-->

ads

Showing posts with label berita. Show all posts
Showing posts with label berita. Show all posts
Pilkades, Calon Kepala Desa Tidak Boleh Dipungut Biaya
Pilkades Serentak Desa Purwajaya

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar di Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis Jawa Barat, kembali mengusung Calon Petahana, 1 Orang Kepala Desa (Kades) periode sebelumnya dan 2 orang calon Kades yang baru memulai bergelut dalam dunia politik desa.
Pilkades serentak yang bakal digelar pada hari Sabtu (19/12) diprediksi bakal berlangsung aman, lancar, damai dan tentu menghasilkan seorang Calon Kepala Desa terpilih dengan suara terbanyak sebagai wujud demokrasi di Desa Purwajaya khususnya dan dunia pada umumnya.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang Pilkades tersebut, berikut nama-nama Calon Kades di Desa Purwajaya :
1. Abdul Kholid Nasrulloh
2. Kuswanto
3. Sanen Nurdin
4. Salimun
Masing-masing calon punya strategi dan rencana kerja atau kita sebut visi misi ketika terpilih nanti. Visi Misi tersebut harus dimiliki oleh seorang Calon Kades sebagai acuan atau gambaran bagi masyarakat dalam menyikapi dan melihat sejauh mana calon Kades dalam bekerja.
Semoga dengan Pilkades serentak ini, Desa Purwajaya khususnya segera memiliki Kepala Desa entah itu Abdul Kholid Nasrulloh sebagai Calon Kepala Desa terpilih yang kebetulan beliau merupakan seorang Kader Penggerak NU atau siapapun yang terpilih dengan suara terbanyak menggantikan Kepala Desa Purwajaya Abdul Kholid Nasrulloh di periode mendatang.
December 18, 2020


Bantuan bagi pelaku usaha mikro (BPUM) pada tahap kedua ini sudah mulai cair dan para pelaku UMKM yang telah mengajukan usulan BPUM tersebut sudah mulai memadati kantor desa guna membuat Surat Keterangan Usaha (SKU) ataupun jasa fotokopi guna melengkapi berkas kelengkapannya.

Namun sebelum kita melengkapi berkas kelengkapan untuk pencairan BPUM, sebaiknya kita cek dulu apakah kita lolos atau tidak dalam pengajuan BPUM tersebut. Pengecekan bisa dilakukan dengan mengisi nomor NIK dan kode chapta di situs eform BRI.

Setelah halaman baru terbuka, anda bisa melihat lolos dan tidaknya pengajuan BPUM Tahap 2 yang bisa dicairkan di seluruh Bank Penyalur di Indonesia. BPUM Tahap 2 Masuk Pencairan, Pelaku UMKM Bisa Cek Via Website.

Lengkapi berkasnya meliputi Fotokopi KTP, Kartu Keluarga, Buku Rekening (Jika ada, apabila belum ada bisa buat rekening sekaligus pencairan), SPTJM dan Surat Kuasa dari Bank (Bisa diambil di Bank), Surat Keterangan Usaha dari Desa dan Foto Usaha.

Berbeda dengan di Kota Besar atau wilayah tertentu, pembukaan blokir pencairan BPUM cukup dengan membawa eKTP dan ditunjukkan ke petugas Bank. Tentu aturan tersebut memudahkan nasabah khususnya pelaku UMKM yang akan mencairkan Banpres UMKM tersebut. Semoga dengan proses BPUM Tahap 2 Masuk Pencairan, Pelaku UMKM Bisa Cek Via Website dengan cepat dan mudah.

Apakah Permohonan BPUM Tahap 3 Akan Dibuka?

Untuk persoalan ini masih belum jelas kapan deadlinenya, hanya saja kami memang sudah mendengar akan adanya perpanjangan BPUM hingga Tahap Ketiga. Bisa dipastikan dalam Tahap ini permohonan BPUM akan lebih banyak lagi. Pasalnya tidak semua pelaku UMKM ditahap 1 atau tahap II mengajukan permohonan.

