-->

ads

Showing posts with label Pertanian. Show all posts
Showing posts with label Pertanian. Show all posts
Pagelaran wayang kulit dalang Ki Sugino Siswocarito dengan Lakon Petruk Ilang Petele. Merupakan salah satu lakon yang menjadi favorit sebagian banyak orang khususnya pelanggan Alsiraaj.


August 27, 2019
Akhir-akhir ini harga cabai cenderung naik, entah karena faktor apa yang jelas mencapai harga Rp 50.000 lebih per kg nya. Khusus untuk cabai rawit saat ini sudah turun dikisaran Rp 40.000/kg. Salah satu penyebab naiknya harga cabai diindikasikan faktor kekeringan lantaran kesulitan mencari sumber air untuk menyiram tanaman cabai.

Namun tahukah anda bahwa dibalik naik turunnya harga cabai, ternyata ada kiat bagaimana tanaman cabai yang kita miliki baik itu untuk usaha palawija maupun tanaman penghias halaman rumah. Beberapa hal yang mendukung kualitas cabai agar tumbuh maksimal dan berdaya tahan lama yaitu petiklah semua cabai baik muda ataupun tua, karena mata tunas yang baru akan tumbuh serentak. 

Kemudian yang kedua pastikan pemupukan ulang usai panen atau pemetikan tiap dua kali panen. Pemupukan secara kontinyu dapat membantu kesuburan tanaman sehingga hasilnya pun maksimal. Ini sangat penting bagi anda yang baru memulai usaha palawija tanaman cabai, karena dapat menjadikan tanamannya menghasilkan cabai dengan kualitas bagus. Semoga bermanfaat.

Baca juga:
Kerenggangan Jembatan Ciseel Sudah Mengkhawatirkan 
Memanfaatkan Urine Manusia Untuk Pupuk Cair Organik 
Teknik Pembuatan Wajan Bolic Untuk Penguatan Sinyal Modem/Wifi
September 12, 2015
Jembatan yang menghubungkan Desa Kertajaya dengan #Sindanghaji sudah memasuki pemasangan rangka besi untuk alas dari jembatan tersebut. Prediksi memang akan selesai kurang lebih 1,5 bulan lagi. Beberapa masyarakat mengharapkan agar pembangunan jembatan ini cepat selesai dalam waktu yang lebih pendek namun kualitasnya memuaskan. Tentu saja harapan ini karena sudah hampir 3 tahun kendaraan roda 4 tidak bisa melewati Jembatan Bangmisno karena pondasi yang dibangun baru separuh.

Ketika jembatan #Sindanghaji ini sudah selesai, rencana pemerintah desa akan melakukan ruwatan untuk meresmikan jembatan bangmisno. Jembatan ini memang tidak ada nama sehingga lebih baik diberi nama Jembatan Bangmisno agar lebih mudah dalam penyebutannya. Ruwatan akan dilakukan dengan menggelar pagelaran wayang kulit dalang Eko dari Kebumen. Namun belum ada kepastian kapan pagelaran wayang di #Sindanghaji akan diselenggarakan, mengingat jembatan bangmisno masih dalam proses pembangunan.

Jembatan Bangmisno merupakan jembatan yang sangat urgent untuk lalu lintas masyarakat #Sindanghaji dan juga Kertajaya karena lebih menghemat waktu dan biaya. Selama ini masyarakat dari dua desa tersebut atau masyarakat lainnya cenderung harus memutar melewati Nambo sejauh 10km. Harapan masyarakat tentu saja agar Jembatan Bangmisno ini lebih cepat selesai dan mereka bisa bertukar hasil pertanian dengan lebih cepat dan efisien.


Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


November 09, 2013
Pertanian saat ini memang sedang digalakan untuk beralih menggunakan media pemupukan organik. Artinya dalam hal ini segala yang terlibat dalam proses bercocok tanam mengarah ke arah naturalisasi. Cenderung penggunaan zat organik sudah urgent untuk terus dikembangkan agar masyarakat lebih sehat dalam kehidupannya. Hal ini juga sesuai dengan program pribadi saya sendiri di Sindanghaji, Sidaharja, Lakbok, yang ingin mengembalikan kondisi tanah agar unsur hara yang dimiliki dalam kondisi Ph normal.

Usaha mengembalikan kondisi tanah yang biasanya menggunakan media pestisida, urea dan zat aditif lainnya tentu tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Kita harus tekun untuk mengontrol kondisi Ph tanah sesuai dengan batas normal kesuburan tanah. Mengenai metodenya tentu saja memanfaatkan unsur tanaman yang sudah mati untuk dijadikan sebagai kompos. Saya sendiri menggunakan rumput dengan dicampur dedaunan kering, dimasukkan ke dalam plastik yang ditempatkan dalam lubang selebar 3x3 meter dengan kedalaman 1 meter.

