-->

ads

Showing posts with label kawasan ASEAN. Show all posts
Showing posts with label kawasan ASEAN. Show all posts

Mengawal Terbentuknya Badan Persatuan ASEAN

ASEAN merupakan sebuah komunitas antara negara-negara serumpun di Asia Tenggara. Mereka memiliki berbagai sumber daya baik alam maupun manusia yang saling mendukung. Apabila hal tersebut menjadi satu kesatuan dengan satu visi dan misi yang sama guna membentuk kemakmuran seluruh masyarakat, maka akan mendongkrak ASEAN menjadi sebuah super power yang luar biasa.

Kekuatan komunitas ASEAN akan diperkuat dengan dibentuknya Badan Persatuan ASEAN. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN ditargetkan selesai pembentukannya pada 31 Desember 2015. Merupakan hasil kesepakatan musyawarah KTT ASEAN Ke-33 pada April 2013 lalu di Brunei Darussalam, dengan tema khusus yaitu "Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan". Tentunya dengan didukung oleh 3 Pilar utama yakni Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan.

Ketiga pilar tersebut merupakan pondasi utama kekuatan ASEAN untuk menyatukan rakyat hingga menciptakan masa depan bagi seluruh rakyat di kawasan ASEAN. Menelaah satu persatu mengenai 3 pilar yang dibentuk tadi, salah satunya Persatuan Keamanan. Dengan terbukanya secara lebar akan kebebasan baik dari segi perdagangan, pertanian dan berbagai sektor, tentu keamanan menjadi hal yang mutlak dalam memberikan rasa aman. Apabila salah satu negara terjadi konflik baik itu internal maupun eksternal harus segera diselesaikan untuk menciptakan suasana kondusif karena pada dasarnya kita sudah sepakat menjadi satu kesatuan. Sehingga dengan hal ini akan mendorong siklus perdagangan baik lokal ASEAN maupun Internasional untuk masuk ke kawasan ASEAN kembali normal.

Persatuan Ekonomi merupakan upaya untuk menciptakan kekuatan stabilitas baik dari neraca perdagangan maupun penguasan pangsa pasar dunia. Salah satu contoh bentuk konkrit akan persatuan ekonomi ini yakni kerjasama di bidang perkebunan kopi antara negara Indonesia dengan Vietnam untuk mensuplai kebutuhan kopi dunia bersaing dengan Brazil tentunya. Selain kopi juga masih banyak lagi berbagai bidang baik itu peternakan, perkebunan maupun pertanian agar bisa saling bersinergi antar negara anggota ASEAN.

Terkait dengan pilar yang ketiga yakni Persatuan Sosial dan Kebudayaan, tentu saja erat kaitannya dengan saling menghargai budaya masing-masing negara anggota ASEAN. Konflik mengenai pengakuan budaya suatu negara seperti kisah reog Ponorogo dan berbagai budaya Indonesia yang diklaim Malaysia, sudah cukup sampai di situ. Artinya apa yang terjadi di masa lalu merupakan cerminan untuk tidak lagi saling klaim, melainkan lebih mengedepankan aspek Persatuan baik di bidang Sosial maupun Kebudayaan. Tentu salah satu cara mencegah saling klaim budaya antara negara di kawasan ASEAN adalah saling memperkenalkan budaya masing-masing dari berbagai daerah agar lebih dipahami oleh 600 juta jiwa penduduk ASEAN. Pasalnya kita semua dari segi bahasa, warna kulit, tampak wajah dan budaya memiliki banyak kemiripan.

Apabila ketiga pilar tersebut benar-benar dijaga dan diyakini sebagai kekuatan utama masyarakat ASEAN. Tentu pembentukan Badan Persatuan ASEAN akan lebih cepat teralisasi. Kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan melalui tiga pilar tadi, merupakan modal utama membangun kekuatan ekonomi, politik, pendidikan dan teknologi dikawasan ASEAN, bahkan bisa menjadi komunitas dengan kekuatan terbesar di dunia.


Sell ​​Blangkon with type Solo or Yogyakarta. Price from 35K IDR. Phone 085871265667


September 03, 2013
Pulau Perbatasan Daerah Rawan Konflik

Perbatasan antar negara di segala penjuru dunia, memang menjadi suatu hal yang sensitif. Hal ini terjadi karena kedua belah pihak yang bertikai, menginginkan pulau yang sama ibarat pemain bola saling berebut bola. Terkadang dalam perebutan kekuasaan wilayah di perbatasan ini laksana permainan tarik tambang yang lebih condong menggunakan kekuatan otot. Pihak yang lemah dari segi senjata dan militer tentu saja akan kalah dan harus menerima kenyataan pahit bahwa pulau yang diperebutkan menjadi pihak lain.