Kendala yang mereka alami salah satunya karena sedang meminjam kredit bank, walaupun di satu sisi belum pernah menerima bantuan dari dinas koperasi. Bantuan BPUM yang dikucurkan pemerintah tersebut diharapkan dapat meningkatkan gairah perekonomian para pelaku UMKM di Nusantara dan meningkatkan daya saing di kancah internasional sebagai pelaku UMKM yang tangguh.

December 13, 2020
Puluhan Kader Penggerak NU Purwadadi mantapkan Halaqoh Kebangsaan

Puluhan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (NU) beserta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Purwadadi tengah bermusyawarah dalam rangka pemantapan Halaqoh Kebangsaan yang akan dihadiri romo Prof. Dr. KH. Ma'aruf Amin di Mushola KH. Bashoir Abdullah Purwajaya, Selasa (19/2) pekan lalu.

Bertindak selaku moderator dan Master of Ceremony (MC) yakni Ky. Fahurrohman, S.Pd.I menyampaikan bahwa halaqoh yang akan digelar pada tanggal 28 Februari 2019 tersebut merupakan acaranya seorang santri dengan mengundang kyai yakni KH. Ma'aruf Amin.

Acara tersebut juga akan dihadiri oleh cucu Abah Holil Bangkalan Madura dan cicitnya Kanjeng Sunan Kalijaga.

Rencana undangan terhadap romo KH. Ma'ruf Amin dalam halaqoh tersebut, juga upaya memanfaatkan momentum atas kehadiran beliau dalam acara Munas Alim Ulama yang digelar di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo.

Ketua Halaqoh Kebangsaan, Ky. Gufron pada kesempatan lain menyampaikan bahwa Kader Penggerak NU dari Pamarican dan Banjarsari akan berbondong-bondong kerja bakti membersihkan halaman kantor PC NU Ciamis. Ajakan tersebut pun disambut dengan terbuka oleh MWC NU Purwadadi dan rencananya kader penggerak NU Purwadadi siap diakomodir. (BangMisno-Red)
March 03, 2019

Kultum Singkat Tentang Sabar
Sabar adalah salah satu materi kultum yang sangat relevan untuk disampaikan kepada siapa saja dan kapan saja. Sebab, dalam setiap praktek kehidupan manusia pasti menuntut suatu perbuatan hati, diantaranya adalah sabar.
Sabar inilah yang menjadi pembeda terhadap kualitas seseorang. Datangnya ujian itu pasti, namun bagaimana menyikapinya itulah yang menjadi penentu baik atau tidaknya di hadapan Allah.

Pengertian Sabar Menurut Islam

Syeikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan sebuah ketaatan kepada Allah, menahan dari suatu perbuatan maksiat kepada Allah, dan menjaganya dari suatu perasaan & sikap marah dalam menghadapi taqdir Allah” (Syarah Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa sabar adalah menahan diri dari suatu tekanan yang dapat memalingkan diri keluar dari ketaatan kepada Allah.
Karena datangnya ujian itu pasti, maka beruntunglah bagi manusia yang dalam menghadapi cobaan/ujian itu bersabar. Mau bagaimana pun manusia itu menanggapi suatu cobaan, cobaan itu tetap terjadi, maka alangkah meruginya manusia yang tidak mampu bersabar.

Baca juga Text Prosedur English

Macam-macam Sabar

Macam macam sabar sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi kemaksiatan kepada Allah dan sabar atas segala sesuatu yang telah ditakdirkan Allah kepada Kita.

1. Sabar Dalam Melakukan Ketaatan Kepada Allah

Beraneka ragamnya kehidupan yang diajalani seseorang juga berdampak pada ketaatannya kepada Allah. Oleh sebab itu, orang yang mampu bersabar dalam menjalankan ketaatannya kepada Allah adalah orang yang hebat.
Ia tidak terpengaruh dengan lingkungan, situasi ataupun kondisi yang bagaimanapun. Ia tetap mampu bersabar menjalankan ketaatannya kepada Allah.

2. Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan

Selain bersabar dalam berbuat taat, selanjutnya adalah sabar dalam menjauhi maksiat. Iblis selalu berusaha menggoda manusia untuk berbuat maksiat dan terjerumus dalam dosa.
Iblis tak kenal lelah berusaha menyesatkan manusia, diamanapun, kapan pun dan dalam keadaan bagaimana pun. Oleh sebab itu manusia juga diperintahkan untuk selalu bersabar dalam menjauhi maksiat.