Dedaunan kering dan juga rumput akan terurai dengan baik, karena kita membantu penguraiannya dengan memanfaatkan EM4 sebagai zat pengurainya. Untuk EM4 ini tersedia di toko pupuk/pertanian dengan harga Rp 20.000,- kemasan botol kuning ukuran 1 liter. Dedaunan kering yang dicampur rumput tadi ditutup selama kurang lebih 2 minggu. Namun sebelumnya kita juga harus sering membolak-balikkan rumput tersebut secara rutin agar proses penguraiannya merata.

Saat pupuk ini sudah terurai secara keseluruhan, kita bisa menaburkannya ke petak sawah tepatnya pada musim pengolahan sawah. Ketika pembajakan pertama menggunakan traktor, kita bisa menaburkan pupuk kompos tersebut. Kemudian tanaman padi yang sudah ditanam dengan umur 6 hari kita semprot dengan memakai EM4 sebagai pupuk organik cair plus penetrasi tanah.

Untuk mendapatkan hasil padi yang memuaskan dengan kondisi Ph tanah normal biasanya butuh waktu 1 tahun atau 3 kali masa panen. Sebuah usaha yang membutuhkan ketekunan karena hasilnya untuk kesehatan sendiri maupun banyak orang. Selain hasil melimpah yang didapat dari pertanian padi organik ini, harga jualnya juga sangat tinggi yakni 2x lipat dari harga padi biasa.



Anda membutuhkan pengobatan untuk HIV/AIDS atau penyakit berat lainnya seperti jantung, ginjal, liver dan kencing batu. Kami menyediakan Propolis dan Biyang untuk upaya anda mencari kesembuhan. 7 Paket masing-masing berisi 7 botol. Harga total Rp 3.900.000,- plus ongkos kirim. Pemesanan kontak 085871265667 atau via twitter http://www.twitter.com/bangmisno


November 05, 2013




Swasembada pangan yang digembar-gemborkan pemerintah sampai sejauh ini masih isapan jempol. Pasalnya masih banyak petani di berbagai daerah yang keadaannya memprihatinkan, hal tersebut dinilai dari segi kebutuhan pengelolaan pertanian mulai dari pupuk yang mahal, kualitas padi yang tidak menentu ditambah lagi dengan harga jual yang menurun.

"Piye Le Kabare, Tesih Penak Jamanku Tho?" adalah sebuah curhatan masyarakat melalui sebuah stiker bergambarkan alm. Presiden Soeharto. Secara tidak langsung stiker tersebut merupakan sebuah curhatan masyarakat kepada pemerintah kita. Betapa rakyat Indonesia mendambakan kemakmuran dan kesejahteraan, karena pada jaman Soeharto berbagai pekerjaan tersedia dimana-mana.

Pedagang dan pengusaha dapat dengan mudah melakukan aktivitasnya. Sementara para pencari kerja juga bisa mendapatkan pekerjaan yang tentu saja lebih mudah dibandingkan sekarang. Tentu ini juga dapat dirasakan oleh petani masa itu, dimana kebutuhan pupuk, bibit padi dan lain sebagainya diatur oleh pemerintah. Sedangkan sekarang kondisi berbeda sangat jauh, pemerintah melalui kementrian pertanian gembar-gembor swasembada pangan tapi dalam kenyataan lapangan, kita impor beribu-ribu ton baik kedelai hingga beras.

Ancaman yang dihadapi petani sekarang selain menyempitnya lahan pertanian, juga faktor cuaca dan kondisi tanah yang kesuburannya sudah tidak alami lagi. Penyebab menurunnya tingkat kesuburan tanah yakni penggunaan pupuk kimia seperti urea dan NPK selama kurun waktu yang cukup lama. Tentu harus berani mengubah pola tanam agar bisa kembali ke alam, artinya walaupun menggunakan pupuk urea itu harus diminimalisir penggunaannya.