Konflik perbatasan yang saat ini masih menjadi perbincangan di kancah Internasional khususnya kawasan ASEAN yaitu perebutan tiga pulau di sebelah timur selat Singapura yakni Pedra Branca atau yang biasa disebut masyarakat Malaysia sebagai pulau Batu Puteh, Batuan Tengah dan Karang Selatan. Perundingan pun sudah dilakukan oleh kedua belah pihak hingga menyerahkannya ke Mahkamah Internasional untuk dicarikan solusinya pada tahun 2008. Dalam keputusan yang dihasilkan tersebut yakni menyerahkan Pulau Pedra Branca kepada Singapura, dan kedua pulau lainnya yaitu Karang Selatan dan Batuan Tengah masih belum jelas apakah milik Malaysia atau disengketakan.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Malaysia memang memiliki catatan sejarah yang buruk yakni seringnya membuat konflik perbatasan. Apabila mengkaji mengenai daerah perbatasan khususnya di Kalimantan, Malaysia secara diam-diam sudah merampok banyak sekali wilayah kehutanan Indonesia untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Tentu pemerintah bertanggungjawab akan penyerobotan hutan ini, lantaran kurangnya kewaspadaan dan pengamanan ketat di daerah perbatasan.

Konflik lain yang pernah dilakukan oleh Malaysia yakni dengan Thailand terkait kepemilikan bukit Ko Losin Islet, Malaysia dengan Brunei Darussalam mengenai pulau Limbang juga antara Malaysia dengan Fillipina terkait pulau Spartly. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, memang Malaysia negara yang paling ngotot akan klaim mengenai perbatasan wilayah. Kandungan dan kekayaan alam tentu menjadi dasar dari konflik yang terjadi khususnya Sipadan dan Ligitan. Rupanya hal ini mendorong rasa kerakusan mereka untuk menguasai berbagai pulau yang berbatasan dengan negara lainnya tanpa melihat bukti sejarah secara nyata.

Lantas mengenai pertikaian tersebut yakni pertikaian tiga pulau di pintu masuk selat Singapura, seharusnya masyarakat Malaysia legowo untuk menerima keputusan Mahkamah Internasional tahun 2008. Keputusan tersebut menjelaskan bahwa pulau Pedra Branca diserahkan ke Singapura, tentu saja secara tidak langsung Pulau Batuan Tengah dan Karang Selatan menjadi milik Malaysia. Seharusnya konflik yang terjadi mulai tahun 1979 itu sudah mereda, namun kembali lagi ke sifat dasar manusia yakni kerakusan bahwa masyarakat Malaysia tidak merelakan Pedra Branca diambil Singapura.

Menuju Komunitas Asean 2015 nanti, ke-10 Negara di Kawasan ASEAN merupakan satu kesatuan komunitas yang memiliki satu visi dan misi untuk mengembangkan perekonomian maupun kerjasama di berbagai bidang. Kita bukan lagi pesaing melainkan mitra yang harus bersatu padu dalam wadah komunitas Asean Economy Community 2015. Harapan saya tentu saja saat terbentuknya nanti #AEC2015, seluruh konflik eksternal mengenai perbatasan di berbagai negara Kawasan ASEAN sudah tidak ada lagi. Kalau pun masih saja terjadi perebutan wilayah, diharapkan perundingan yang dilakukan benar-benar dihormati dengan patokan dari Sejarah wilayah, adat budaya di wilayah konflik dan memanfaatkan Zona Economy Exlusif (ZEE) sebagai alat penyelesaian masalah perbatasan.


masukan kode disini


September 01, 2013
Wisata Budaya Laos

Seperti kita ketahui bersama bahwa Laos merupakan sebuah negara kecil yang menganut faham Komunis. Sebuah pemahaman yang tentu saja bersifat tertutup terhadap masuknya budaya maupun investasi dari luar. Ini sama dengan yang terjadi di Korea Utara, bedanya hanya terletak pada faktor SDA dan SDM yang dimiliki kedua negara tersebut. Laos apabila bertahan dengan sistem komunis dan bersifat tertutup, dia cenderung akan menutup kemakmuran bagi rakyatnya. Penyebabnya yakni masih minimnya sumber daya manusia berkualitas yang bersedia tinggal di negaranya sendiri lantaran tidak ada lapangan kerja tersedia.