Download juga Text Procedure

3. Sabar Atas Segala Sesuatu yang Telah Allah Takdirkan untuk Kita

Segala sesuatu yang menimpa pada diri kita adalah Takdir Allah yang harus kita imani, entah itu baik atau buruk, yaitu dengan cara mensyukuri yang baik, dan bersabar terhadap yang kurang baik.
Kita wajib bersabar dengan semua ketentuan Allah tersebut, toh baik tidaknya takdir itu sebenarnya tergantung dari kaca mata kita memandang. Sebab pada dasarnya, segala sesuatu yang menimpa diri kita itu untuk kebaikan kita sendiri, yaitu berupa cobaan atau ujian yang akan mengangkat derajat kita menjadi lebih baik jika kita bersabar.
January 28, 2019
Ciamis, Bangmisno.web.id - NUPTK adalah singkatan dari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan Nomor Induk bagi seorang Pendidik atau Tenaga Kependidikan. Kini mengajukan NUPTK pun lebih mudah, bisa dilakukan secara online lewat internet.

Pertama kita buka situs Verifikasi dan Validasi Data milik Kementerian Pendidikan di SINI.
Masukkan username dan sandi
 Setelah login akan muncul pesan Informasi Update, klik tanda X di samping kanan atas.
Klik tanda X di kanan atas
Klik menu NUPTK dan Klik Calon Penerima NUPTK
Menu NUPTK dan Calon Penerima NUPTK
Pilih salah satu nama yang akan mengajukan NUPTK, lalu klik Unggah Berkas (Upload)
Klik nama yang akan mengajukan NUPTK
Unggah dokumen dengan format .pdf mulai dari scan eKTP, Ijazah SD, SMP, SMA, S1 serta SK GTY dan Penempatan.

Contoh SK GTY dan Penempatan bisa dibuka DI SINI (Berisi SK Awal, SKPBM dan SK GTY)


Setelah Dokumen terunggah semua, klik OK.

Tunggu proses verifikasi, apabila anda ingin melihat perkembangannya, silahkan klik menu NUPTK, lalu klik Status Penerimaan NUPTK.


Maka laman Status Penerimaan NUPTK akan terbuka dan di dalamnya terdapat status dari beberapa pendidik yang telah mengajukan NUPTK.

Setelah berkas diunggah, dokumen tersebut akan melalui 2 verivikasi yakni Approve Dinas dan Approve LPMP/BP Paud-Dikmas, kemudian terbitlah NUPTK.

Kemudian untuk melakukan pencetakan Kartu NUPTK, klik menu NUPTK lalu klik Kartu NUPTK

Jendela baru pun terbuka dan klik Lihat Kartu

Kartu NUPTK telah muncul, anda bisa langsung download dan simpan di dalam komputer atau dicetak ke dalam kertas cover ataupun HVS.


Semoga bermanfaat!


January 20, 2019


Banjar, Marmagati.web.id – Liburan bersama keluarga tercinta ataupun teman dekatmu sembari makan bareng alias botram, kini tidak perlu pergi jauh-jauh hanya untuk mencari sarana rekreasi alam yang rindang pepohonannya dan sejuk udaranya. Pasalnya kini tengah hadir wahana wisata alam dengan saung-saung untuk botram di bawah rindangnya pepohonan, area taman anggrek dengan berbagai jenis dan warna yang indah, perahu motor, jembatan gantung, serta arena swafoto maupun menara setinggi 10 meter. Tempat tersebut bisa bernama WANA WISATA SITU MUSTIKA yang terletak di Banjaratas, Karangpanimbal Kota Banjar.


Wana wisata Situ Mustika memiliki ciri khas yakni Taman Anggrek dengan variasi warna yang indah, tarif masuk ke lokasi ini hanya Rp 5.000 pada hari senin - Jum'at dan Rp 7.500 pada hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung dapat melihat pemandangan dengan menaiki menara setinggi 10 meter, ayunan, saung untuk santai atau botram, dan lain sebagainya. 
Tarif masuk lokasi Wana Situ Mustika

Tarif Masuk Taman Anggrek

Selain itu, kalau ingin melihat keunikan dari puluhan keindahan bunga anggrek, pengunjung cukup merogoh saku Rp 10.000 pada hari Senin-Jum'at dan Rp 15.000 di hari Sabtu-Minggu. 