Oleh karena itu, menanggapi berbagai permasalahan yang komplek terkait dengan kesejahteraan petani, nampaknya inovasi dari petani sendiri yang tentu harus didukung tenaga pertanian berpendidikan, perlu dimulai dari sekarang. Memang kita sudah bisa melihat beberapa contoh keberhasilan kerjasama antara penyuluh pertanian dengan petani yang telah menghasilkan kebutuhan pokok dengan cara kembali ke alam alias memakai pupuk organik. Semoga dengan tindakan nyata untuk mendukung kesejahteraan petani bisa berjalan baik dan nyata.




masukan kode disini


September 17, 2013

Sawah Grumbul Menis di Dusun Jatibarang Desa Sindangangin Lakbok Banjar Jawa Barat


Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Lakbok Kota Banjar Jawa Barat selama beberapa hari ini, telah membuat puluhan areal sawah terendam genangan air. Padahal petani baru saja melaksanakan pesta tanam padi dengan komoditi jenis IR64 dan mekongga, sehingga berdampak pada buruknya jenis tanaman padi tersebut termasuk ancaman membusuknya padi tersebut.

Padahal menurut perkiraan cuaca oleh beberapa petani atau menggunakan kalender jawa, saat ini sudah seharusnya memasuki musim kemarau. Tetapi karena perubahan iklim sudah tidak bisa terkendali yang disebabkan oleh pemanasan global yang berdampak secara langsung terhadap iklim tropis dunia. Oleh karenanya petani harus benar-benar bersabar sehingga membutuhkan banyak sekali kesabaran menghadapinya.

 

Sobat tentu tahu kalau sekarang diberbagai daerah juga terjadi banjir bandang yang melibatkan banyaknya rumah warga rusak serta fasilitas umum berupa jembatan pun ada juga yang jebol atau ambrol. Tentu ini sudah menjadi teguran bahwa alam bisa saja marah kepada kita lantaran ulah kita sendiri yang tidak menjaga mereka.

Hutan harusnya kita lindungi bukan hanya sekedar dimanfaatkan hasilnya tetapi tidak dibarengi dengan kepedulian merawatnya. Semoga apa yang kita lakukan ke depan bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tentu kita tahu bahwa apa yang ada sekarang merupakan buah dari aktifitas kita di masa lalu. Harus semangat dalam mengemban segala amanat yang ada ya kawan.

Kembali sobat terkait banjir di wilayah kecamatan Lakbok ini, saya berharap masyarakat bisa bersabar dan penuh syukur atas berbagai peristiwa yang terjadi. Tak boleh macam mengeluh atau apapun lantaran semua sudah menjadi kehendak Sang Pencipta, kita orang hanya bisa menerima tetapi bisa bertindak dengan menjaga lingkungan dan ekosistem yang ada biar tetap berjalan seimbang.

June 05, 2013
Ayam sedang Minum Legen dalam Ember

Legen memang manis dan rasanya begitu legit menggoda, wajar saja para petani kreatif menggunakannya sebagai minuman siap saji yang biasa diecerkan di jalanan menggunakan roda keliling. Minuman es legen bisa didapatkan dengan harga umum yakni Rp 2.500 dan bila pembelian dilakukan di hotel atau cafe es legen sudah merangkak tiga kali lipat dari harga asli.

Permasalahan bukan dari perbedaan jenis legen yang dipakai baik antara penjual es legen keliling dengan yang ada di hotel atau cafe. Melainkan hanya sedikit perlakuan khusus sehingga menjadikan legen itu memiliki nilai jual yang tinggi. Artinya dengan membangun sebuah tempat yang menarik serta nyaman bagi pengunjung, maka es legen ini bisa kita tawarkan dengan harga yang cukup untuk nambah modal usaha.

Legen ini didapatkan dari manggar muda yang diiris bagian ujung luarnya, pasangkan ember lalu tunggu legen menetes hingga memenuhi ember yang dipasang tadi. Selanjutnya legen tersebut kita ambil dari manggarnya dan saring menggunakan penyaring berupa jaring halus untuk memisahkan serpihan manggar dari legennya. Legen ini bisa langsung diminum atau dicampurkan dengan es maupun minuman lainnya sebagai pelepas dahaga.
May 08, 2013
 Pepaya California Komoditas Unggulan
Salah satu hasil pertanian yang masih populer di kalangan masyarakat Indonesia saat ini diantaranya adalah pepaya jenis California. Pepaya ini memiliki hasil buah yang lebat dan berbunga dalam waktu yang lebih cepat yakni sekitar 3 bulan sudah menampakkan pucuk bunga sebagai tanda mekar.