Melihat dari kondisi geografis Laos yang banyak gunung-gunung dan hutan hujan tropis, ini sangat potensial sekali apabila dikelola menjadi wisata cagar alam. Pembangunan yang belum begitu terasa di berbagai sektor harus segera diakhiri. Caranya tentu saja dengan membuka kesempatan kepada investor asing untuk bersama-sama mengelola kekayaan alam di Laos agar bisa dimanfaatkan  untuk kemakmuran rakyat. Negara yang beribukota di Vientiane ini, semenjak masih menutup diri dari luar keadaannya sangat terpuruk.

Namun semenjak bergabung dengan ASEAN dan mulai membuka diplomasi dengan negara-negara di kawasan ASEAN khususnya dan negara-negara di dunia dengan melakukan kerjasama berbagai bidang, perekonomian antara tahun 1988 - 2004 mulai menunjukkan peningkatan yakni 6% per tahun. Dengan membuka diri dan melepaskan pengaruh komunis ini, tentu saja peluang akan pemerataan pembangunan di kawasan ASEAN bisa sejajar dengan negara berkembang lainnya. 

Memang saat krisis finansial di Asia pada tahun 1997, kondisi keuangan berbagai negara tidak terkecuali Laos sedang mengalami keterpurukan. Walaupun demikian, dengan terbukanya Laos bagi investor dan diplomasi dengan negara-negara di dunia khususnya ASEAN, pertumbuhan ekonomi Laos bisa melesat. Saat ini pembangunan di bidang ekonomi di Laos sudah bisa dirasakan di Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet. Untuk dekade mendatang, pemerintah Laos akan berencana untuk membuka investasi di bidang transportasi dan pariwisata alam. Sehingga saat terbentuknya Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 (AEC2015) perekonomian di Laos dapat sejajar dengan negara lainnya.


masukan kode disini


August 31, 2013
Kopi Sajian Wajib Pagi Hari

Kopi merupakan komoditi ekspor terbesar kedua di Indonesia setelah minyak bumi dan gas. Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Hampir 60% lebih masyarakat dunia, menikmati secangkir kopi hanya untuk sekedar teman membaca maupun disuguhkan dengan mendoan. Kebutuhan kopi yang begitu pesat, mendorong eksportir kopi terbesar dunia yakni Brazil, Vietnam dan Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan hasil produksinya.

Brazil, Vietnam dan Indonesia memang sudah terkenal sebagai Negara penghasil kopi dunia. Kualitas kopi Brazil sudah tidak diragukan lagi karena memang sudah diakui dunia. Begitu pula mengenai kopi Indonesia, walau pun jumlah produksinya menurun disbanding Brazil dan Vietnam. Namun secara kualitas kopi di Negara kita lebih baik dibanding Vietnam. Penyebab dari kemerosotan hasil panen ini didasarkan pada berkurangnya lahan kopi dan umur tanaman tersebut.

Hal ini tentunya harus diantisipasi dengan menyiapkan lahan baru untuk memproduksi kopi. Pemanfaatan system pertanian dengan metode “Intensifikasi Pertanian” yakni memanfaatkan lahan yang sedikit dengan dibarengi pengetahuan teknologi pertanian modern, diharapkan mampu menghasilkan jumlah kopi yang lebih banyak. Intensifikasi perlu, pasalnya data dari Food Agriculture Organization (FAO) 2012, menyebutkan bahwa rata-rata 1 ha kebun kopi Indonesia menghasilkan 500kg. Sementara lahan kopi di Vietnam per hektarnya mampu mencapai 2 ton tiap panen. Untuk jenis kopi yang paling tinggi harganya adalah jenis Arabica yakni bisa mencapai 3-4 kali lipat dari harga kopi biasa. Untuk jenis Robusta sendiri harganya relatif murah.

Indonesia dan Vietnam merupakan 2 negara yang berada di kawasan ASEAN. Keduanya merupakan Negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil. Menuju Komunitas ASEAN 2015 nanti, kita berharap kebutuhan kopi dunia bisa dipasok dari kawasan ASEAN menyaingi Brazil. Tentunya akan terjadi kesepakatan bahwa Negara-negara di Kawasan ASEAN ini akan saling bermitra untuk memajukan ekonomi di negaranya.





masukan kode disini


August 30, 2013
Candi Angkor Wat di Cambodia

Candi merupakan sebuah bangunan yang biasa digunakan untuk tempat peribadatan umat agama Hindu – Budha. Bangunan yang biasanya berbentuk segi empat dengan hiasan ukiran dipermukaan luarnya, berbentuk stupa hingga ketinggian tertentu dan terdapat patung di berbagai sudut luar maupun pintu gerbang ke bangunan candi. Indonesia yang terkenal akan unsur budayanya yang multi culture, pun memiliki banyak bangunan candi dengan ciri khas yang hampir banyak kesamaan di berbagai wilayah termasuk di kawasan ASEAN.