Bagaimana! Sangat murah bukan? Ayo ajak keluarga tercinta untuk menikmati Wana Wisata Situ Mustika sembari menikmati keindahan bunga anggrek. Selamat Berlibur!
January 19, 2019
Marmagati.web.id - Selamat sore kawan blogger dan pembaca blog ini, kali ini kami akan berbagi panduan mengenai cara Scan dokumen yang berukuran F4 dengan menggunakan aplikasi pengolah foto yaitu Photoshop. Scanner yang umumnya berada di pasaran mayoritas berukuran A4, karena scanner yang berukuran A3 atau F4 harganya di atas satu juta sehingga pemilik jasa scan lebih memilih scanner A4 karena relatif lebih murah yakni berkisar ratusan ribu rupiah.

Langkah-langkah scan dokumen F4 bahkan A3 dengan memanfaatkan aplikasi photoshop, bisa langsung tonton videonya di bawah ini.


Selamat menyaksikan!
December 17, 2018
Diseminasi TB terhadap masyarakat Pasirlawang oleh PKM Purwadadi

BANGMISNO.WEB.ID - Puluhan masyarakat desa Pasirlawang Kecamatan Purwadadi mendapatkan diseminasi seputar penyakit TB dan peranannya sebagai desa siaga aktif oleh PKM Purwadadi di Aula Desa Pasirlawang, Selasa (11/12) hari ini.

Diseminasi digelar sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat akan dampak dari penyakit TB dan cara pencegahannya.

Pelatihan ini juga sebagai wujud dan peran serta desa pasirlawang sebagai salah satu Desa Siaga Aktif yang ada di kecamatan Purwadadi. (BM)
December 12, 2018

Gempa bumi di wilayah D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 5,9SR 27 Mei 2006 adalah peristiwa terbesar kedua setelah Tsunami Aceh 24 Desember 2004. Bagi relawan PMI yang pernah ikut serta dalam penanganan di Aceh, peristiwa di Jogja khususnya di Markas Cabang PMI Bantul punya kesan tersendiri. Selain dianggap lebih rapi sisi manajerialnya, para relawan khususnya Tenaga Suka Rela (TSR) PMI yang bertugas di sana lebih dari sekali mengenal saya sebagai komandan lapangan yang galak, tukang ngopi dan ngorok serta sejumlah tukang lainnya. Karena itu, mereka menggagas sebuah reuni kecil bagi para mantan relawan yang aktif di media sosial (Voltage=Volunteer of the New Age) di Bantul pada 25-26 Mei 2013. Tulisan berseri ini sekadar kenangan tanpa pretensi apapun. Semoga manfaat.

*****

Menjadi relawan kemanusiaan di berbagai bencana alam maupun kemanusiaan adalah panggilan jiwa. Bukan karena surat tugas atau beragam formalitas lainnya. Norma, etika dan kapasitas pribadi menguatkan dorongan naluriah itu. Sikap ini acapkali menimbulkan salah paham dengan orang-orang kantoran yang biasanya hanya tahu hal-hal formal dan menunggu instruksi. Karena itu, pengalaman di masa lalu, para relawan “non formal” yang sering disebut sebagai Tenaga Suka Rela (TSR) dan berasal dari kalangan profesional di PMI sering mengalami perlakuan diskriminatif dari staf maupun pengurus PMI yang kebanyakan diisi oleh para pejabat lokal.  Sehingga, para relawan profesional yang menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan pribadi dan akses sering merasa terasing di rumah sendiri.