Pepaya jenis california ini sekitar satu tahun  yang lalu masih hangatnya jadi bahan perbincangan di kalangan petani di wilayah Lakbok, Banjar. Pasalnya pepaya california ini selain masa panen yang lebih cepat, tiap buahnya juga bisa memiliki bobot yang cukup berat yakni dua kilogram lebih.
Perawatan memang cukup rumit namun juga tak terlalu mudah, kita hanya butuh ketelatenan. Sekedar tips saja mengenai cara berbudi daya tanaman buah jenis california ini. Beberapa langkah mudahnya yang harus diikuti dengan baik yakni buat lubang tanam berbentuk kubus dengan jari-jari 40 cm.
Masukkan pupuk kandang baik kotoran sapi, kambing, kerbau atau kotoran manusia juga boleh aja sih asal kuat aja cium baunya. Tambahkan satu sendok adukan rabuk yakni menggunakan sendok yang biasa digunakan oleh tukang bangunan untuk mengambil adukkan pasir semen. Sertakan pula pupuk jenis TS yakni pupuk berwarna gelap berunsur Sulfur dan Fosfat, bukan urea lho (ingat yaaa).

Diamkan dahulu selama seminggu pupuk yang sudah dicampur pupuk TS dan rabuk tersebut. Setelah satu minggu berlalu baru kita tanamkan bibit buah pepayanya dengan standar operasi penanaman pohon buah. Perlu diketahui bahwa mendiamkan campuran pupuk tersebut adalah agar terurai dengan tanah dan menghilangkan uap panas dari pupuk kandangnya. Mengenai penggunaan rabuk agar pupuk kandang lebih cepat terurai (kata orang pinter sih, bukan orang pinter dukun pastinya).

Setelah memasuki satu bulan lamanya sejak penanaman bibit pohon buah pepaya california ini, buat lingkaran di sekitar tanaman pepayanya dengan diameter 150 cm. Selanjutnya taburkan puradan guna menghilangkan hama baik itu ulat, jamur dan lain sebagainya. Dalam masa perawatan sejak penanaman bibit hingga masa berkembangnya bunga-bunga putik sari tersebut, pastikan gulma berupa rumput liar atau rumput bergoyang dilarang mendekati pohon (bikin rambu-rambu dilarang mendekati area pohon kalau perlu).

Membersihkannya area pohon buah pepaya california ini dari gulma tersebut bisa menggunakan sabit atau dicabut pakai tangan juga bisa. Utamanya sterilkan saja area pohon tersebut dengan radius 1 meter agar pohon pepaya bisa tumbuh dengan baik hingga memasuki masa panen pertama.

Setelah bunga berganti menjadi buah pepaya, lakukan penyemprotan baik semprot organik maupun pestisida dengan kadar secukupnya. Ingat semakin banyak pestisida yang digunakan berbahaya bagi kesehatan manusia juga lho. Penyemprotan buah ini bertujuan agar kondisi buah bebas dari hama yang dapat merusak kondisi buahnya itu sendiri. 
Udah gitu aja sih panduan mengenai cara bertanam pepaya california dengan cara yang mudah. Mengenai cara pemetikkan buah pepaya california yang baik dan tepat nanti akan saya jabarkan dalam waktu berikutnya.
May 07, 2013
Musim panen kali ini nampaknya sangat menguji kesabaran para petani. Panen yang mengalami penyusutan dengan rata-rata 100 ubin dalam keadaan normal bisa mencapai 1 ton, kini hanya 5-6 kuintal saja. Itu pun hasil masih terbilang gabah basah dan belum dijemur.

Apabila sudah dijemur dan kering biasanya bobot padi tersebut berkurang beratnya rata-rata 100kg. Banyaknya faktor hama yang menyerang tanaman padi berupa walang sangit dengan intensitas cukup banyak mengurangi hasil panen.

Banyak sekali saya menemui tanaman padi yang belum dipanen padahal sudah sangat kering daunnya hingga hampir roboh lantaran para buruh lebih memilih memanen padi yang kualitasnya bagus. Perhitungannya adalah dengan lahan yang sama serta waktu yang sama, hasil dari bawon atau padi basah setelah dirontok atau digepyok hasilnya jauh berbeda.

Guna mengatasi permasalahan ini, para pemilik padi terpaksa memilih jalan tempuh dengan cara pembagian bawon 1:1 yakni misalkan 1 kg buat pemilik lahan, 1 kg untuk buruh petani. Sedangkan pada keadaan normal adalah 7:1 yaitu saat petani mendapatkan padi 70kg, kemudian dibagi 7 dan hasilnya 10kg adalah bagian dari petani itu sendiri.

PANEN MENURUN BAHAN BAKAR NAIK

Ujian yang berat kembali harus dirasakan petani lantaran harga padi kering yang cuma Rp 4.000 /kg, sedangkan pupuk urea yang mereka gunakan harganya selangit yakni Rp 170.000 /kuintal. Apalagi saat musim tanam kemarin, banyak petani yang mengalami sawah kebanjiran sehingga harus tanam hingga tiga kali bahkan empat kali.