Candi Borobudur Magelang-Jawa Tengah

Borobudur sebagai salah satu cagar budaya bangunan candi, yang hingga kini sering dijadikan tempat peribadatan saat galungan dan objek wisata. Candi ini selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga tahun 825 M. Tidak seperti raja yang memerintah sebelumnya, Sri Maharaja Samaratungga yang biasa dikenal dengan Raja Samaratungga ini lebih mengedepankan pembangunan aspek agama dan budaya. Bangunan tersebut memakan waktu kurang lebih 100 tahun dalam masa pembangunannya.

Borobudur saat itu merupakan bangunan candi yang termegah hingga menjadi sebuah keajaiban dunia. Candi ini memiliki 10 tingkatan dengan 6 tingkat berbentuk kotak persegi sementara 3 bagian tingkatan di atasnya berupa lingkaran. Selain itu, 1 tingkat bagian paling atas dari candi Borobudur berbentuk stupa besar dengan patung di dalamnya. Setiap permukaan dari candi Borobudur ini, terdapat relief yang menggambarkan 10 tingkatan bodhisattva untuk mencapai kesempurnaan menjadi Budha.

Lantas yang menjadi pokok perbincangan adalah mengenai statement para pakar sejarah bahwa relief bangunan Candi Borobudur terdapat kesamaan dengan Candi Angkor Wat di Kamboja. Apabila mengkaji mengenai masa pembangunan dari bangunan kedua candi tersebut, sebetulnya berbeda yakni selisih 3 abad. Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia merupakan bangunan Candi termegah yang dimiliki oleh Umat Budha yang pembangunannya selesai di tahun 825M. Sedangkan Candi Angkor Wat dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Suryawarman II.

Perlu diketahui bahwa Raja Suryawarman II saat itu memerintahkan pembangunan Angkor Wat dengan menggunakan pengaruh agama Hindu dan meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia sekaligus tempat tinggal dewa-dewi. Namun akhirnya Angkor Wat ini dijajah oleh Siam pada tahun 1431 M dengan membawa pengaruh Budha. Karena pengaruh baru inilah akhirnya terdapat beberapa perubahan terhadap relief candi Angkor Wat. Apabila mengkaji kemiripan antara Angkor Wat dengan Borobudur sebetulnya terletak pada pengaruh Budha. Hanya saja untuk Candi Angkor Wat pengaruh Budha dibawa oleh Siam dari Thailand yang secara nyata masih dalam kawasan ASEAN. Sebagai tambahan bahwa negara-negara di kawasan ASEAN merupakan serumpun, itu karena terjadi hubungan kerjasama terutama dalam hal perdagangan. Sehingga para penduduk yang berdagang kadang menetap dan menikah hingga memiliki keturunan di tempat yang baru.



Sedia produk herbal Propolis dengan khasiat untuk mengobati semua penyakit. Call Me 085871265667


August 27, 2013
Semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya dibidang informasi, membuat kita para pengguna dunia maya atau internet dapat mengupdate segala bentuk kebutuhan informasi secara cepat. Selain itu, perkembangan teknologi ini juga menciptakan generasi muda yang haus akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan yang supercepat di bidang informasi dan telekomunikasi, diharapkan akan mampu membawa perubahan yang baik di segala bidang.

Blogger yang merupakan netizen jurnalis, tentu saja sangat gembira dengan semakin canggihnya dunia teknologi informasi. Apalagi keberadaannya sangat dibutuhkan guna update informasi secara real dan fakta tanpa embel-embel uang atau apapun karena apa yang mereka tuangkan dalam bentuk informasi adalah dari nurani mereka sendiri. Sehingga apapun yang disajikan baik itu dalam bentuk tulisan, foto maupun video, itu patut kita apresiasi.

Lalu, apa pengaruh para blogger ini terhadap Budaya dan Wisata di kawasan Asean dan Indonesia khususnya? Secara lebih dekat, budaya merupakan suatu kebiasaan di tiap daerah entah itu dari cara mereka bersosialisasi, berpakaian, atau membangun rumah. Kebiasaan itu terjadi selama kurun waktu yang sangat lama, turun-temurun dari nenek moyang mereka hingga sekarang hingga disebutlah dengan istilah budaya. Budaya ini akan kekal abadi selama generasi penerusnya melakukan suatu tindakan kebiasaan yang dilakukan pendahulu mereka.