Gempa DIY dan Jateng pada 27 Mei 2006 adalah sebuah momentum penting dalam proses perjalanan kerelawanan TSR. Ketika semua tengah bersiaga mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, gempa yang berkekuatan 5,9SR itu mengagetkan semua orang. Pada saat kejadian, saya baru “turun gunung” sekitar 20 jam dari lokasi TPA  (Tempat Pengungsian Aman) Erupsi Gunung Merapi Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Dari kontak telepon selular, saya mendapat kepastian bahwa letusan itu bukan dari Gunung Merapi. Sambil memantau perkembangan di televisi, saya coba melakukan kontak telepon PSTN ke Markas Cabang PMI Bantul setelah mendapat informasi bahwa kejadian itu berasal dari gempa di pesisir Jogja. Petrus yang menerima kontak, meminta bantuan obat, ambulan dan relawan segera. Saat itu jam 06.30-an dan tak ada kontak lagi karena semua jaringan telepon maupun radio komunikasi 2 m-an yang frekuensinya dipinjami secara gratis oleh Lanal (Landasan Angkatan Laut) Jogja lewat Pak Suryadi juga terputus.  Sebagai rasa solidaritas dan tanggungjawab kemanusiaan, saya laporkan isi kontak terakhir itu ke Markas Cabang PMI Kebumen.

Menunggu jawaban dari laporan ke institusi PMI perlu waktu tidak sedikit. Sayapun mengambil inisiatif menghubungi beberapa teman yang punya informasi seperti permintaan Petrus. Sekitar jam 9 pagi, kami berhasil mengumpulkan sejumlah obat dan dua sepeda motor trail beserta pengemudinya. Keduanya tak punya bekal penanganan darurat dan pertolongan pertama. Tapi mereka sanggup melaksanakan tugas. Setelah berdiskusi sebentar dengan beberapa TSR Kebumen yang cukup paham jalur-jalur tikus ke arah Bantul, mereka berdua kami berangkatkan dengan satu pesan. “Apapun yang terjadi di jalan, prioritaskan ke Markas Cabang PMI Bantul dan temui Petrus atau orang-orang yang ada di dalam daftar" yang kami sertakan.

Rombongan relawan PMI Cab Kebumen berjumlah 8 orang, diberangkatkan dengan satu mobil ambulans yang membawa peralatan dapur umum dan pertolongan pertama (first aid kit) dilepas oleh Ketua Bidang Humas yang juga seorang wartawan koran Suara Merdeka, Sdr, K. Wardopo (sekarang Ketua PMI Kab. Kebumen) dengan upacara sangat sederhana jam 13.00 WIB. Perjalanan sampai ke perbatasan Kab. Purworejo relatif lancar. Setelah itu tersendat sampai ke Macab PMI Bantul sekitar jam 17.00 WIB dan melaporkan kedatangan. Di sana sudah ada Pak Bambang Puspo yang menjabat Sekretaris PMI Kab. Bantul dan telah saling mengenal dengan kami. Setelah berdiskusi kecil, kami dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok berjumlah 6 orang menyiapkan tenda-tenda pengungsian. Saya dan M. Kamal (sekarang Kepala Markas PMI Cabang Bantul) membantu kesekretariatan.

Tugas pertama adalah memberi penjelasan kepada seseorang yang mengaku sebagai wakil sebuah parpol di Kab. Bantul. Dia merasa sebagai wakil rakyat “berhak” mendapat prioritas. Saya paham tugas ini sulit dilakukan oleh teman-teman dari Bantul. Akhirnya, setelah saya jelaskan posisi PMI dalam situasi darurat mengutamakan korban hidup dan tidak ada kaitan dengan kepentingan politik maupun pemerintah, maka pilihan terakhir adalah mengusir ! Dengan nada keras dan tegas saya katakan. “ Jika anda memaksa, mohon maaf..anda harus keluar dari ruangan ini dengan atau tanpa paksaan. Kami diperbolehkan melakukannya…dan lihat yang ada di lapangan belakang san (sambil menunjuk arah RS Darurat di Lapangan Dwi Windu) ..!!! Mereka yang harus segera kami bantu, bukan anda…!”.  Setelah orang itu keluar dengan cara paksa, Sekretariat saya minta ditutup sementara untuk menyiapkan ruang dan alat.