Pemerintah kini akan menambah beban biaya produksi pertanian padi karena ongkos pengolahan sawah yang menggunakan traktor dengan harga normal Rp 100.000 / 100 bata menjadi Rp 130.000 / 100 bata. Kenaikkan biaya pengolahan menggunakan traktor ini terpaksa dinaikkan para pemilik traktor lantaran solar sulit didapat, dan di beberapa lokasi harganya sudah melambung tinggi mencapai Rp 7.000,- /liter.

Para petani merasakan kerugian ini lantaran penjualan nilai padi yang Rp 4.000,-/kg tak sebanding dengan harga sayuran seperti bawang putih, bawang merah dan cabe keriting yang mencapai Rp 40.000/ kg. Bila faktor harga ini kembali dipengaruhi kenaikkan BBM, sudah dipastikan sembako tersebut akan terus melonjak dengan alasan biaya transportasi. Lalu bagaimana dengan nasib para petani gabah kering (padi) ini?
May 04, 2013
Panen raya yang bertepatan dengan musim penghujan kali ini, nampaknya bakal mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya banyak sekali hama yang menggerumuni tanaman padi tersebut.

Beberapa hama yang sering muncul dan merusak hampir kebanyakan tanaman padi adalah jenis wereng coklat dan ulat. Kinerja dari pada hama tersebut khususnya ulat berbulu sangat cepat, yakni bisa merontokkan batang buah padi.

Sedangkan untuk hama wereng sendiri cara kerjanya dengan kencing bakal buah padi hingga akhirya tak dapat lagi berbuah dengan baik. Mengenai jumlah padi yang berkurang untuk musim panen tahun ini, ada yang defisit hingga 50%, yang biasanya panen hingga 1 ton per 100 bata, menjadi hanya 500 kg dan paling banyak juga dapat 600-700 kg.

Kerugian akibat panen yang tak dalam kondisi baik ini, dirasakan hampir seluruh warga di Kecamatan Lakbok khususnya. Pengaruh sistem iklim nampaknya memang cukup parah dan berimbas pada siklus rantai makanan sehingga muncullah hama yang kadang tak terkendali.

Mengenai varitas padi yang ditanam para petani kebanyakan menggunakan jenis IR64 dan mekongga. Padi tersebut saat ini memiliki kualitas bagus, dan dari hasil panennya juga lebih baik ketimbang jenis situbagendit.

Bibit padi berjenis Impari juga sedang mengalami masa kejayaan yakni bersaing ketat dengan padi IR64. Kendala atau tantangan dalam menggunakan padi jenis IR64 ini antara lain terlalu banyak pupuk yang digunakan.
April 18, 2013
Pasokan solar yang berkurang dalam waktu tiga hari terakhir ini di wilayah Kecamatan Lakbok terutama di SPBU Langensari, Banjarsari serta Sidareja menjadikan beberapa perusahaan penggilingan padi menghentikan aktivitasnya sementara waktu.

Entah apa yang menjadi sumber masalahnya, namun kelangkaan ini membuat pasokan beras yang harusnya digiling setiap hari menjadi ikut berkurang. Kondisi semacam ini memang jarang terjadi, dan masyarakat awam yang baru saja mengetahui kabar ini merasa cukup kecewa lantaran padi yang digiling tersebut, berasnya akan digunakan untuk menyumbang tetangga yang sedang hajatan.

Semoga kelangkaan BBM khususnya solar ini bisa teratasi secepat mungkin agar permasalahan yang menyangkut kepentingan petani bisa beres. Mengenai kelangkaan yang terjadi selama beberapa hari ini, bisa jadi ulah segelintir kelompok yang memanfaatkan situasi untuk menekan harga beberapa bahan pokok.
April 17, 2013
Meski telah terjadi kekeringan selama beberapa bulan ini, para petani tetap bisa memanen padi yang telah memasuki masa panen tersebut. Hal ini lantaran masih tersedianya kandungan air di saluran irigasi yang mengalir sepanjang Banjar-Lakbok Jawa Barat. Sementara sawah yang tidak bisa teraliri irigasi dengan baik, terpaksa dilakukan dengan cara menyedot dari saluran induk terdekat. Bagi mereka yang terlampau jauh jaraknya dengan irigasi atau sungai, sawah dibiarkan terlantar karena bila diperhitungkan biayanya lebih tinggi dari hasil panen yang akan didapat.

