kami memiliki fokus pada pembangunan hunian sementara bagi korban gempa di Jateng - DIY tersebut, sebelum musim hujan tiba. Jadi korban gempa yang hancur rumahnya atau rusak berat, bisa tinggal di hunian sementara yang dibangun oleh relawan Early Recovery.

Pak Bill Marsden selaku delegasi IFRC dan penanggung jawab program tersebut, memberikan arahan terkait apa yang harus kami lakukan di lapangan. Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama mengikuti pelatihan hingga terjun ke lapangan. Saya menikmati selama tinggal di Jogja dengan penuh kehangatan dari warganya.

Fokus selain mempercepat proses pembangunan hunian sementara atau Temporary Shelter yakni memberikan hunian kepada masyarakat rentan. Dalam hal ini mereka yang memiliki balita dan lansia. Secepatnya mereka harus mendapatkan shelter tersebut sebelum musim hujan tiba.


PMI Satu-satunya organisasi kemanusiaan yang diakui pemerintah.


July 23, 2013
Gempa dengan skala 6.2 SR di Propinsi Nanggroe Atjeh Darussalam tepatnya selasa (2/7), telah menelan puluhan korban jiwa dan ratusan warga mengalami luka-luka. Dampak lain dari kejadian bencana tersebut, banyak rumah warga yang hancur hingga tak bisa lagi ditempati.

Kini warga yang menjadi korban gempa baik di Kabupaten Bener Meriah atau Aceh Tengah, terpaksa harus mengungsi dengan jumlah kapasitas mencapai 15.000 orang lebih. Hingga kini sejak 5 hari pasca kejadian gempa, masih banyak korban gempa tertimbun tanah dan dalam pencarian. 
Berbagai organisasi kemanusiaan seperti PMI, dibantu TNI, POLRI, NGO, partai politik seperti Muhammadiyah, PKS dan beberapa organisasi lain masih terus berupaya melakukan pencarian korban hingga masa tanggap darurat selesai. 
Korban yang mayoritas adalah anak-anak dan wanita, rentan mengalami depresi. Untuk itu, diperlukan team yang menangani trauma pasca bencana. PMI melalui team yang bergerak di bidang penanganan trauma, siap diterjunkan ke lokasi bencana. 
Sementara itu, korban gempa yang mengalami luka-luka baik berat atau ringan sudah mendapatkan perawatan intensif dari Medical Action Team (MAT) Rumah Sakit PMI Bogor, dalam tindakannya telah berhasil melakukan operasi pasien korban gempa. Kini para korban sudah bisa bernafas lega, karena tidak perlu mengeluarkan biaya alias murni gratis. 
MAT ini juga terus berkelana dan sebagian standby di lokasi rumah sakit, puskesmas atau di posko sendiri guna membantu warga korban gempa untuk mendapatkan perawatan. Tentunya perkembangan mereka akan dipantau oleh para relawan medis ini, agar pasien korban gempa merasa tenang, aman dan nyaman.


Sedia Keris, Blangkon, Propolis pemesanan kontak 085871265667


July 06, 2013
Kondisi di Puskesmas Lampahan, Bener Meriah, NAD

Gempa berkekuatan 6.2 SR melanda Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Selasa (2/7).

Lokasi gempa yang dekat dengan gunung berapi aktif, masih menjadi perkiraan apakah ini disebabkan oleh pergerakan magma di dalam tanah atau sebab lain.

Akibat dari kejadian ini, puluhan rumah rusak dan tiang listrik banyak yang tumbang. Selain itu, terdapat pula korban jiwa di lokasi gempa.

Gempa terjadi pukul 14:37:03 WIB dengan Kedalaman 10 km, 35 km BaratDaya dari pusat kota Kabupaten Bener Meriah, NAD.

Semoga warga dan relawan PMI dibantu unsur TNI/POLRI dapat mengendalikan situasi hingga pertolongan bisa cepat dilakukan. Terkait kondisi terakhir, 2 orang dinyatakan meninggal dunia 1 orang dewasa dan 1 balita. (BM)
July 02, 2013