Ada peristiwa yang tak mungkin dapat saya lupakan di hari pertama kejadian. Ketika dititipi sejumlah tenda dan peralatan yang masih tebungkus rapi dalam kotak kayu dan plastik bertuliskan Japan Red Cross, datang dua orang yang mengenakan atribut Japan Red Cross  meminta saya untuk menyerahkan barang-barang tadi. Saya ngotot minta surat tugas mereka. Merekapun tak kalah “garang”. Akhirnya saya bilang, “Silakan anda bawa dokter Indonesia yang anda kenal ke sini. Saya tunggu !!!”, mereka berlalu sambil menggerutu dalam bahasa Jepang. Selang seperempat jam kemudian, mereka mengajak doker Agus Zuliyanto dari PMI Banyumas yang oleh teman-teman dijuluki dogil (doker gila, karena kelakukannya memang gila-gilaan ). Setelah doker Agus meminta, saya melepas barang tersebut dengan permintaan maaf. Mereka paham dan kami saling berpelukan. Dalam hati saya bilang. “ rasain …  enak amat  ngaku-ngaku milikmu dan menganggap semua orang Indonesia gampangan..? Enak aja……..buktikan dunk!”, sambil menahan tawa, saya berlalu.



Ki-ka: dr. Agus-dr. Seno-dr. (?) Kepala RS Darurat PMI dan stafnya

Hari mulai gelap. Satu-satunya genset yang ada dan bisa dipakai telah dibawa ke Rumah Sakit Darurat di Lapangan Dwi Windu belakang markas. Di sana ada dua orang tenaga medis yang tengah menangani luka serius pasien korban gempa. Kaki kanan dan lengan kirinya remuk. Entah yang ke berapa, pasien itu meraung kesakitan. Saya tanyakan kepada perawat yang mendampingi. Katanya tim medis kehabisan bius dan pasien yang harus ditangani tambah terus. Ini pasien ke 30 yang ditangani satu dokter dan asistennya dari Jogja. Mereka berdua berasal dari sebuah klinik swasta yang bangunannya hancur akibat gempa. Semua pasien dan tenaga medis diungsikan di RS Darurat PMI ini. Kelelahan nampak sekali di wajah kedua tenaga medis itu. Terutama sang dokter yang usianya sekitar 40an tahun. Ia adalah dokter pertama yang memprakarsai pendirian RS Darurat yang mulai beroperasi sejak siang hari dengan tempat seadanya. Ruang operasi adalah sebuah tenda seng (tarub/terop) yang semula akan dipakai untuk tribun kehormatan turnamen sepak bola se Kab. Bantul pada esok hari, 28 Mei 2006. Meja operasinya adalah deretan meja belajar yang dipinjam dari sebuah SD di Selatan lapangan bola itu. Hanya dilandasi karpet dan ruang itu juga dibatasi dengan karpet yang berbeda ketebalannya. Sumber Berita dan Penulis Toto Karyanto.

December 12, 2018
Mayat pria tak dikenal ditemukan di RT 2 RW 11 Dusun Kemusuk Desa Pucang Kecamatan, Kamis (5/5) pukul 16.20 WIB. 

Korban diperkirakan telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan. Oleh karena itu, tubuh korban mulai mengeluarkan bau membusuk.Kapolsek Bawang, AKP Kusrin yang meninjau langsung ke lokasi mengatakan identitas korban tidak diketahui. “Setelah dievakuasi, korban lalu dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,”jelasnya.

Dijelaskannya, korban ditemukan oleh Sukamto (34) warga RT 1 RW 10 Desa Pucang. Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengapung di tepi Sungai Serayu. Sedangkan seorang saksi lain yang juga dimintai keterangan atas penemuan korban yaitu Agus (40) warga RT 3 RW 11 Desa Pucang.Dikatakan oleh Kusrin, korban mengenakan baju lengan pendek berwarna hitam totol warna putih dan kaos warna putih. 

“Korban mengenakan celana pendek warna hitam dan celana dalam warna hitam,” jelasnya. Sedangkan usianya diperkirakan 30 an tahun. Karena tidak ada kartu identitas pada tubuh korban, identitasnya belum diketahui. “Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, segera menghubungi pihak kepolisian. Bisa ke Polsek Bawang atau Polres Banjarnegara,” lanjutnya.
May 10, 2016