Para petani pada musim panen kali ini hampir tidak bisa menilai jenis padi yang mereka tanam, pasalnya jenis padi yang biasa mereka tanam nampak berbeda hasilnya dibanding dengan masa biasa. Contoh saja jenis pada IR yang biasanya kerdil dan berumur pendek, kali ini masa panennya lebih cepat dari waktu normal pada umumnya. Namun apapun hasil yang didapat, mereka tetap bersyukur bisa terus memanen walau hasilnya tak maksimal lantaran kekeringan yang melanda.

Hampir bisa dipastikan bahwa musim panen kali ini lebih cepat dari biasanya, karena pada yang menguning kali ini tidak bersamaan sehingga bisa dipanen secara merata. Berbeda dengan panen sebelumnya, banyak padi yang mengalami masa kuning atau panen secara bersamaan sehingga menghambat proses pemanenan dan akibatnya banyak padi yang mengalami masa fuso atau terlalu kering di lahan.

Mengingat kondisi beberapa masa panen sebelumnya, hampir saat ini jenis hama tanaman seperti walang sangit, wereng coklat dan sejenisnya tidak ada. Sehingga para petani bisa dengan santainya memanen tanpa harus mengeluarkan biaya extra untuk menyemprot hama tanaman. Hingga akhirnya padi yang ada saat ini lebih sedikit kandungan kimianya. Untuk ke depannya, para petani akan lebih giat untuk menggalakan pertanian padi berbasis organik dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum untuk jangka panjang ke depannya. Selamat untuk para petani yang telah mendedikasikan kemampuannya demi kelangsungan pangan yang sehat dan menyehatkan masyarakat.
September 18, 2012

Produksi kayu dari kian waktu memang dibutuhkan oleh berbagai kalangan, baik itu industri kayu lapis maupun rumah tangga guna keperluan membangun rumah atau rehab.Berbagai jenis kayu pun sekarang menjadi mahal dan harga bisa selangit, sehingga kesadaran akan penanaman kayu maupun investasi di bidang ini pun patut dilirik. Dengan kebutuhan yang meningkat serta minimnya ketersediaan kayu, lantas membuat kita sebagai generasi harus mau dan mampu untuk melakukan penghijauan. Walaupun ini dinilai menguntungkan pihak lain, kita juga bisa berinvestasi waktu dan keuangan dalam jangka panjang.

Jabon merupakan jenis kayu temuan baru yang memiliki kecepatan tumbuh sangat cepat dibandingkan albasia maupun sengon. Dalam kurun waktu tiga tahun saja bisa mencapai lingkar 80cm, sedangkan kayu jenis lain belum tentu bisa secepat itu. Dengan kecepatan tumbuh yang sangat luar biasa, maka dalam investasinya pun bisa panen dengan cepat, minimal 5 tahun kita bisa panen raya. Bahkan pernah ada seseorang yang hanya memiliki 4 batang pohon jabon berumur 7 tahun, dapat bayaran sebesar 7 juta rupiah.

Saya pribadi pun sudah mengamati dan memang terbukti nyata bahwa kayu yang memiliki nama latin Anthocephalus Cadamba ini bisa dijadikan investasi yang sangat menguntungkan. Kendati banyak hama yang bisa menyerang kayu jenis ini, kita masih bisa mengatasinya dengan pestisida. Banyak sekali jenis pestisida yang bisa digunakan untuk membasmi hama jenis ulat. Sementara itu, pemupukan pun harus dilakukan ketika jabon ini masih belia, agar pertumbuhannya maksimal serta panen raya bisa lebih banyak kayunya.
July 19, 2012
Akhir-akhir ini Pemerintah memang sedang menggalakan penanaman seribu pohon atau sejuta pohon yang sering kita dengan di media massa. Namun apakah ada tindaklanjut dari acara ini? Yang jelas saya hanya bisa bergumam melihat hal ini dari kejauhan. Yang namanya proyek pemerintah jelas ada juga unsur penghabisan anggaran, apalagi kalau pengerjaannya dilaksanakan diakhir tahun. Banyaknya proposal kegiatan dari berbagai lembaga pemerintah mengundang rasa penasaran kita akan penyelenggaraan acara yang berlangsung sejak dahulu kala. Namun yang jelas jika proyeknya bermanfaat dan minim korupsi ya boleh saja dilakukan, akan tetapi kalau boleh dikasih saran mbokya digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Di mana ada gula di situ ada semut, itulah ungkapan yang saya terapkan ketika menghadapi penghujung akhir tahun.