Budaya yang lahir tersebut tentunya sangat menarik untuk disimak dan diperhatikan lebih jauh, dan dalam hal pengetahuan ini akan mendorong kita khususnya para blogger untuk mengkaji dan menelaah suatu budaya dari tiap-tiap daerah di manapun. Budaya tiap daerah itu berbeda-beda dan memiliki ciri khas tersendiri. Contoh kecil yang bisa kita lihat secara kasat mata adalah tari-tarian, senjata tradisional, rumah tradisional dan lain sebagainya. Berbagai bentuk ciri khas tersebut merupakan budaya yang tidak boleh ditinggalkan oleh generasi penerusnya agar tidak kehilangan identitas atau jatidiri suatu kaum/bangsa.

Perbedaan budaya yang ada tersebut, tentunya menarik rasa penasaran kita akan keunikan yang melekat pada kelompok suatu kaum. Hal ini tentu saja perlu disebarkan atau diperluas informasinya kepada khalayak ramai, dengan tujuan agar informasi kebudayaan yang ada bisa disebarluaskan hingga ke pelosok ASEAN.

Indonesia memang salah satu negara dengan keragaman budaya serta potensi wisata yang patut disyukuri dan dibanggakan oleh generasi muda yakni bangsa Indonesia ini. Memiliki ratusan hingga ribuan budaya merupakan suatu tantangan berat dalam menjaga kelestariannya, apalagi bila harus memperkenalkan kepada dunia termasuk di Kawasan ASEAN khususnya.

Kebudayaan dan wisata yang dimiliki Indonesia tentu saja sangat beragam, dan dengan kemajuan ini tentu saja kita harus menyebarkan informasi tersebut secara cepat kepada masyarakat lain di tanah air termasuk kawasan ASEAN. Teknologi juga telah menciptakan para blogger dari berbagai kalangan yang kontribusinya tidak boleh kita abaikan begitu saja. Keberadaan para blogger ini membawa pengaruh positif terhadap kemajuan budaya dan penyampaian informasi secara cepat dari tiap-tiap daerah.

Peran serta blogger Indonesia dalam sosialisasi potensi budaya dan wisata di Kawasan ASEAN, patut didukung oleh segenap kalangan dan berbagai lapisan khususnya masyarakat dari kawasan ASEAN tersebut. Nah tentu saja sebagai blogger Indonesia, kita juga harus mengutamakan penyebarluasan informasi atau sosialisasi budaya terhadap kawasan ASEAN dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dengan keragaman budaya dan potensi wisata yang ada di tanah air, sebagai blogger kita patut mengambil peran untuk mensosialisasikan kepada masyarakat di ASEAN.

Mengapa sebagai blogger Indonesia harus mengutamakan penyebarluasan informasi budaya dan potensi wisata dari tanah air dibanding dengan sosialisasi budaya di kawasan ASEAN. Ada falsafah yang sering kita dengar dari guru-guru kita tentunya, yakni “cintailah budaya sendiri”. Maksud dari hal ini adalah mengajak kita para blogger untuk memperkenalkan budaya serta potensi wisata yang merupakan identitas kita sendiri sebagai bangsa yang besar. Bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya dan mencintai budayanya.

Peran blogger Indonesia yang merupakan masyarakat sipil namun melek teknologi, dengan ide-ide cemerlangnya akan menyebarkan informasi budaya serta potensi wisata di Kawasan ASEAN pada umumnya dan dari daerah terpencil khususnya yang ada di Indonesia tercinta ini. Dengan informasi yang tersebar luas dari berbagai daerah ini, diharapkan masyarakat di kawasan ASEAN akan mengetahui pontensi wisata serta budaya yang ada di Indonesia. Harapan lain tentu saja masyarakat ASEAN bisa berkunjung dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata favorit bagi mereka.

Penyebaran informasi dari daerah-daerah di Indonesia ini juga diharapkan memacu kreativitas dan kemampuan serta pemahaman para blogger dalam hal budaya dan wisata tanah air. Selanjutnya kita juga akan merangkul para blogger dari negara di kawasan ASEAN untuk terus menulis dalam menginformasikan berbagai potensi wisata dan budaya di negara mereka. Peran aktif blogger khususnya blogger Indonesia dalam sosialisasi budaya dan potensi wisata di kawasan Asean, diharapkan akan meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun internasional ke tempat wisata serta melirik budaya di kawasan ASEAN.
November 12, 2012