Kembali ke pokok bahasan utama, bahwa sesuatu yang dilakukan pemerintah dan berbagai tindakan lain terkait kepedulian lingkungan, memang harus kita amati seksama tindaklanjut dari program tersebut. Bisa saja mereka hanya melakukan tindakan penanaman masal, tetapi perawatannya tidak diperdulikan alias (dijorna bae). Sempat saya melihat informasi dari media elektronik bahwasanya pohon-pohon yang ditanam dalam proyek garapan berbagai lembaga adalah jenis trembesi maupun jati yang konon memang lebih tahan hama sehingga apabila dilalaikan masih ada kemungkinan tumbuh. Sementara beberapa tanaman lain seperti yang sedang populer saat ini yakni jabon, perlu mendapatkan perawatan khusus agar berkesinambungan umurnya.

Banyak memang saat ini petani maupun pengusaha yang memanfaatkan lahan mereka untuk menanam jenis pohon yang satu ini. Orang jawa bilang bahwa pohon jabon lebih mirip dengan kayu klepu atau pohon klampean. Namun dari segi penelitian, saya sendiri belum mengetahui sejarah dari pohon yang berdaun lebar bak jati ini. Mengapa banyak petani yang memanfaatkan lahan non-produktif mereka untuk menanam jenis kayu ini? Tentu saja adalah harga jual yang tinggi serta sifat tumbuh yang lebih cepat dibandingkan dengan bibit pohon yang lainnya. Investasi masyarakat terhadap pohon atau pun tanaman lain yang bisa menghasilkan dalam waktu cepat memang diincar para petani yang ingin mendapatkan berkah dari hasil bumi dan hutan.

Untuk memperjelas gambaran mengenai tanaman jabon ini akan hasil jualnya, berikut akan saya paparkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan asumsi bahwa pada lahan 1 hektar dan usia pohon 4-5 tahun, serta harga penjualan perkubiknya saat ini adalah Rp 1.100.000,- dengan biaya pemotongan tebang ditanggung oleh pembeli. Maka hasil panen jabon yang bisa digambarkan adalah sebagai berikut:
a. Jarak tanam 3x3 maka bisa didapatkan bahwa 1 hektar mencapai 1.100 bibit pohon
b. Tiap pohon berkisar menghasilkan 1 kubik hingga 1,5 kubik dan bisa diambil rata-rata per pohon adalah 1,25 kubik per pohon
c. 1.100 batang pohon dikalikan 1,25 kubik = 1.375 kubik
d. Harga per kubik adalah Rp 1.100.000 x 1.375 = Rp 1.512.500.000

Sementara itu dari segi pengeluaran antara lain; harga bibit yang berjumlah 1.100 batang dikalikan dengan harga bibit Rp 2.000/batang maka mencapai 2.200.000; biaya pemupukan dan tenaga awal mencapai 200.000 per batang, sehingga dapat disimpulkan bahwa Rp 200.000x 1.100 = Rp 220.000.000 sehingga dapat disimpulkan bahwa Rp 220 jita ditambah 2.200.000 mencapaai Rp 222.200.000 adalah 1.290.300.000

Itulah gambaran singkat mengenai prospek kayu jabon terhadap kebutuhan kayu nasional saat ini. Namun menghadapi beberapa pertanyaan dari masyarakat terkait pemasaran, serta fungsionalitas dari kayu jabon ini yang mana masyarakat di tempat saya Banjar Jawa Barat masih belum memahami betul. Untuk itu saya perlu menjelaskan apa saja manfaat dari kayu jabon ini, sehingga mereka mau memanfaatkan lahan non-produktif untuk menghasilkan kekayaan bumi dari perhutanan. Jadi manfaatnya antara lain sebagai batang korek api, papan triplek, kertas bahkan bisa dijadikan sebagai meubel. Demikian beberapa pencerahan dari saya untuk saat ini dan semoga bermanfaat bagi semua.
March 24, 2012
http://ahmad79.blogdetik.com/files/2012/01/membuat-pupuk-organik-cair.jpg
Membuat pupuk organik cair dari urine hewan ternak itu sudah biasa. Bagaimana jika urine yang digunakan adalah urine manusia alias air kencing kita sendiri? sepertinya menjijikkan bahkan bagi sebagian orang mungkin "mengerikan". Tapi itulah yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah. Berikut ini adalah petikan laporannya yang kami ambil dari situs resmi pemerintah Kabupaten Purworejo. Resep ini telah dibuktikan oleh kelompok tani setempat jadi jangan ragu tuk mencobanya. Mungkin ada dari teman teman di jawa timur berminat mencobanya...? silahkan mencoba dan semoga sukses....

MEMANFAATKAN URINE MANUSIA UNTUK MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR Kelompok tani tanaman pangan Ngudi Makmur Desa Bragolan Kecamatan Purwodadi, mengandalkan pupuk organic buatan sendiri untuk memupuk tanaman padi. Pupuk organik yang terbuat dari komposisi urine (air seni) manusia itu, terbukti menyuburkan tanaman sehingga menghasilkan produk padi yang lebih banyak. Menurut salah seorang pengurus kelompok tani Ngudi Makmur Purwo Budiyanto, pupuk organik ini merupakan komposisi dari berbagai bahan alami dengan proses pembuatan yang sangat mudah. Bahan yang dibutuhkan hanya 5 liter urine manusia, 600 gram susu putih cair kalengan, 250 gram kunyit, 1 ikat daun orok-orok beserta akarnya, dan 5 sendok teh micin (penyedap rasa untuk masakan). Cara pembuatannya juga relatif mudah. Kunyit diparut dan disaring untuk diambil airnya, sedangkan daun-orok-orok beserta akarnya ditumbuk diambil airnya. Air kunyit dan air daun orok-orok dicampur dengan urine, susu cair, dan micin. Campuran bahan tersebut diaduk hingga rata, lalu direndam selama I minggu (7 hari).

Selama perendaman harus ditutup rapat dan disimpan ditempat sejuk. Realisasi pupuk cair itu menjadi seberat 500 cc dengan warna hitam kecoklatan. Sedangkan aplikasinya, setiap 250 cc dicampur 14 liter air. Kemudian disemprotkan ke daun tanaman padi. Lebih efektif ke daun bukan ke tanahnya, karena memang sasaran pupuk ini untuk daunnya, ujar Purwo yang didampingi Kasemo dan Pardi. Penyemprotan dilakukan pada tanaman umur 7-10 hari, dengan volume penyemprotan sebanyak 4 kali. Jarak penyemprotan pertama dan seterusnya antara 5s/d 7 hari. Penyemprotan juga boleh dilakukan selama malai padi belum keluar. Tetapi kalau tanaman padi sudah mulai berbuah (mratak), jangan melakukan penyemprotan. Sebab akan mengganggu proses pembuahan tanaman padi, akibatnya padi lebih mudah rontok, kata Purwo.

Pupuk organik ciptaan sendiri ini, telah diterapkan pada lahan sawah seluas 2000 meter persegi milik kelompok tani Ngudi Makmur di Desa Keduren Kecamatan Purwodadi. Kebutuhan pupuknya 500 cc kali 4 penyemprotan, sehingga totalnya 2000 cc pupuk organik cair. Hasilnya sangat bagus dibanding tanaman di sebelahnya yang tidak menggunakan pupuk ini. Selain hasil tanamannya lebih bagus, dari segi biaya produksinya juga sangat hemat. Kelebihan pada tanamannya antara lain daun lebih hijau, pertumbuhan batang padi lebih panjang, malai lebih panjang, menambah peranakan padi, dan tanaman terlihat lebih kekar, serta buahnya lebih banyak. Bau yang ditimbulkan pupuk ini sangat menyengat, sehingga hama tidak mau mendekati tanaman.

Kelompok tani Ngudi Makmur yang beranggotakan 36 orang itu, sengaja tidak merahasiakan cara pembuatan pupuk organik hasil ciptaanya sendiri, justru sebaliknya pembuatan pupuk ini agar bisa diketahui siapa saja yang membutuhkan. Kami lebih mengutamakan pada sisi kesehatan yang dicanangkan pemerintah tentang go organik. Sehingga pembuatan pupuk organik ini, tidak hanya untuk kelompok tani kami saja tetapi untuk bisa diterapkan kepada petani yang lain,katanya. Kelompok tani ini juga memiliki keyakinan tentang persahabatan dengan alam. Yakni alam sahabat manusia yang senantiasa mendukung manusia, tentu kita sebagai manusia harus bersahabat kembali dengan alam. Caranya melestarikan lingkungan dan memanfaatkan potensi lingkungan untuk dibudidayakan pupuk organik, sehingga bias kembali ke alami.

Selain membuat pupuk organik kelompok tani Ngudi Makmur juga membuat penangkaran benih padi unggulan jenis baru. Yakni benih padi varietas ciboga dan benih padi varietas mekongga. Masing-masing benih dipasarkan dengan harga murah yaitu Rp 25 ribu per-sak ukuran 5 kg.

Sumber: Situs Kabupaten Purworejo
February 04, 2011